Hidup memang tak pernah lepas dari ujian. Masalah datang silih berganti, seakan tak memberi jeda. Namun, di balik setiap ujian, bukankah nikmat Allah juga terus mengalir tanpa henti? Sayangnya, kita sering kali terlalu fokus pada satu masalah yang terasa berat, hingga melupakan betapa banyak nikmat yang telah kita terima. Nikmat yang mungkin tak lagi kita sadari karena telah menjadi bagian dari keseharian.
Sehatnya tubuh kita, kemudahan mencari rezeki yang halal, impian demi impian yang satu per satu terwujud, bahkan perjuangan yang dulu terasa begitu melelahkan, kini telah menjadi kenangan indah yang kita syukuri. Maka, mengapa hanya karena satu masalah, kita rela kehilangan ketenangan? Bukankah kita punya Allah yang Maha Besar?
Di sinilah rasa syukur perlu kita hadirkan setiap hari. Ia bukan sekadar ungkapan terima kasih, tetapi juga tameng dari overthinking yang sering kali menggerogoti ketenangan hati.
Lalu, bagaimana agar kita tidak mudah terjebak dalam overthinking? Berikut beberapa hal yang bisa kita tanamkan dalam diri agar hidup terasa lebih ringan:
1. Bersyukur: Kunci Ketenteraman Hati
Overthinking muncul ketika kita terlalu terpaku pada sesuatu yang belum tercapai, yang terasa sulit, atau yang tak berjalan sesuai rencana. Padahal, jika kita mau berhenti sejenak dan menengok ke belakang, betapa banyak kemudahan yang telah Allah berikan. Betapa sering kita melewati kesulitan yang dulu terasa mustahil.
Bersyukur bukan sekedar menerima yang ada, tetapi juga memahami bahwa setiap ujian membawa hikmah yang mungkin belum kita sadari. Semakin kita mensyukuri setiap momen, semakin ringan hati kita menjalani hidup.
2. Yakin pada Allah: Menguatkan Keimanan
Berapa banyak ujian yang dulu kita anggap terlalu berat, tetapi ternyata bisa kita lalui? Berapa kali kita merasa hampir menyerah, tetapi Allah menolong dengan cara-Nya yang tak terduga? Dan berapa banyak ketakutan yang ternyata hanya ilusi, karena pada akhirnya kita mampu menghadapinya?
Allah tak pernah meninggalkan kita. Hanya saja, sering kali kita yang lupa bahwa setiap peristiwa dalam hidup ini adalah bagian dari rencana-Nya. Maka, setelah bersyukur, langkah berikutnya untuk menangkal overthinking adalah menyerahkan segalanya kepada-Nya. Sebab, Dia-lah sebaik-baik perencana dan sebaik-baik penolong.