Apa yang terbayang di pikiran Anda ketika terdengar kata Rames ? Yap, tidak ada definisi lain selain makanan murah meriah berupa nasi dan sayur seadanya dengan tambahan lauk pauk seperti tahu, tempe, ayam, dll beserta sambal sebagai penambah selera makan. Saya yakin, tidak ada seorang pun, baik dari kalangan borjuis hingga kaum proletar, yang tidak pernah mencicipinya. Nasi rames benar-benar telah menjadi makanan sejuta umat di Indonesia.
Di sudut kota Bogor, tepatnya di seputaran jalan menuju Terminal Baranangsiang, banyak terdapat warung-warung tenda yang menyediakan nasi rames sebagai menu andalannya. Sebenarnya warung tersebut tidak jauh berbeda dengan warung kebanyakan. Namun penataan sayur dan lauk pauknya seakan “menantang” setiap orang yang lewat.
Sayur kentang ati, sayur tempe, tauge, tempe, tahu, ayam, ikan, peyek udang, peyek teri, pepes ikan, pepes ayam, jengkol, peta, dan rendang yang berjejer rapi ditambah suasana hujan deras dingin benar-benar menggoda saya untuk mampir mencobanya. Semuanya ditambah lalaban khas sunda semacam lincak, slada, timun, kobis, kemangi, dll. Saya pun harus merogoh kocek Rp 22.000 ,- untuk menu nasi sayur pepes ayam teh anget yang saya pesan (masih nambah nasi saking lapernya :) Harga yang lumayan mahal menurut saya untuk sekadar nasi rames. Tapi jelas setimpal dengan kepuasan dan perut yang makin longsor akibat kekenyangan. Mantap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H