Mohon tunggu...
FEDIAZ MILANA SATRIA
FEDIAZ MILANA SATRIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi UM

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian Masyarakat, Berbagi Masker Kepada yang Membutuhkan

7 Juni 2021   01:40 Diperbarui: 7 Juni 2021   01:49 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian Masker & Sanitizer di daerah Mabuun Indah

          Pandemi Covid 19 yang diduga akan berakhir tahun 2020 kemarin, rupanya masih berlanjut sampai sekarang. Data dari  JHU CSSE COVID-19 menyatakan bahwa kasus di Indonesia sudah mencapai 1,85 juta dengan tingkat pasien sembuh 1,7 juta dan 51.449 orang yang meninggal. Saya sendiri pun yakin bahwa angka-angka tersebut masih akan meningkat seiring masih banyaknya orang yang belum sadar bahwa pandemi ini tidak akan berakhir tanpa ada partisipasi dari semua orang. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap individu sebaiknya melakukan pencegahan di masa pandemi seperti ini dengan melakukan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan) hal ini perlu dilakukan supaya tingkat penyebaran virus COVID-19 dapat ditekan dan tidak menyebar semakin parah.

          Di daerah yang saat ini saya tinggali yaitu kota Tanjung, lebih tepatnya di kabupaten Tabalong, kecamatan Murung Pudak dimana yang saya rasakan masyarakat disini masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah untuk mematuhi protokol kesehatan. Seringkali saat pergi ke tempat umum seperti pasar, tempat wisata (taman),  dan tempat ibadah (masjid), saya menemukan banyak orang yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak satu sama lain.

          Memang sangat disayangkan sekali jika mengetahui banyak orang yang belum mematuhi protokol kesehatan. Padahal protokol kesehatan dibuat agar melindungi diri kita sendiri dan orang disekitar kita. Namun tidak dapat dipungkiri, jika kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker cukup rendah karena mungkin tidak mampu untuk membeli masker kesehatan yang cukup mahal dan akesnya yang susah. Hal ini dikarenakan pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung setahun lebih ini memberikan dampak yang cukup besar dalam perekonomian masyarakat.

          Terlebih banyak juga pegawai yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja karena efek pandemi ini. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per 7 April 2020, akibat pandemi Covid-19, tercatat sebanyak 39.977 perusahaan di sektor formal yang memilih merumahkan dan melakukan PHK terhadap pekerjanya. Total ada 1.010.579 orang pekerja yang terkena dampak ini. Rinciannya, 873.090 pekerja dari 17.224 perusahaan dirumahkan, sedangkan 137.489 pekerja di-PHK dari 22.753 perusahaan. Sementara itu, jumlah perusahaan dan tenaga kerja terdampak di sektor informal adalah sebanyak 34.453 perusahaan dan 189.452 orang pekerja. Sehingga banyak masyarakat yang mengabaikan untuk membeli masker dan lebih memilih menggunakan hartanya untuk dapat bertahan hidup.

          Oleh karena itu sebagai mahasiswa, saya melakukan kegiatan bagi-bagi masker kesehatan dan hand sanitizer kepada yang membutuhkan di sepanjang jalan Mabuun Indah, Kecamatan Murung Pudak, serta mengingatkan mereka terkait pentingnya penggunaan masker dan mencuci tangan. Hal ini saya lakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di masa pandemi seperti ini.

          Menurut penjelasan Wiku Adisasmito berdasarkan penelitian internasional, memakai masker kain dapat mengurangi risiko penularan COVID-19 hingga 45 persen. Yang lebih baik lagi adalah memakai masker bedah, yang dapat menekan penyebaran virus COVID-19 hingga 70%. Mencuci tangan merupakan langkah 3M selanjutnya dalam mengurangi risiko penularan COVID-19 sebesar 35 persen. WHO merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabun/desinfektan selama 20-30 detik dan mengambil langkah yang benar. Jika dalam keadaan tertentu, seperti tidak ada air dan sabun atau air dan sabun untuk membersihkan tangan, solusi lain adalah dengan menggunakan cairan yang mengandung alkohol minimal 60 persen, seperti hand sanitizer. 

          Dengan begitu, saya harap dengan melakukan kegiatan ini dapat menyadarkan kepada masyarakat terutama masyarakat daerah Mabuun Indah, bahwa penggunaan masker dan menerapkan protokol kesehatan itu sangat penting untuk melindungi diri sendiri, orang terdekat dan orang lain di sekitar kita. Saya harap teman-teman yang membaca artikel ini juga menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dan saling mengingatkan kepada sesama apabila ada yang tidak menerapkannya, sehingga kita dapat melewati pandemi ini bersama-sama. Saya yakin jika ingin pandemi ini dapat segera berakhir, kita harus memulai ini dari diri sendiri, karena jika bukan dari diri kita sendiri, lalu siapa lagi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun