Mohon tunggu...
Feby Trimeicia
Feby Trimeicia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Nutritional Science di Universitas Airlangga

suka pelihara reptil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Unair di Garis Depan: Kampung Emas 2023, Pencegahan Stunting di Bendul Merisi, Surabaya

29 Desember 2023   18:11 Diperbarui: 29 Desember 2023   18:27 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBCC-BESTIEZ di Kantor Kecamatan Wonocolo

Program 'Kampus Emas 2.0' merupakan program kegiatan mahasiswa belajar di luar kampus dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat menuju kawasan mandiri dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di tingkat kelurahan di Kota Surabaya. Tahun ini, kegiatan yang didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya, melibatkan 459 mahasiswa yang diterjunkan ke 153 kelurahan yang ada di Kota Surabaya, salah satunya adalah Keluarahan Bendulmerisi.


Kegiatan ini merupakan program lanjutan setelah pada tahun sebelumnya dilaksanakan dengan program 'Kampung Emas 1.0' dengan tema 'Penguatan Lima Pilar dalam Percepatan Penurunan Stuntung', yang dilaksanakan di 144 kelurahan di Kota Surabaya. Pada program 'Kampung Emas 2.0' dengan tema 'Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting'. Kegiatan ini menjadi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Airlangga. Program 'Kampung Emas 2.0' merupakan kerjasama Universitas Airlangga di dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur yang terdiri dari 20 Perguruan Tinggi di Jawa Timur dengan Pemerintah Kota Surabaya. Peserta program Kampung Emas merupakan mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Airlangga.
Kelurahan Bendul merisi merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Wonocolo. Beruntung, jumlah penderita stunting di Kelurahan Bendulmerisi tegolong rendah. Namun, masih perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat Ketintang mengenai stunting untuk menurunkan risiko akan peningkatan stunting. Kelompok yang diterjunkan di Kelurahan Bendul Merisi merupakan Kelompok 147 yang beranggotakan 3 orang, yaitu Feby Trimecicia dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Yoni Rahman Pratama dari Fakultas Keperawatan, dan Keyna Ayu Batari dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kelompok 147 dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Shinta Arta Mulia, S.KM., M.KKK. Program dilaksanakan dari bulan Oktober hingga Desember 2023.

Stunting terjadi pada saat Tinggi Badan (TB) anak berada di bawah rata-rata tinggi badan anak seusianya. Salah satu penyebab dari stunting adalah kurangnya gizi sejak di dalam kandungan hingga masa awal bayi lahir sampai dengan usia balita. Stunting dapat terjadi saat masih dalam kandungan dan mulai terlihat saat anak berusia dua tahun. Stunting disebabkan oleh banyak faktor sehingga tidak bisa dipungkiri berasal dari faktor lain selain faktor gizi yang buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita.

Sasaran pada program Kampung Emas kali ini adalah Calon Pengantin, Ibu Hamil, dan Bayi Balita yang tinggal dan berada di Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya. Kampung Emas 2.0' memiliki 3 program unggulan. Program tersebut meliputi LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah), SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), dan FORMULA PANGAN BERIMAN (Formulasi Pangan Lokal Seimbang, Beragam, Berbasis Hewani). Pada program LADUNI, intervensi yang dilakukan merupakan distribusi dan monitoring konsumsi suplemen laduni pada calon pengantin dan ibu hamil. Pada program SBCC-BESTIEZ, intervensi yang dilakukan merupakan sosialisasi dan edukasi terkait gizi ibu hamil dan calon pengantun, laduni, serta demonstrasi formulasi pangan beriman dengan sasaran calon pengantin dan ibu hamil. Terakhir, pada program FORMULA PANGAN BERIMAN, intervensi yang dilakukan merupakan formulasi pangan dengan bahan protein hewani dengan harga terjangkau yang didapatkan berdasarkan hasil analisis pada pasar di sekitar Kelurahan Bendulmerisi.

Diseminasi awal di Puskesmas Sidosermo
Diseminasi awal di Puskesmas Sidosermo

Selain itu ada beberapa program lain yang dilaksanakan. Program tersebut merupakan analisis situasi yang menganalisis terkait masalah KB pasca persalinan, masalah gizi, pengetahuan dan konsumsi gizi, konsumsi suplemen gizi, pola asuh, dan kesehatan mental calon pengantain dan ibu hamil, pengembangan media edukasi, survei pasar, dokumentasi praktik PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak), serta berpartisipasi dalam kelas calon pengantin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun