Indonesia adalah surga keanekaragaman hayati. Jika kita gagal melindunginya, kita kehilangan identitas kita." -- Emil Salim.
Sobat bumi, tahu ga sih kalau Indonesia tuh kaya banget akan potensi alamnya, baik hayati maupun hewani. Negara tercinta ini merupakan rumah bagi ribuan spesies flora dan fauna yang tidak akan kamu temukan di tempat lain. Namun sayangnya, kekayaan itu kini berada di ambang kehancuran. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023 mengatakan bahwa ada lebih dari 900 spesies satwa dan 300 spesies tumbuhan yang terdaftar terancam punah. Kok bisa sih? Ya karena disebabkan oleh perbuatan manusia. Mulai dari deforestasi untuk membuka lahan, perburuan liar, sampai perubahan iklim yang semakin parah. Sobat Bumi, pernahkah kita merenung betapa besarnya dampak dari perbuatan manusia tersebut? Â Krisis ekologi yang melanda Indonesia menimbulkan keresahan bagi seluruh makhluk hidup di tanah air. Seperti hal nya deforestasi yang terjadi tidak hanya mengurangi tutupan hutan, tetapi juga merusak habitat alami sehingga banyak spesies kehilangan tempat tinggal dan terancam punah. Selain itu, perburuan liar yang dilakukan secara terus-menerus oleh manusia menyebabkan populasi satwa langka semakin menurun hingga berada di ambang kepunahan. Di sisi lainnya, dampak perubahan iklim yang semakin nyata turut dirasakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Contoh yang paling sederhana adalah peningkatan suhu udara yang semakin panas, yang pada akhirnya memengaruhi keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
Krisis ekologi seperti ini bukan hanya masalah bagi satwa liar, tetapi juga mengancam kehidupan kita. Ketika satu ekosistem runtuh, dampaknya akan terasa di seluruh rantai kehidupan, termasuk manusia. Maka, sudah waktunya kita beraksi, menjaga apa yang tersisa, dan memastikan kekayaan alam Indonesia tetap lestari untuk generasi mendatang. Apakah kamu siap menjadi bagian dari  sobat bumi?
Sobat bumi, nggak cuma flora dan fauna yang bisa terancam punah, tetapi masa depan kita sebagai generasi yang bakal mewarisi bumi ini ikut terancam lho. Kalau kita terus-terusan kayak gini, ya gimana hasil bumi nggak habis? Seperti kata pepatah, "kerbau di pelihara, jangan sampai hilang tanduknya." artinya, jangan sampai kita cuma memikirkan keuntungan sesaat, dan lupa menjaga hal-hal penting yang bakal nentuin kehidupan kita dimasa depan yang akan mendatang. Tapi, tenang aja sobat! Kita nggak harus tinggal diam kok. Kita bisa mencegah hal tersebut semakin sering terjadi. Salah satu solusi jitu yang bisa kita lakukan yaitu  dengan memulai langkah kecil yang ternyata mempunyai dampak yang begitu besar. Misalnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengikuti program daur ulang, atau menanam pohon di lingkungan sekitar. Kedengarannya sederhana, kan? Tapi kalau semua sobat bumi bergerak bersama, efeknya yang akan terjadi sangat luar biasa! Seperti contohnya, penerapan kebijakan kantong plastik berbayar di supermarket. Dengan adanya biaya tambahan untuk kantong plastik, konsumen cenderung lebih memilih membawa kantong belanja sendiri yang dapat digunakan berulang kali. Ini secara tidak langsung mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan setiap harinya. Langkah sederhana ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan setiap harinya, tetapi juga menciptakan kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan. Dan seiring waktu berjalan tindakan kecil seperti ini dapat memberikan dampak besar dalam menjaga kelestarian bumi, mengurangi pencemaran, dan mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga alam.
Disisi lain program daur ulang juga memberikan kontribusi yang tidak kalah besar. Bayangkan jika setiap rumah tangga mulai memilah sampahnya baik itu organik maupun non-organik yang dapat dijadikan kompos untuk menyuburkan tanaman dan juga dapat didaur ulang menjadi produk baru. Hal ini akan membuat kita tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga menjadikan peluang usaha pada barang-barang yang sebelumnya dianggap sebagai limbah. Misalnya sampah organik yang dapat dikonversi menjadi kompos berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, dan begitu juga dengan sampah non-organik yang bisa dijadikan limbah sebagai bahan baku industri kreatif dan inovatif. Sehinga program daur ulang ini bukan sekedar membantu mencegah kerusakan lingkungan, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak bagi pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Sobat Bumi, sudahkah kamu menyadari bahwa menanam pohon di lingkungan sekitar tidak kalah pentingnya dengan pengelolaan sampah? Menanam pohon bukan sekadar aktivitas sederhana, tetapi merupakan langkah strategis yang memberikan dampak jangka panjang bagi keberlanjutan lingkungan dan perlindungan puspa serta satwa. Pohon memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kehidupan di bumi. Selain menjadi habitat alami bagi berbagai spesies satwa, pohon juga berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida yang efektif, membantu mengurangi efek gas rumah kaca, sekaligus menghasilkan oksigen yang esensial bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup. Lebih dari itu, pohon memiliki kemampuan untuk meminimalkan risiko bencana alam seperti banjir dengan memperbaiki kapasitas tanah dalam menyerap air. Tidak hanya berdampak pada lingkungan, keberadaan pohon juga berkontribusi terhadap kesejahteraan manusia dengan memberikan keteduhan, keindahan, serta peluang ekonomi melalui hasil hutan non-kayu. Dengan menanam pohon, kita tidak hanya melestarikan puspa dan satwa, tetapi juga membangun warisan lingkungan yang sehat dan lestari untuk generasi mendatang.
 Sobat bumi bayangkan jika setiap orang menanam satu pohon saja, efeknya terhadap perubahan iklim akan sangat nyata. Selain manfaat ekologis yang langsung dapat kita rasakan, menanam pohon juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang tak kalah penting. Pohon yang ditanam di lingkungan sekitar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menciptakan ruang hijau yang nyaman dan menyejukkan. Ruang hijau ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga mendukung kesehatan mental dengan mengurangi stres dan meningkatkan rasa kesejahteraan. Secara ekonomi, keberadaan pohon dan vegetasi dapat meningkatkan nilai properti di sekitarnya, sekaligus menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat yang memanfaatkan hasil pohon, seperti buah-buahan, kayu, atau getah.
Sobat Bumi, dengan mengambil langkah kecil seperti mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja, mengelola sampah melalui program daur ulang, serta menanam pohon di lingkungan sekitar, kita secara kolektif dapat berkontribusi dalam mendukung rekomendasi pembangunan berkelanjutan. Rekomendasi ini disampaikan oleh Prof. Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Beberapa rekomendasi penting tersebut meliputi langkah-langkah strategis untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memastikan keseimbangan ekosistem demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan
- Avoid cluster
- Tidak dilakukan pembangunan fisik
- Konservasi in Situ (pembinaan populasi dan habitat)
- Pengamanan dan perlindungan kawasan
- Minimize Cluster
- Rekayasa green infrastruktur (seperti contoh pembangunan jalan layang, penyeberangan satwa, kontur satwa, pagar listrik , dan lainnya)
- Menjaga persentase koefisien lahan terbangun
- Restore Cluster
- Rehabilitasi / Restorasi kawasan
- Pemulihan ekosistem
Untuk mendukung rekomendasi yang telah disampaikan, langkah-langkah kecil seperti pengurangan penggunaan plastik, pengelolaan daur ulang sampah, dan penanaman pohon menjadi fondasi awal yang sangat kuat lho Sobat Bumi. Seperti hal nya pembangunan berkelanjutan yang telah disampaikan oleh Prof. Satyawan Pudyatmoko terbagi ke dalam tiga klaster utama, yaitu Avoid Cluster, Minimize Cluster, dan Restore Cluster. Dalam klaster Avoid Cluster, kita dapat terfokus pada tidak dilakukannya pembangunan fisik di kawasan tertentu, pembinaan populasi dan habitat melalui konservasi in situ, serta pengamanan dan perlindungan yang dapat kita lakukan di beberapa kawasan. Untuk klaster Minimize Cluster, langkah strategis yang dapat kita lakukan yaitu meliputi rekayasa infrastruktur hijau, seperti pembangunan jalan layang, penyeberangan satwa, dan pagar listrik, yang dirancang untuk meminimalkan dampak pada lingkungan, serta menjaga keseimbangan koefisien lahan terbangun. Sementara itu, klaster Restore Cluster bertujuan untuk memulihkan kondisi lingkungan melalui rehabilitasi atau restorasi kawasan dan pemulihan ekosistem yang telah terdegradasi. Dengan mengintegrasikan langkah-langkah kecil dalam kehidupan sehari-hari dan mendukung implementasi ketiga klaster ini, kita dapat menciptakan pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta menjaga harmoni antara manusia dan alam.
Sobat Bumi, mari kita sebagai generasi emas mengambil peran nyata dalam membangun sinergi dan memberikan kontribusi berarti. Perubahan besar yang berdampak selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus. Dengan semangat kolaborasi, kita bisa menjadi penggerak utama dalam melestarikan lingkungan, menjaga harmoni alam, dan mewujudkan masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan penuh harapan bagi generasi mendatang.
Generasi peduli??? Cintai bumi !!!