Mohon tunggu...
FEBYAN AYUDYA MUHARRAM
FEBYAN AYUDYA MUHARRAM Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Mahasiswa Aktif Semester 1

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partisipasi Politik Masyarakat Indonesia: Tantangan dan Harapan

5 Januari 2025   11:35 Diperbarui: 5 Januari 2025   11:31 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partisipasi politik adalah aspek fundamental dalam demokrasi, termasuk di Indonesia. Dengan populasi yang besar dan keragaman budaya yang melimpah, keterlibatan masyarakat dalam kegiatan politik memberikan dampak signifikan terhadap kualitas demokrasi serta arah pembangunan bangsa. Partisipasi ini mencakup jauh lebih dari sekadar hak suara dalam pemilihan umum; ia juga meliputi berbagai bentuk keterlibatan lain, seperti diskusi publik, advokasi, dan kampanye di media sosial.

Dalam konteks pemilu, tingkat partisipasi masyarakat sering dianggap sebagai ukuran sukses suatu demokrasi. Misalnya, pemilu presiden biasanya mencatat angka partisipasi di atas 70 persen dalam beberapa periode terakhir, menandakan kesadaran masyarakat untuk memilih pemimpin yang akan mengatur pemerintahan selama lima tahun ke depan. Namun, meskipun angka partisipasi terlihat tinggi, kualitas keterlibatan tersebut masih menjadi tantangan. Banyak pemilih yang cenderung memilih berdasarkan emosional atau kedekatan pribadi, alih-alih mempertimbangkan visi, misi, dan program kerja kandidat.

Lebih dari itu, bentuk partisipasi politik lainnya juga semakin berkembang, terutama melalui media sosial. Platform-platform ini telah menjadi wadah baru bagi masyarakat untuk mengekspresikan pendapat, mendiskusikan isu-isu penting, dan mengorganisasi gerakan sosial. Terutama kalangan generasi muda, yang memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan aspirasi, menyebarkan informasi, dan mengkritik kebijakan pemerintah. Fenomena ini menunjukkan pergeseran partisipasi politik dari aktivitas konvensional, seperti rapat umum atau demonstrasi, menuju ruang digital yang lebih dinamis.

Namun, perjalanan partisipasi politik di Indonesia tidak tanpa hambatan. Salah satu tantangan yang masih ada adalah praktik politik uang, yang kerap ditemukan, terutama di daerah dengan tingkat pendidikan yang rendah. Politik uang merusak prinsip-prinsip demokrasi, karena keputusan memilih seringkali didasarkan pada imbalan jangka pendek daripada pertimbangan rasional. Selain itu, polarisasi politik juga menjadi permasalahan serius, terutama menjelang pemilu. Polarisasi ini sering diperburuk oleh penyebaran hoax dan propaganda negatif di media sosial, yang berpotensi memecah belah masyarakat dan menghambat dialog yang konstruktif.

Kesulitan lainnya adalah rendahnya tingkat partisipasi politik di daerah terpencil. Minimnya akses informasi, pendidikan politik yang rendah, dan keterbatasan infrastruktur menyumbang pada apatisme politik di kalangan masyarakat pedesaan. Situasi ini berisiko menciptakan kesenjangan politik antara daerah perkotaan dan pedesaan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pemerataan pembangunan nasional.

Meskipun begitu, ada banyak perkembangan positif yang layak dicatat. Kesadaran politik di kalangan generasi muda terus meningkat, terlihat dari keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan politik, mulai dari organisasi masyarakat hingga gerakan sosial yang berfokus pada isu-isu global seperti perubahan iklim dan kesetaraan gender. Generasi muda ini menghadirkan perspektif baru yang dapat memperkuat demokrasi di masa mendatang. Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait tengah berupaya meningkatkan partisipasi politik masyarakat melalui edukasi politik, sosialisasi pemilu, dan dialog publik.

Ke depan, pendidikan politik harus menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat. Proses pendidikan ini perlu dilakukan tidak hanya di sekolah atau kampus, tetapi juga dalam komunitas lokal. Diskusi kelompok, pelatihan keterampilan politik, dan simulasi dapat menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan konsep politik kepada masyarakat. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat tidak hanya memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara, tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif dalam membangun sistem politik yang lebih adil dan transparan.

Dengan mengatasi berbagai tantangan, seperti politik uang, polarisasi, dan rendahnya partisipasi di daerah terpencil, partisipasi politik masyarakat Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Pendidikan politik yang merata, pemanfaatan teknologi secara bertanggung jawab, dan kolaborasi antara berbagai pihak dapat menjadi fondasi yang kuat untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas dan berkelanjutan.

FEBYAN AYUDYA MUHARRAM

202410310110002

SOSIOLOGI A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun