Mohon tunggu...
fegri kosesah as
fegri kosesah as Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa di Uin Walisongo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perubahan Perilaku atas Penerapan Social Distancing demi Mencegah Penularan Covid-19

1 Mei 2020   07:47 Diperbarui: 1 Mei 2020   08:12 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Social distancing (pembatasan sosial) adalah salah satu diantara imbauan pemerintah, mengacu atas instruksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Ketika menerapkan social distancing, seseorang di haruskan untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau beresiko tinggi menderita virus corona. Pembatasan sosial ini bukan hanya berlaku di tempat umum, tetapi juga berlaku di setiap keluarga. Karena belum tentu seluruh anggota keluarga itu negatif dari virus corona.

Implemetasi lainnya dari social distancing ini ialah warga dan masyarakat sangat diminta agar mengurangi aktivitas sosial, menerapkan bekerja dan belajar dari rumah, menunda pertemuan atau acara yang dihadiri orang banyak, dan tidak mengunjungi orang yang sedang sakit.

Selain memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Social distancing ini tentunya mempunyai dampak lain. salah satunya ialah perubahan perilaku individu. Karena aktivitas rutin yang telah dijalani bertahun-tahun, mendadak harus berubah atau bahkan tanpa persiapan sedikitpun. Tentunya seseorang sangat butuh beradaptasi untuk bisa menjalani kegiatan dirumah saja tanpa berpergian kecuali sangat dibutuhkan untuk pergi.

Hal ini akan lebih berat dirasakan oleh seseorang yang tinggal sendirian, karena interaksi dengan orang lain adalah kebutuhan manusia. Berbeda dengan seseorang yang tinggal bersama teman atau keluarganya, karena mereka masih bisa berinteraksi walaupun dalam keluarga menerapkan jaga jarak.

Penyesuaian akan hal ini tentunya menjadi sangat penting bagi seseorang. Waktu yang dibutuhkan setiap individu untuk bisa menyesuaikan aktivitas selama pembatasan sosial inipun akan berbeda-beda, ini semua tentunya tergantung pada individu tersebut.

Untuk bisa menghadapi pembatasan sosial ini tentunya seseorang harus mempunyai cara untuk menjadikan dirinya bisa bertahan akan penerapan pembatasan sosial ini. Contohnya menjaga kebersihan, menjalankan upaya pencegahan virus corona, menjadikan media teknologi untuk berinteraksi, menjadikan kegiatan positif selama dirumah saja, memanfaatkan waktu untuk bersama atau dengan keluarga, beribadah, melakukan hal-hal yang menyenangkan, dan lain sebagainya.

Kebiasaan akan hal-hal yang dilakukan ketika adanya Covid-19 pun akan bisa terjadi ketika pandemi ini sudah berkahir dan aktivitas kembali pulih. Contohnya masyarakat akan lebih sering membersihkan diri, menjaga lingkungan bersih, menjadi lebih berhati-hati kepada orang lain demi bisa terhindar dari penyakit menular dan sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun