Mohon tunggu...
Feby Aditiya Ningsih
Feby Aditiya Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Jember

Akun ini berisi seputar informasi pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Memberikan Inovasi pada UMKM Bubur Sumsum untuk Membantu Meningkatkan Penjualan

5 September 2021   09:07 Diperbarui: 5 September 2021   09:11 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Jember kembali menyelenggarakan program KKN. Dengan mengusung tema Back to Village, mahasiswa diharapkan dapat turut serta dalam mengatasi problematika yang terjadi di desanya, dan ikut terlibat dalam pembangunan desa. Melonjaknya kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa daerah belakangaan ini mengakibatkan kegiatan KKN dilaksanakan secara perorangan(mandiri).

Berdasarkan kebijakan tersebut, Feby Aditya Ningsih, peserta program KKN BTV 3 UNEJ dengan DPL Bekti Palupi, S.T., M.Eng., melaksanakan KKN di Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang. Desa Tempeh Lor berjarak sekitar 10 km dari pusat kota. Masyarakatnya sebagian besar berprofesi sebagai karyawan swasta dan wirausaha, dan sebagian kecil berprofesi sebagai PNS dan petani.

Dampak yang diakibatkan dari adanya pandemi ini cukup besar dan menyerang berbagai sektor, salah satunya yaitu sektor ekonomi. Ditambah dengan diterapkannya kebijakan PPKM mengakibatkan kegiatan masyarakat menjadi terhambat. Cukup banyak pelaku usaha yang mengalami penurunan pendapatan hingga mengalami kerugian. 

Ditinjau dari permasalahan tersebut, Feby sebagai mahasiswa KKN Universitas Jember memandang permasalahan ini sebagai tantangan bagi Feby untuk dapat membantu masyarakat khususnya pelaku usaha untuk dapat bersaing dengan kompetitor di masa pandemi ini, serta lebih jeli dalam melihat peluang yang ada.

Ibu Janah meruupakan pemilik usaha bubur sumsum yang sudah menggeluti usahanya selama 6 tahun. Beliau yang akan menjadi sasaran Feby kali ini. Bubur sumsum merupakan makanan tradisional yang cukup dikenal oleh masyarakat Jawa. Makanan ini cukup diminati pada zaman dahulu. Cara pengolahan bubur sumsum ini masih dilakukan secara tradisional. 

Ibu Janah menggunakan plastik sebagai kemasannya. Metode pemasarannya pun juga masih dilakukan secara manual, yakni dengan menghampiri konsumen satu per satu. Semenjak adanya virus corona yang menyebar di Kabupaten Lumajang, pendapatan beliau menurun drastis hingga 50%.

Berdasarkan hasil wawancara, terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh sasaran, yang pertama yaitu kurangnya minat kalangan-kalangan tertentu seperti anak-anak hingga remaja untuk mengkonsumsi bubur sumsum karena dianggap kurang menarik. 

Popularitas bubur sumsum kalah dengan makanan cepat saji yang saat ini digandrungi oleh kalangan milenial. Permasalahan lain yang dialami oleh sasaran yaitu, menurunnya tingkat penjualan yang diakibatkan oleh adanya pandemi.

Ditinjau dari beberapa permasalahan di atas, Feby bersama dengan sasaran menyusun beberapa program kerja untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada. 

Program kerja tersebut akan dilaksanakan selama 4 minggu, dimulai dari 11 Agustus - 09 September 2021. Pada minggu pertama diawali dengan edukasi bahaya covid-19 serta pentingnya penerapan protokol kesehatan. 

Sasaran akan dibantu membiasakan diri memakai masker apabila keluar rumah dan mencuci tangan setiap hendak maupun selesai melakukan kegiatan. Karena pengetahuan akan bahaya covid-19 akan percuma apabila tidak dibiasakan melakukan upaya-upaya pencegahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun