DEFINISI BIOTEKNOLOGI
Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), bioteknologi dapat didefinisikan sebagai aplikasi ilmu dan teknologi yang memanfaatkan makhluk hidup, sistem biologi, dan komponen biologis untuk menghasilkan produk dan layanan yang memiliki nilai ekonomi.
Bioteknologi melibatkan penggunaan dan manipulasi organisme hidup, seperti mikroorganisme untuk tujuan seperti produksi makanan, obat-obatan, bahan kimia, energi, dan lainnya.
Definisi ini menyoroti peran teknologi dalam mengembangkan solusi berbasis biologi untuk berbagai tantangan dan peluang dalam berbagai sektor ekonomi.
SEJARAH BIOTEKNOLOGI
Penggunaan mikroorganisme untuk memproduksi makanan dan minuman sudah cukup lama dilakukan oleh manusia. Sejak tahun 6000 SM, masyarakat Babilonia sudah menggunakan ragi untuk membuat bir. Tahun 4000 SM, masyarakat Mesir telah menemukan bahwa ragi dapat mengembangkan adonan roti. Di Jepang, orang dapat membuar nato dan sake, sedangkan di Cina orang dapat membuat sufu dan kecap. Sementara itu, masyarakat Indonesia telah lama mengenal ragi untuk membuat tapai, tempe. oncom, brem, dan cuka
Pada zaman dahulu, bioteknologi dilakukan dengan cara yang sangat sederhana di industri rumah tangga dengan jumlah produk yang sangat terbatas. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam produksi pangan misalnya, para ahli meneliti berbagai jenis sel ragi, kemudian dipilih jenis yang paling sesuai serta diteliti cara pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Dengan demikian, proses pengolahan makanan atau minuman dapat dikembangkan lebih modern di pabrik-pabrik yang menggunakan teknologi maju sehingga dapat dihasilkan produk yang lebih berkualitas serta dalam jumlah yang lebih banyak dan bervariasi. Contohnya susu dapat diolah menjadi keju. mentega, krim asam, kefir, taete, dan yoghurt.
PERBEDAAN BIOTEKNOLOGI MODERN DAN BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Penerapan bioteknologi dalam segala bidang kehidupan semakin meningkat sejak ditemukannya struktur dan fungsi DNA. Penemuan tersebut memberikan dampak yang besar bagi perkembangan bioteknologi. Penerapan metode-metode baru seperti rekayasa genetika juga mendukung terciptanya produk- produk baru yang lebih mutakhir
1. Perbedaan berdasarkan permulaannya
- Bioteknolgi modern berkembang sejak ditemukannya struktur dan fungsi DNA
- Bioteknologi konvensional sejak peradaban manusia
2. Berdasarkan cara pemanfaatannya
- Bioteknolgi modern menggunakan mikroorganisme, atau bagian bagiannya untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja organisme yang dapat di oleh manusia
- Bioteknologi konvensional menggunakan langsung hasil yang diproduksi oleh mikroorganisme berupa senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang bermanfaat bagi manusia
3. Berdasarkan peralatan dan teknologi yang digunakan
- Bioteknologi modern menggunakan peralatan modern dengan berbagai teknologi, misalnya menggunakan isolasi teknologi hibridoma, kloning rekayasa biokimia, dan rekayasa genetika
- Bioteknologi konvensional menggunakan peralatan dan metode yang sederhana
4. Berdasarkan Proses dan hasilnya
- Kurang steril, hasilnya sedikit (terbatas), dan kualitas belum terjamin
- Steril mampu memproduksi banyak dalam waktu cepat, dan kualitas terstandardisasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H