Mohon tunggu...
Foodie

Ganguan akibat Kurang Yodium (GAKY)

10 April 2015   22:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:16 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Hubungan keadaan geografi dan lingkungan dengan kejadian ganguan akibat kurang yodium (Gaky) Ganguan akibat kurang yodium (GAKY) masih merupakan masalah gizi di indonesia.penyebaba utama timbunya secara epidemiologi kebutuhan yodium per orang,per hari hanya 1-2 ug per kilogram berat badan .apabila tidak terpenuhi secara kontiyu dan berlangsung lama maka akan menimbulkan gondok.gondok dikatakan endemik apabila lebih dari 5% penduduk atau anak sekolah berusia 6-12 th menderita gondok.masalah (GAKY) menurut djokomoelyanto (1998) sering terjadi atau ditemukan di daerah pegunungan di mana makanan yang dikonsumsi sangat tergantung pada produksi pangan setempat. pada kondisi tanah yang miskin yodium

Menurut WHO (1993), paling tidak 1,5 miliar penduduk yang tinggal di 118negara (pada tahun 1990), mengalami risiko Gangguan Akibat KekuranganYodium (GAKY). Di antara mereka 650 juta (12 persen dari total pendudukdunia) menderita gondok endemik, 43 juta menderita kapasitas mentalterbatas akibat defisiensi yodium, termasuk 11 juta di antaranya menderitakretin endemik. Kasus-kasus kretin dan kapasitas mental terbatas tersebutterjadi akibat defisiensi yodium pada masa fetus atau intrauterin.Beberapa sifat yodium menurut Hetzel (1996) antara lain, yodium adalah salah satu zat gizi mikro dengan bilangan atom 53 dengan bobot atom126,91. Kelarutan dalam air sangat rendah tetapi molekul yodium berkombinasi dengan iodida membentuk poliyodida menyebabkan yodiummudah larut dalam air. Yodium dalam tanah dan laut terdapat sebagai iodida.Yodium alam mempunyai sifat mudah menguap bila terkena panas. Ion iodidadioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsur yodium elementer yaitu yodiumbebas yang mudah menguap di udara bebas, yang selanjutnya air hujanYodium berperan penting dalam sintesa hormon tiroid. Tiroksin (T4) danTriiodotironin (T3) sangat penting dalam menentukan perkembangan fisik danmental yang normal pada hewan serta manusia, dalam pembentukan danperkembangan otak, serta pengaturan temperatur tubuh. Defisiensi padahormon tiroid akan menyebabkan retardasi pertumbuhan dan kematanganpada hampir semua sistem organ (Jayakrishnan & Jeeja, 2002)mengembalikan yodium ke bumi.Menurut Depkes RI (2004), yodium adalah mineral yang terdapat di alam baikdi tanah maupun air dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuhmanusia untuk membentuk hormon tiroksin. Menurut Almatsier (2004),yodium dalam tubuh jumlahnya sangat sedikit (kurang dari 0,00004% beratbadan tubuh atau setara 15-23 mg). Sebanyak 75% dari yodium tersebutberada di kelenjar tiroid, sedangkan sisanya terdapat pada jaringan lain

Yodium merupakan zat essensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari Hormon tiroksin. Terdapat dua ikatan organik yang menunjukkan bioaktifitas hormon ini, ialah trijodotyronin T3 dan Tetrajodotyronin T4, yang terakhir juga disebut juga Tiroksin. (Sediaoetama, 2006). Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh, kandungannya yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya terdapat dalam kelenjar tiroid dan yang relatif lebih tinggi dari itu ialah pada ovari, otot, dan darah

(Arisman, 2004) ANJURAN ASUPAN YODIUM SETIAP HARI DI DALAM MAKANAN

1.Dosis 50 µg/hari untuk kisaran usia 0-12 Bulan.

2.Dosis 90 µg/hari untuk kisaran usia 1-6 tahun.

3.Dosis 120 µg/hari untuk kisaran usia 7-12 tahun.

4.Dosis 150 µg/hari untuk kisaran usia 12-Dewasa.

5.Dosis 200 µg/hari untuk kisaran Ibu hamil dan menyusui.

Ganguan  akibat kekurangan yodium pada masyarakat Gangguan akibat kekurangan yodium adalah sekumpulan gajala yang dapat ditimbulkan karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus-menerus dalam waktu cukup lama. (DepKes RI, 2000).

Gangguan akibat kekurangan yodium adalah rangkaian kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia, Sprektum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai stadium, kretin endemik yang ditandai terutama oleh gangguan mental, gangguan pendengaran, gangguan pada aak dan dewasa, sering dengan kadar hormon rendah angka lahir dan kematian janin meningkat (supariasa, 2001).

Jika angka kejadian kekurangan yodium bertambah dari taun ketahun dan tiada langkah kongrit yang nyata dari pemerintah maupun dari pelaku masyarakat maka akan beresiko munculnya masalah-masalah yang baru,harus ada langkah nyata dari pemerintah meskipun resiko kecil Prevalensi gondok di daerah pengunungan atau dataran tinggi sebesar 30,3%, di dataran rendah sebesar 8,7% dan daerah rawa sebesar 2,8%.perbedan ini disebabkan karena faktor geografi

MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM

1. Defisiensi pada janin

Pengaruh utama defisiensi yodium pada janin ialah kretinisme endemis. Gejala khas kretinisme terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis saraf yang menampilkan tanda dan gejala seperti kemunduran mental, bisu-tuli dan diplegia spastik. Jenis kedua yaitu bentuk miksedema yang memperlihatkan tanda hipotiroidisme dan dwarfisme (Arisman, 2004)

2. Defisiensi pada bayi baru lahir.

Selain berpengaruh pada angka kematian, kekurangan yang parah dan berlangsung lama akan mempengaruhi fungsi tiroid bayi yang kemudian mengancam perkembangan otak secara dini. (Arisman, 2004)

3. Defisiensi pada anak dan remaja

Kekurangan yodium pada anak khas terpaut dengan insiden gondok. Angka kejadian gondok meningkat bersama usia, dan mencapai puncaknya setelah remaja. Prevalensi gondok pada wanita lebih tinggi daripada lelaki. Total Goitre Rate (TGR) anak sekolah lazim digunakan sebagai petunjuk dalam perkiraan besaran GAKY masyarakat suatu daerah. Gangguan pada anak dan remaja akibat kekurangan Yodium yaitu Gondok, hipoiroidisme Juvenile dan perkembangan fisik terhambat. (Arisman, 2004)

4. Defisiensi pada Dewasa

Pada orang dewasa, kekurangan yodium menyebabakan keadaan lemas dan cepat lelah, produktifitas dan peran dalam kehidupan sosial rendah (isna, 2009), Gondok dan penyulit, Hipotiroidisme, Hipertiroidisme diimbas oleh yodium. (Arisman, 2004).

5. Defisiensi pada ibu hamil

Pada ibu hamil menyebabkan keguguran spontan, lahir mati dan kematian bayi, mempengaruhi otak bayi dan kemungkinan menjadi cebol pada saat dewasa nanti. Seorang ibu yang menderita pembesaran gondok akan melahirkan bayi yang juga menderit kekurangan yodium. Jika tidak segera diobati, maka pada usia 1 tahun, sudah akan terjadi pembesaran pada kelenjar gondoknya. (Isna, 2009).

6. Defisiensi pada semua usia

Bentuk gangguannya : Kepekaan terhadap radiasi nuklir meningkat (Arisman, 2004)

Cara Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Menurut beberapa literatur, termasuk diantaranya modul PeningkatanKonsumsi Garam Beryodium Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI2004, di Indonesia terdapat beberapa

Startegi baik jangka pendek maupun jangka panjang ) sebagi upaya penagulangan dampak  Gangguan AkibatKekurangan Yodium (GAKY) sebagai berikut :

a)Strategi Jangka Panjanga

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), merupakan sebuahstrategi pemberdayakan masyarakat dan komponen terkait agarmempunyai visi dan misi yang sama untuk menanggulangi GAKYmelalui kegiatan pemasyarakatan informasi, advokasi,pendidikan/penyuluhan tentang ancaman GAKY bagi kualitassumber daya manusia. Juga terkait pentingnya mengkonsumsigaram beryodium, law enforcement dan social enforcement, hakmemperoleh kapsul beryodium bagi daerah endemik danpenganekaragaman konsumsi pangan.b. Surveillans,merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan secaraberkesinambungan terhadap beberapa indikator untuk dapatmelakukan deteksi dini adanya masalah yang mungkin timbul agar dapat dilakukan tindakan/intervensi sehingga keadaan lebih burukdapat dicegah. Kegunaan surveillans yaitu mengetahui luas danberatnya masalah pada situasi terakhir, mengetahui daerah yangharus mendapat prioritas, memperkirakan kebutuhan sumber dayayang diperlukan untuk intervensi, mengetahui sasaran yang palingtepat dan mengevaluasi keberhasilan program.c. Iodisasi garam, merupakan kegiatan fortifikasi garam dengan KaliumIodat (KOI3). Tujuan kegiatan ini agar semua garam yodium yangdikonsumsi masyarakat mengandung yodium minimal 30 ppm.Target program ini 90% masyarakat mengkonsumsi garamberyodium yang cukup (30 ppm).

b)Strategi Jangka Pendek

Sedangkan strategi jangka pendek sebagai upaya penanggulanganGAKY yaitu dengan melakukan kegiatan distribusi kapsul minyakberyodium. Program yang sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 1992 inidilakukan untuk mempercepat perbaikan status yodium masyarakat bagidaerah endemik sedang dan berat pada kelompok rawan. Kapsul minyakberyodium 200mg diberikan pada Wanita Usia Subur (WUS) sebanya 2kapsul/tahun, sedangkan untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak SDkelas 1-6 sebanyak 1 kapsul/tahun.

Di Indonesia, upaya penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatan konsumsi garam beryodium. Maka tujuan penanggulangan GAKY ini adalah Pencapaian dan pelestarian Universal Salt Iodization (Garam beryodium untuk semua) pada tahun 2010. Dengan tujuan khusus:

a.Peningkatan proporsi rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium cukup   (≥30ppm).

b.Pelestarian konsumsi garam beryodium cukup pada semua rumah tangga di seluruh kabupaten/kota.

Target yang harus dicapai dalam program penanggulangan GAKY ini yaitu:

a.90% rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium cukup (≥30 ppm) secara nasional, propinsi dan kabupaten/kota.

b.Median EYU secara rata-rata nasional propinsi dan kabupaten/kota adalah 100-299 µg/L.

Dasar Hukum dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan GAKY, salah satunya adalah p rogram yodisasi garam. Program yodisasi garam telah dirintis sejak tahun 1977 yang diperkuat dengan adanya:

a.Keputusan Presiden nomor 69 tahun 1994 tentang pengadaan garam beryodium.

b.Undang-Undang Perlindungan Konsumen nomor 8 tahun 1999, yang bertujuan menjamin status kesehatan warganegara.

c.Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 1991  tentang Standar Nasional Indonesia.

d.Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008,   tentang perencanaan pembangunan daerah   sesuai dengan situasi otonomi daerah.

e. Surat Keputusan Menperind nomor 29/M/ SK/2/1995 tentang Pengesahan SNI dan penggunaan tanda SNI wajib pada 10 produk industry.

1.PENUTUP

AKesimpulan

GAKY merupakan masalah gizi yang sangat serius, karena dapatmenyebabkan berbagai penyakit gangguan seperti Gondok, kreatinisme danketerlambatan pertumbuhan dan kecerdasan. Sehingga untuk menghindarigangguan-gangguan tersebut kita harus mengkonsumsi makanan yangmengandung iodium, karena Iodium merupakan salah satu unsur mineralmikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yangrelative kecil.

BSaran

Dalam penulisan pembahasan ini mungkin ada bebrapa kekurangan dan kelebihan ,dari kelebihan itu semoga menjadi ilmu penegtahuan serta dapay diaplikasikan dalam tindakan maupuln kegiatan dalam sisi kekuranagan semgoa ada kritikan lebih –lebih ada perbaikan dan komemtar karena saya sebagi penulis haus akan kritikan yang membangun agar terciptanya ilmu penegetahuan yang mudah dipahami karena memng harus ada kerja nyata untuk mengerti semua ilmu penegeahuan saya ucapkan terimaksih



Daftar pustaka

a.Matoviani,j.yodium.dalam.RE.Olson,(Ed).pengeetahuangizimutahir.mineral.garmedi,jakarta.1998 (227-249)

b.WHO.Trace Elementin Human Nutrition and Health.World health Organization, Geneva.1996.

c.Djokomoelyanto.Gangguan Akibat Defisiensi iodium dan gondok endemik.Dalam Ilmu Penyakit Dalam .EdisiIII:S.Noer(Ed).Penerbit buku kedokteran EGC.Jakarta,1998a.

d.Dep.KesR.Isurvei Nasional Pemetaan Gangguan Akibat Kelangan Yodium (GAKY). Kerjasama Pusat Penelitian Gizi dan Makanan dengan Direktorat Gizi.. Laporan Akhir.1998

e.FredyM.K.Analisis Spacial GAKY Pada Anak-anak SD/MI diIndonesia.Thesis IPB.1999.

f.Ance Murdiana,dkk.Penentuan Makanan yang mengandung Goitrogeniktiosianat sebagai salah satu factor timbulnya penderita Gaky.Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi .Laporan Penelitian.2002.

g.Sukati,dkk.HubunganKandunganChlor Serum dengan hormone T3/T4 pada anak sekolah didaerah gondok endemic.Bogor. Laporan Penelitian.2001.

h.SukatiS.,dkk.Hubungan Status Pestisida dan Status Iodium dalam Darah Pada Wanita Usia Subur Didaerah Gondok Endemik.Laporan Akhir Penelitian,2005.

i.Wirjatmadi.B.Penyebaran Gondokdi daerah Dataran rendah diJawa Timur Suatu Masalah karena Kekurangan Konsumsi Yodium?.Media Gizi Indonesia,Vol1,No:1.2004.

j.HaqueR.and Bradbury JH.Simplekit method fordeter minationo fthiocyanatein urine. Clinical Chemistry;45:1459-1464.1999

k.Dunn JT.,HE.Crutchfield,R.Gutekunstand AD.Dunn.Method sformea suring iodinein urine .Netherland.ICCIDD/ UNICEF/WHO.1998.

l.ThahaA.R.,Djunaidi Mdachlandan Nurhendar Jafar.Analisis Faktor Resiko Coastal Goiter.Jurnal Gaky IndonesiaVol.No1.2002.

m.GaitanE.Environmental Goitrogens.In: The Thyroid Gland Praticial Clinical 107 Media Litbang Kesehatan Volume XIX Nomor 2T ahun2 009 Treatise. Chicago. Year Book Medical 16. Publisher.p.263-280.1986b.

n.Samsudin.Hubungan Kadar Plumbum (Pb) dalam darah dengan Fungi's Tiroid (TSHFT4) pada WUS Risiko Terkena Paparan Pbdidaerah Perkotaan .Tesis S2 Sekolah17. Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta,2007.

o.Ingbar.Shand  LewisE.B.The Thyroid.A18.Fundamental and Clinical Text, Fifth Edition .J.B.Lippincott Company.,Philadelphia.1986.

p.Wardoyo,Pengaruh PemberianKapsul Yodol terhadap Status Gondok Anak SD di Daerah Gondok Endemik Berat di Kabupaten Wonosobo.TesisIPB,Bogor.1998.

q.Untoro.J.Useofiodized tocontroliodine defisiensiin Indonesia.TesisWageningen Agriculture University.Netherland,1999.

r.Widardo.Effectof Seleniumin additionto Vitamin A and Iodine Supplementationon the goitersizein School Childrenin Central Java.Thesis S2.SEAMED.Universityof Indonesia .Jakarta. 1998.

s.rikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

t.Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.

u.Depkes, RI. 2000. Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat Masyarakat. Jakarta : Depkes RI.

v.Effendi, nasrul. 2007. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

w.Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba medika.

x.Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.

y.Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

z.Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

aa.Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

bb.Parth, Erna Francin. 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

cc.Palupi. 2008. Garam Beryodium. http : //Kuliahbidan.Wordpress.com/2008/10/12/ Garam-beryodium/ : di akses tanggal 19 Mei 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun