Mohon tunggu...
Feby Dwi Sutianto
Feby Dwi Sutianto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang pembelajar dan suka terhadap hal baru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketangguhan Sosok Seorang Bidan Desa dan Sukarelawan Posyandu

26 Februari 2011   03:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:15 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Desa merupakan sebuah lokasi yang sangat menawan dari sisi geografis maupun kearifan lokal serta budaya yang melekat pada masyarakat pedesaaan. Disamping itu, desa sangat berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat perkotaan seperti penyediaan berbagai kebutuhan pokok dan tenaga kerja. Melihat kondisi tersebut, pastilah dibenak kita terbesit kondisi desa yang tampak baik, yang diikuti oleh kesejateraan dari segi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Tetapi kondisi tersebut, sedikit dan bahkan terbalik 180 derajat dengan bayangan kita. Kita sering ataupun kadang menjumpai penduduk desa baik itu yang rata-rata berprofesi sebagai petani, buruh, dan pedagang. Masih hidup dibawah garis kemiskinan ataupun banyak ditemui kasus kelaparan, gizi buruk pada balita, wabah penyakit, jumlah anak terlalu banyak untuk 1 KK, serta gaya hidup yang kurang baik yang berdampak pada kesehatan. Sehingga melihat fenomena tersebut, pemerintah khususnya melakukan perhatian terhadap bidang kesehatan, melalui perwakilan pada tingkat kecamatan yakni Puskesmas, melakukan pembinaan bidang kesehatan desa, dengan menunjuk seorang Bidan Desa (Bides) untuk melakukan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan kepada warga desa, sehingga berbagai masalah kesehatan yang sering meyerang penduduk desa dapat diminimalisir ataupun dicegah, dalam hal ini saya melakukan peliputan di Desa Langgar, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Propinsi Jawa Tengah. Peliputan ini berbarengan dengan program KKN Posdaya Unsoed yang saya sedang jalani, dimana salah satu program Posdaya ialah kesehatan. Disini saya mendapati perjuangan seorang Bides yang secara berkala melakukan sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan terhadap penduduk desa baik itu Ibu hamil, Balita, dan Lansia. Ibu Bidan Eko sungguh orang yang luar biasa, dia merupakan sosok seorang Bides dari Desa Langgar, waktunya yang lebih banyak dihabiskan dilapangan daripada hanya berjaga ataupun duduk di Pusat Kesehatan Desa (PKD) serta Puskesmas. Beliau lebih memilih untuk lebih banyak dilapangan yakni berkeliling dari Posyandu ke Posyandu yang tersebar diseluruh dusun, hal tersebut terjadi karena luas Wilayah Desa langgar yang sangat Luas, dimana terdiri dari 5 Dusun dan terdapat kurang lebih 6000 penduduk, tetapi perjuangan beliau tidak akan sukses dan berjalan dengan lancar jika tidak didukung oleh para sukarelawan Posyandu dan seorang Pendamping Bidan (Naping), di Desa langgar ini berjumlah 13 Posyandu, yang dimana terdapat 1 orang Naping yang memperoleh gaji sangat minim dan 25 sukarelawan yang secara sukarela untuk meluangkan waktunya guna membantu mensukseskan program kesehatan yang digagas pemerintah serta menciptakan masyarakat desa yang sadar terhadap kesehatan. Sungguh perjuangan yang luar biasa, secara rutin dari hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun mereka dengan penuh sukarela membantu tugas bidan desa.

Bertepatan setiap tanggal 25 setiap akhir bulannya, para kader bertemu dalam satu buah forum untuk memperoleh informasi dari Ibu Bidan Eko dan petugas kesehatan daerah serta melakukan koordinasi rutin tentang berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi selama program Posyandu dan program kesehatan lainnya. Tentunya hal ini, tidak hanya terjadi di Desa Langgar saja, melainkan diseluruh wilayah Indonesia. Masih terdapat sosok bidan dan para sukarelawan yang bahkan dengan gajih yang sangat minim dan fasilitas yang sederhana serta kondisi geografis yang sangat ekstrim rela mengabdikan tenaga dan waktunya. Tentunya usaha yang mereka lakukan tidak sia-sia, karena berbagai permasalahan dapat terselesaikan dan program pencegahan terhadap penyakit secara berkala terus dilakukan. Disamping itu, kesadaran masyarakat desa terhadap gaya hidup yang sehat mulai mengarah pada hal yang positif dan kesadaran untuk memiliki dua orang anak sesuai program pemerintah kembali menguat. Sehingga perjuangan mereka baik itu Bides, Naping, dan para sukarelawan Posyandu patut kita acungi jempol dan tidak ada suatu kata yakni pejuang luar biasa dan tangguh yang patut dialamatkan kepada mereka. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita dan pemerintah khususnya memberikan perhatian lebih kepada mereka-mereka ini, yakni dapat berupa memberikan insentif ataupun fasilitas pendukung kesehatan yang memadai demi keberlangsungan program kesehatan di Desa, serta menambah jumlah tenaga medis baik itu bidan ataupun perawat desa. Karena makin banyaknya jumlah penduduk desa dan luasnya wilayah pedesaan, akan menimbulkan berbagai tantangan yang sangat kompleks kedepannya. Maka, bersediakah anda secara sukarela mengabdikan diri seperti Ibu Eko dan para sukarelawan lainnya? Dan sejauh manakah anda peduli dan berkontribusi terhadap lingkungan sekitar anda?

Langgar, 26 Februari 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun