Mohon tunggu...
Feditat Acistamaya
Feditat Acistamaya Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Percayalah kepada Allah, maka Allah akan mempercayaimu dan meneguhkan langkah-langkahmu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngemong Nak-Kanak

4 Oktober 2016   07:06 Diperbarui: 4 Oktober 2016   07:45 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momong atau ngemong dalam Bahasa Indonesia berarti mengasuh. Mengasuh adalah sebuah pekerjaan untuk merawat atau mendidik seorang anak kecil. Dalam hal ini peran seorang orang tua sangat penting karena dapat memengaruhi tumbuh kembang serta perilaku atau karakter seorang anak. Anak yang pandai dan penurut adalah suatu nilai keberhasilan dalam hal mengasuh anak, adapun sebaliknya.

Pada periode keemasan seorang anak yakni pada umur 0 hingga 6 tahun, menjadi waktu yang penting untuk mencetak seorang anak. Apakah kita ingin mencetak seorang anak menjadi pribadi yang baik atau sebaliknya terdapat pada periode ini. Pada periode ini, adalah periode dimana seorang anak sedang belajar untuk meniru perilaku orang lain. Dari cara orang dewasa berbicara, berperilaku, dan lain sebagainya.

Sebagian besar orang tua yang memiliki pengetahuan minim tidak tahu mengenai tata cara mendidik anak pada periode emas. Entah menggunakan cara yang dapat dinilai keras (memarahi, membentak, memukul dan lain sebagainya) ataukah dengan menggunakan cara yang terlalu lembut (memanjakannya).

Menggunakan cara keras (memarahi, membentak, memukul) dapat memberikan dampak negatif secara psikologis yang juga berdampak pada orang lain (sebagai bentuk pelampiasan). Yakni perilaku anak yang diasuh dengan cara keras akan memperlakukan orang lain (teman sebayanya) dengan cara yang sama. Hal tersebut akan berkelanjutan sampai pada saat anak tersebut medapatkan penjelasan antara benar dan salah.  Seorang anak yang dididik dengan cara keras akan memberikan luka system syaraf pada otak yang mengakibatkan seorang anak menjadi bandel sulit diatur. 

Selanjutnya, menggunakan cara yang terlalu lembut (memanjakan) juga memberikan dampak negatif. Yakni anak tersebut menjadi seorang anak yang egois, terlalu bergantung kepada orang lain, dan lain sebagainya. Melarang anak untuk mencoba sesuatu yang baru juga termasuk memanjakan. Hal ini dapat berdampak ketika anak tersebut tumbuh. Contoh, jika seorang anak yang dilarang untuk bermain permainan yang membahayakan, hingga dewasa anak tersebut akan mengingat hal tersebut dan akhirnya tersugesti agar tidak melakukan permainan yang membahayakan.

Saat ini, banyak dilaksanakannya seminar mengasuh anak (parenting).Tujuannya jelas agar para orang tua khususnya ibu dapat mengetahui cara mendidik anaknya dengan baik dan diharapkan pula agar anaknya menjadi pribadi yang lebih baik dari anak pada seusianya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun