Dengan sabar dan telaten, wisatawan membatik sesuai motif yang disenangi. Alunan gamelan juga mengiringi wisatawan sembari melihat-lihat koleksi di museum ini. Nampaknya hal itu ditunjukkan oleh wisatawan mancanegara yang cenderung menikmati berbagai koleksi di museum ini. Sedangkan, dari pengamatan saya, wisatawan lokal lebih sering mengabadikan momen dengan berswafoto di area tertentu. Dua-duanya memiliki cara tersendiri untuk menikmati pesona Museum Sonobudoyo.
Perbincangan dengan guide di sana membuka pandangan saya dan rasa kagum terhadap budaya Jawa yang memiliki nilai sangat berharga. Setiap sudut museum ini seolah berbisik kisah masa lalu, menyadarkan saya akan kekayaan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Sebagai generasi muda, memiliki rasa tanggung jawab akan hal tersebut. Di tengah arus modernisasi, penting untuk tetap berpegang pada akar budaya.Â
Meskipun teknologi dan kemajuan zaman menawarkan berbagai kemudahan dan inovasi, nilai-nilai budaya yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya tidak boleh terlupakan. Budaya Jawa dengan kearifan lokal dan tradisinya memberikan pelajaran tentang kehidupan, kerjasama, dan keharmonisan yang tak ternilai harganya. Museum Sonobudoyo menjadi bukti nyata bahwa budaya dapat menjadi kekuatan yang menyatukan masyarakat.
        Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H