Mohon tunggu...
kiki mutiara
kiki mutiara Mohon Tunggu... -

penggila hala-hal yang gak penting plus suka mengamati hal secara detil sehingga kadang terkesan lebay terhadap sesuatu apalagi menyangkut masalah sosial dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar dari Pisang

29 April 2010   00:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:31 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kemarin entah kebetulan atau apa tapi kefua orang tuaku dengan tak sengaja membeli buah yang sama yaitu pisang. walau sama2 pisang tapi ada keunikan dari 2 ‘jenis’ pisang yang dibeli oleh kedua orang tuaku dengan harga dan tempat yang berbeda tentunya. jenis kedua pisang emang beda sih tapi bukan itu keunikan fenomena kebetulan yang terjadi dirumahku kemarin. tapi yang unik adalah rupa fisik si pisang yang jauh berbeda bagaikan langit dan bumi. jadi pisang yang dibeli ayahku rupa kulit luarnya gak karuan alias jelek banget pokoknya jauh banget dari kata menarik dan bisa dibilang bentuknya kayak pisang busuk gitu, sebaliknya pisang yang dibeli ibuku indah banget rupa luarnya dan dijamin ngebangkitin selera buat melahap sipisang tersebut. but guess what???? ternyata rupa kulit luar ke dua pisang tersebut jauh berbeda dengan rasanya. jelasnya, pisang yang rupa kulit luarnya kayak nenek2 keriput ternyata rasanya kayak pangeran tampan alias legit banget, sebaliknya pisang yang rupa kulit luarnya mulus kayak kulit putri raja rasanya malah kayak nenek2 keriput alias gak ketulungan sepetnya.

fenomena tersebut langsung mengingatkanku pada pepatah yang mengatakan don’t judge the book by its cover. bayangin aja kulit pisang yang gak direkayasa aja bisa menipu apa yang didalamnya apalagi manusia yang punya kemampuan memanipulasi penampilan luar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun