Mohon tunggu...
Felia Hutabarat
Felia Hutabarat Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Siswi SMA Santa Ursula Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Waspada Gempa Megathrust, Utamakan Mitigasi!

26 November 2024   22:21 Diperbarui: 26 November 2024   22:47 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gempa Megathrust merupakan patahan batas lempeng yang terjadi pada area kontak dua lempeng tektonik yang saling bertemu di zona subduksi. Zona subduksi berada di sekitar Samudra Pasifik yang memiliki area berbentuk tapal kuda (oxbow lake). Sumber gempa megathrust terletak di bawah laut dengan pelepasan energi yang sangat dahsyat. Gempa megathrust sudah pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Aceh pada 26 Desember 2004 yang menyebabkan adanya tsunami.

Mitigasi bencana merupakan upaya atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko dan dampak, ataupun korban saat terjadinya suatu bencana alam. 

BMKG mencatat bahwa, berdasarkan kondisi geologi dan kondisi sejarah kegempaan, seluruh wilayah di Indonesia rata-rata mengalami gempa sekitar 6 ribu kali dalam setahun. Hal tersebutlah yang membuat masyarakat harus mulai membiasakan diri dan memahami mitigasi bencana. Meskipun potensi bahaya ini telah dikenal luas, upaya mitigasi di berbagai daerah masih belum optimal. Mitigasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan masyarakat juga. Melakukan pelatihan kesiapsiagaan bencana dan pendidikan tentang mitigasi merupakan langkah yang harus diimplementasikan, agar masyarakat dapat bertindak cepat dan tepat saat bencana terjadi. Penting bagi masyarakat untuk bersifat reaktif dan proaktif dalam menghadapi ancaman gempa megathrust ini.

Pengembangan dan penerapan sistem peringatan dini yang efektif menjadi prioritas. Sistem ini dapat memberikan peringatan beberapa detik hingga menit sebelum terjadinya gempa, ini dapat memberikan waktu bagi masyarakat untuk mulai evakuasi. Pemerintah bersama dengan lembaga yang terkait, perlu memastikan sistem peringatan dini dapat menjangkau seluruh daerah tempat tinggal. Dengan kesiapsiagaan, masyarakat dapat menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi jumlah korban.

Dengan memperhatikan besar potensi dari gempa megathrust serta sejarah kegempaan yang terjadi di Indonesia, mitigasi bencana menjadi suatu hal yang sangat penting untuk diutamakan. Meski kesadaran akan bahaya gempa megathrust telah meluas, upaya mitigasi di berbagai daerah masih perlu ditingkatkan. Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama dalam memperkuat pelatihan kesiapsiagaan, pendidikan mitigasi, serta pengembangan sistem peringatan dini. Dengan langkah-langkah tersebut, resiko dampak bencana dapat diminimalisir dengan tidak banyaknya korban bencana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun