Hai Sobat Kompasiana,
Negara Indonesia adalah negara majemuk yakni negara yang dihimpun dengan berbagai macam suku, agama, budaya juga bahasa. Saat yang sama, kita tahu bahwa ada sebuah ideologi yang menyatukan setiap perbedaan tersebut yaitu Pancasila yang menjadi dasar negara kita.Â
Namun, walaupun demikian cukup banyak masalah juga yang muncul terkait dengan setiap perbedaan yang ada. Salah satunya, masalah kekerasan terhadap sejumlah pelajar beragama katolik yang sedang berdoa. Diantaranya dua orang mahasiswi mengalami luka akibat penggerudukan  yang dilakukan oleh pihak RT dan beberapa warga.Â
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan sekelompok mahasiswa yang sedang melaksanakan ibadah Doa Rosario di Tangerang Selatan digeruduk pak RT dan warga sambil membawa senjata tajam.Â
Pihak kepolisian  menetapkan Ketua RT berinisial D sebagai tersangka kasus penggerudukan mahasiswa tersebut yang diunggah dalam akun media sosial X @KatolikG. Meskipun, tidak ada korban jiwa namun peristiwa penggerudukan tersebut menuai banyak komentar dari berbagai kalangan.Â
Fenomena tersebut, mengingatkan kita senantiasa untuk memiliki sikap toleransi. Toleransi memang banyak diajarkan dari berbagai perspektif baik sosial maupun agama. Bahkan, toleransi juga dianggap sebagai salah satu  bentuk akomodasi yang melibatkan proses penyesuaian diri dan bertujuan untuk menunjukan sikap menghargai dan menghormati. Lantas, mengapa masih banyak orang bersikap intoleran? Â
Seperti yang kita ketahui bahwa, kurangnya upaya menginisiasi sikap toleransi menyebabkan masalah perbedaan kurang dimediasi. Untuk itulah, toleransi tidak hanya sekedar sikap menerima dan menghargai namun sikap yang mewujudkan ideologi bangsa yang terangkum dalam Pancasila.Â
Untuk, itu mari kita tingkatkan insiatif sebagai sebuah kesadaran dan upaya memulai sebuah gaya hidup yang sehat dengan merangkul sejumlah perbedaan tanpa menyakiti. Inisiatif adalah sebuah tindakan positif yang harus terus-menerus dilakukan sekalipun perubahan tidak selalu menunjukan skala yang besar. Setidaknya kita bergerak mengambil bagian dalam sebuah inovasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H