Mohon tunggu...
Feby Alfina Saharani
Feby Alfina Saharani Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswi aktif di salah satu kampus negeri islam di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh G20 terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Indonesia

29 Oktober 2022   22:00 Diperbarui: 29 Oktober 2022   22:04 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

G20 adalah kelompok informal dari 19 negara dan Uni Eropa,serta perwakilan dari international Monetary Fund(IMF) dan World Bank (WB).

G20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi anggota G7. Indonesia telah menjadi anggota G-20 sejak forum intergovernmental ini dibentuk pada tahun 1999. Adapun tujuan G20 yaitu mewujudkan pertumbuhan global yang kuat,berkelanjutan,seimbang,dan inklusif.

Indonesia beserta anggota G20 secara konstan mendorong restorasi ekonomi pascakrisis multidimensional yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Perubahan ekonomi dan pembangunan yang inklusif pun menjadi variabel penting bagi seluruh anggota G20 pascakrisis Covid-19.

Jika dilihat secara spesifik, peranan anggota G20 untuk melakukan perubahan ekonomi yang ditandai dengan digitalisasi beragam sektor perekonomian, reformasi struktural, serta cara untuk memacu pembangunan yang inklusif menjadi kunci untuk bebas dari krisis yang telah terjadi.

Terkait kaitan dari G20S dengan sustainable finance terdapat tiga langkah yang perlu dilakukan dan saat ini yang sedang dibicarakan oleh rombongan kerja pembiayaan berkelanjutan diantaranya adalah mendongkrak munculnya perlengkapan pembiayaan yang kredibel termasuk di dalamnya instansi keuangannya, instansi produk-produknya terjangkau dari pembiayaan, dan pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong investasi pembiayaan berkelanjutan.

Pada sisi lain, Indonesia saat ini juga sedang meningkatkan sistem transisi energi dengan melakukan dua sistem yakni mengurangi implementasi sumber daya alam yang berpotensi meningkatkan emisi rumah kaca seperti batu bara, dan menumbuhkan sumber-sumber energi baru.

Saat ini, pemerintah sedang melakukan pengusulan pembentukan kelompok pembiayaan, yang terdiri dari multilateral development bank, private sector, developing partner, dan philantropi untuk melakukan pembiayaan terkait perubahan iklim.

Presidensi G20 pasti bisa menjadikan Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian dunia, terkhusus bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Momen ini harus dapat digunakan dengan baik untuk menunjukkan (showcasing) beragam kejayaan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun