Mohon tunggu...
Feiza Amara Rahma
Feiza Amara Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030129_Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Suka kamu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gempa 6.0, 8 Juni 2023

8 Juni 2023   01:08 Diperbarui: 8 Juni 2023   01:12 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut BMKG, Gempa  merupakan peristiwa bergetarnya bumi yang dipicu oleh patahnya lapisan pada kerak bumi hingga mengakibatkan pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba.  Gempa disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi yang memberikan efek getaran pada permukaan bumi. Pergerakan aktif pada 4 lempengan bumi memicu sering terjadinya gempa bumi khususnya di Indoneisa. 4 lempengan aktif bumi diantaranya, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Laut Filipina.

Baru saja terjadi di Jogja, tepatnya dirasakan oleh penulis di Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penulis mulai merasakan gempa pada pukul 12.06 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB). Gempa ini dirasakan saat penulis hendak tidur di asrama pondok. Tiba-tiba sekitar 20 orang di lantai 2 mulai merasakan getaran sak sewajarnya pada pukul 12.06. Barang-barang disekitar penulis mulai bergetar dan berpindah tempat. Sebagian santri yang berapa di lainai 2 mulai panik dan bergegas turun menuju lantai 1. Gempa ini terasa kurang lebih selama 10 detik. Untungnya setelah terjadinya gempa kloter pertama hingga saat ini, pukul 1.00, tidak dirasakan gempa susulan.

Gempa berasal dari Pacitan-Jawa Timur yang mencapai 6.0 SR diketahui dari BMKG Indonesia. Gempa ini  tidak menimbulkan potensi Tsunami. Getaran dirasakan penulis selama 10 detik. Hingga kini, belum ada laporan kerusakan bangunan atau akibat dari bencana ini. Keaadan disekitar penulis pun masih aman dan belum ditemukan korban jiwa. 

Langkah yang harus diambil saat terjadi gempa adalah menyelamatkan diri. Adapun cara terbaik menyelamatkan diri menurut penulis adalah dengan metode Drop, Cover, Hold On. yaitu,

1. Drop 

Kamu harus menurukan posisi serendah mungkin. Dengan posisi ini dapat memudahkan kamu supaya tidak terjatuh dan tetap memudahkan kamu bergerak secara leluasa.

2. Cover

Carilah penutup kepala dan leher hingga seluruh tubuhmu jika memungkinkan seperti bawah lemari yang kokoh, meja yang kuat, dan lain sebagainya. 

3. Tetaplah berada ditempat sampai guncangan berhenti. Bergeraklah dari tempat berlindungmu jika guncangan yang di hasilkan mulai menggeser hingga merusak  tempat-tempat disekitarmu.

Bagaimanapun yang terjadi, usahakan dirimu dalam keadaan tidak panik dan tetap tenang agar dapat mengambil keputusan yang tepat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun