Pensiun adalah babak baru dalam hidup, saatnya beristirahat setelah puluhan tahun bekerja keras. Masa ini bukan lagi tentang mengejar pencapaian, melainkan menikmati hidup yang lebih tenang dan penuh makna.
Hidup sederhana di desa dengan rumah yang asri bisa menjadi pilihan, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Setiap pagi diawali dengan menikmati udara segar sambil menyapu halaman. Beberapa pot tanaman hias dan sayuran tumbuh subur di kebun belakang, hasil tangan sendiri yang dirawat dengan sabar. Tak ada lagi kesibukan yang berat, hanya kegiatan ringan seperti menyiram tanaman, sekedar olahraga sembari jalan-jalan, memetik dedaunan untuk lalapan, mengambil telor ayam dari kandang, atau sekadar duduk-duduk di teras sambil menyeruput teh hangat buatan istri tersayang.
Sesekali duduk di pelataran sembari bercengkerama dengan tetangga, sekedar menyapa dan berbagi cerita. Obrolan ringan di pagi hari atau sore yang penuh tawa menciptakan suasana kekeluargaan yang menyenangkan. Hari-hari terasa lebih hidup dengan adanya hubungan sosial yang penuh keakraban.
Rutinitas sederhana ini semakin lengkap dengan kehadiran anak dan cucu yang datang dua kali setahun. Meski jarang bertemu, momen-momen ini begitu istimewa. Rumah yang biasanya tenang menjadi riuh dengan tawa dan canda mereka. Kenangan-kenangan itu menjadi obat rindu yang bertahan hingga kunjungan berikutnya.
Menjalani masa tua bersama pasangan adalah berkah yang luar biasa. Tawa kecil saat memasak bersama, bercocok tanam berdua, atau bahkan sekadar duduk bersisian sambil menikmati senja menjadi momen yang tak ternilai harganya. Dengan bersyukur atas uang pensiun yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, hidup terasa lebih ringan dan penuh arti.
Namun, semua cerita indah di atas saat ini masihlah sebatas angan. Perjalanan untuk mewujudkannya masih panjang. Terlebih dengan masih berlakunya PP No. 45 Tahun 2015 yang salah satunya mengatur tentang penambahan usia pensiun setiap tiga tahun. Hal ini menuntut kesabaran yang lebih besar.
Meski demikian, harapan untuk bisa pensiun lebih dini dengan kebebasan finansial masih bisa tetap kita usahakan. Dengan perencanaan yang matang dan disiplin dalam mengelola keuangan, semoga impian menikmati masa tua tanpa harus menunggu batas maksimal usia bekerja dapat segera terwujudkan.Â
Pensiun bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari kehidupan yang lebih tenang, bahagia, dan penuh syukur. Dengan menjalani hari-hari sederhana yang bermakna, masa tua menjadi waktu untuk benar-benar menikmati hidup bersama orang yang kita cinta. Semoga Allah selalu memberikan kita beserta keluarga kesehatan, keselamatan, dan rezeki yang berkah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H