Mohon tunggu...
Feby Marsela
Feby Marsela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi memasak dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mencegah bullying di media sosial : pendidikan digital untuk anak dan remaja

9 Desember 2024   23:08 Diperbarui: 9 Desember 2024   23:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Media sosial merupakan sebuah situs yang bisa digunakan masyarakat untuk dapat bertukar informasi dan berkomunikasi dengan sesama pengguna media sosial. Media sosial memiliki pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan seseorang baik dari sisi positif maupun negatif. Dalam bermedia sosial seseorang dapat memberikan feedback secara bebas dan terbuka melalui komentar terhadap sesuatu yang dianggap menarik. Para pengguna media sosial dapat dengan bebas menyalurkan pendapat mereka. Salah satu dampak negatif dalam kemajuan teknologi ini adalah bullying.

Bullying di dunia digital atau media sosial disebut  dengan cyberbullying. Cyberbullying, atau perundungan daring, adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang melalui media digital, seperti pesan teks, gambar, video, atau komentar yang bersifat menghina, melecehkan, atau mengancam.Berbeda dengan bullying konvensional yang lebih bersifat fisik atau verbal, perundungan daring dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tanpa batasan waktu dan tempat. Selain itu, identitas pelaku dapat tersembunyi di balik anonimitas media sosial, sehingga banyak kasus bullying yang tidak terdeteksi oleh orang tua atau pihak berwenang.

Dengan penelitian yang telah kami lakukan terhadap mahasiswa Universitas Andalas terdapat 19,2% responden pernah mengalami bullying di media sosial, ada 93,3% responden mengalami bullying dalam bentuk komentar negatif dan 7,7% mengalami bullying dalam bentuk penghinaan. Hal ini menunjukkan sebagian kecil mahasiswa Universitas Andalas, yaitu 19,2% responden, pernah mengalami bullying di media sosial.

Di kalangan mahasiswa Universitas Andalas, terdapat 59,6% responden memilih alasan utama orang melakukan bullying di media sosial karena rasa iri, 23,1% responden memilih alasan orang melakukan bullying karena kebiasaan buruk, 7,7% responden memilih alasan orang melakukan bullying karena fomo. 75% responden berpendapat bahwa dampak dari bullying di media sosial berdampak pada psikologis (depresi, stres, dll), 86,5% responden tidak merasa platform media sosial telah cukup dalam menangani masalah bullying.

Menurut Betss dalam (Agustiningsih, 2022) cyberbullying akan menunjukkan konsekuensi umum dan konsekuensi psikososial yaitu :

1. Konsekuensi Umum

Serangan cyber akan membuat korban merasa frustrasi, dendam, marah, tidak berdaya, jengkel dan/atau sedih akibat cyberbullying. Hal ini tergantung pada seberapa besar cyberbullying yang dilakukan oleh pelaku merusak kehidupan korban. Selain itu, remaja yang menjadi korban cyberbullying memiliki kemungkinan lebih besar melaporkan masalah emosional dan masalah perilaku seperti misalnya, gejala depresi, kesepian, menarik diri, gangguan panik, serta fungsi sekolah yang lebih buruk (misalnya, perilaku prososial, kepuasan sekolah, prestasi akademik), depresi, kecemasan, gejala somatik (misalnya, kesepian, penarikan diri), rendahnya kepuasan hidup dan perilaku bunuh diri.

2. Masalah Psikologis 

Korban cyberbullying mengakibatkan remaja mengalami masalah psikososial seperti malu, tidak berdaya, merasa tidak berharga karena adanya evaluasi teman sebaya yang negatif atau pengucilan sosial, yang selanjutnya dapat memperkuat evaluasi diri negatif remaja berkaitan dengan harga diri. Tindakan cyberbullying akan membuat korban merasa tertekan sehingga menimbulkan stress. Adanya evaluasi teman sebaya yang negatif cenderung membuat korban menarik dari pergaulan sosial sehingga remaja merasa kesepian dan merasa sendiri yang berakibat pada depresi.

Macam-macam cyberbullying :

1. Flaming. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun