Mohon tunggu...
Feby Thalita Putri
Feby Thalita Putri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa pendidikan bahasa inggris

Hi Everyone ^_^ I hope the post that I provide is useful for all of you : D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjalanan Pendidikan di Indonesia

21 Desember 2022   21:20 Diperbarui: 21 Desember 2022   21:42 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan mulai dari masa kolonial (sebelum merdeka) dan masa sesudah kemerdekaan. Perubahan ini merupakan hasil dari perjuangan para pejuang pendidikan kita salah satunya seperti Ki Hadjar Dewantara dan R.A. Kartini yang memperjuangkan hak-hak anak bangsa untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan adil.

Pada masa kolonial pendidikan hanya dapat dirasakan oleh masyarakat kelas atas, bangsawan dan calon pegawai. Pendidikan untuk anak Indonesia saat itu diberikan hanya seperlunya saja seperti membaca, menulis dan berhitung. Praktik pembelajaran yang diberikan mengacu pada kebudayan belanda seperti paham intelektualistis, individualistis dan materialistis. 

Melihat praktik pendidikan ini, pada tahun 1920 menggerakkan Ki Hadjar Dewantara untuk membuat perubahan mendasar pada pendidikan dan pengajaran di Indonesia, dengan ini pada tahun 1922 terbentuklah "Taman Siswa" yang menjadi gerbang emas kemerdekaan pendidikan dan budaya di Indonesia. 

Setelah itu, perwujudan Hasrat untuk merubah pendidikan Indonesia juga ditandai dengan bermunculannya sekolah atau universitas-universitas pemerintah maupun swasta agar semakin banyak anak bangsa yang dapat bersekolah dan tertanam kembali semangat nasionalisme mereka. Dari sekolah-sekolah tersebut lahirlah calon pemimpin-pemimpin bangsa yang berkualitas dan dapat membantu perkembangan negara.

Perjuangan para pahlawan pendidikan kita patut kita hormati, seperti Ki Hadjar Dewantara yang membantu memerdekakan semua lapisan masyarakat untuk bisa bersekolah dan R.A Kartini yang berjuang agar hak-hak Wanita untuk berpendidikan dapat terpenuhi.

Melalui materi "Perjalanan Pendidikan Indonesia" ini membuat saya mendapatkan pengetahuan baru tentang sistem pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan dan bentuk transformasi pendidikan dari masa ke masa. Saya juga mendapatkan pengetahuan baru bahwa pemikiran Ki Hadjar Dewantara menjadi salah satu pedoman dalam terbentuknya pembelajaran merdeka belajar saat ini.

Setelah memahami perjalanan pendidikan di Indonesia membuat saya semakin paham bahwa sangat penting bagi guru dan pemangku pendidikan untuk memberikan bentuk pendidikan yang memerdekakan anak, membantu anak untuk bisa berkembang secara utuh sesuai dengan kodratnya. Sudah saatnya anak diberikan kesempatan dan bimbingan untuk bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman, minat dan potensinya. 

Pemahaman yang saya dapatkan dari materi ini akan saya aplikasikan di sekolah dan dikelas yang akan saya ajarkan dengan cara memahami dan mencari tahu level kemampuan, bakat-bakat dan minat peserta didik sebagai pedoman saya dalam membuat rencana pembelajaran yang cocok, menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, memberikan materi dan tugas yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan, lalu membimbing siswa untuk bisa berkembang sesuai potensi yang mereka miliki, misalnya untuk siswa yang pandai menari akan saya rekomendasikan untuk mengikuti ekstrakurikuler menari.

Untuk itu kepada semua pendidik untuk bisa segera menggunakan praktik pembelajaran yang memerdekakan dan meninggalkan yang tidak, demi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, memiliki semangat nasionalisme yang tinggi dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun