Polsek atau Polisi Sektor merupakan bagian dari kepolisian di Indonesia yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat ditingkat sektor atau kecamatan. Misi Polsek yaitu memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety, dan peace) sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psikis, memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui tindakan preemtif dan preventif dilakukan untuk meningkatkan kesadaran, kekuatan, dan kepatuhan hukum masyarakat, serta memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan norma dan nilai yang berlaku.Â
Sumber daya manusia Polsek dikelola secara profesional untuk mencapai tujuan terwujudnya keamanan dalam negeri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi/instansi. Oleh karena itu, keberhasilan organisasi/instansi hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia perlu dipilih dengan potensi yang baik dan diberi perhatian agar dapat melaksanakan tugas secara optimal.Â
Polsek membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional karena tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh Polsek sangatlah penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Polsek perlu melakukan seleksi yang ketat dalam perekrutan sumber daya manusia dan memberikan pelatihan dan pengembangan karir yang terus-menerus kepada para anggota Polsek. Dengan cara ini, diharapkan anggota Polsek dapat meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Â Â
Kinerja di dalam organisasi/instansi itu sangat penting, maka dari itu kinerja perlu ditingkatkan dan dilakukan penilaian secara berkala. Kinerja seorang merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap seseorang mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugasnya. Pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Potu (2019) yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja anggota. Kinerja pegawai mengacu pada kemampuan seseorang pegawai untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik, serta meningkatkan prestasi kerja untuk kemajuan organisasi/instansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja anggota diantaranya motivasi, disiplin, dan kecerdasan emosional.Â
Pemberian motivasi sangat penting di sebuah organisasi. Tingkat motivasi yang tinggi pada anggota akan membantu mereka bekerja lebih keras dan memberikan sumbangan yang positif pada tugas yang diberikan. Kekurangan motivasi pada anggota akan mengakibatkan mereka tidak mampu menyelesaikan pekerjaan secara memadai atau bahkan di atas standar karena keinginan untuk bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun seorang anggota memiliki kemampuan kerja yang hebat, tetapi tanpa motivasi untuk melaksanakan tugas mereka, hasil akhir pekerjaannya kemungkinan tidak memuaskan.Â
Pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Rahayu (2021) yang menyatakan bahwa variabel motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja anggota. Selain motivasi, ada juga disiplin kerja yang mempengaruhi kinerja anggota. Disiplin merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam meningkatkan kinerja anggota, karena melalui disiplin anggota akan terpacu untuk taat dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang telah diberikan. Maka dari itu kedisiplinan mempunyai peran yang sangat penting untuk dapat meningkatkan kinerja anggota.Â
Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Tatan Sutanjar (2019) yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara disiplin terhadap kinerja anggota. Selain motivasi, dan disiplin kerja ada juga faktor yang mempengaruhi kinerja anggota Polsek Teluknaga adalah kecerdasan emosional. Anggota polsek dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengelola emosi dan situasi yang sulit dan stress yang tinggi, seperti dalam penanganan kasus criminal atau penegakan hukum yang memerlukan keputusan cepat dan tepat. Kemampuan dalam mengelola emosi ini akan mempengaruhi kinerja anggota Polsek Teluknaga dalam melaksanakan tugasnya. Kecerdasan emosional yang tinggi dapat membantu anggota Polsek Teluknaga membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat, dan memudahkan dalam mengumpulkan informasi dan mengatasi konflik yang terjadi.Â
Menurut Goleman (2018), kecerdasan emosional sebagai kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Goleman (2018), yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kinerja anggota. Selanjutnya, pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Dinda Mutiara (2020), menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja anggota. Hasil yang diperoleh juga selaras dengan penelitia yang dilakukan oleh Rosmiah (2019) yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan dari variabel kecerdasan emosional terhadap kinerja anggota.Â
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESISÂ
KinerjaÂ
Kinerja adalah ekspresi potensi berupa perilaku atau cara seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan suatu kegiatan atau tugas sehingga menghasilkan suatu produk yang merupakan wujud dari semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya (Achmad Amins dalam Astuti 2021). kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kauntitas yang tercapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2018).Â