Mungkin di lingkungan kita atau di keluarga kita memiliki persepsi bahwa jika tidak jadi PNS tidak memiliki masa depan. Seperti yang saya alami di keluarga saya, atau pada permasalahan yang lebih kecilnya seperti anak yang masuk ke jurusan IPS tidak memiliki masa depan. Itu persepsi yang salah.
Saya kagum dengan adik saya, dia adalah anak jurusan IPS. Dia selalu disudutkan saat ditanya jurusan SMA nya. Orang tua saya juga pak dhe budhe saya mengiming-imingi dia untuk menjadi PNS tapi dia menolak karena ingin jadi pengusaha yang sukses, salut!
Saya tidak menyalahkan orang-orang yang ingin menjadi PNS, tetapi saya menyakahkan peran orang tua yang memiliki persepsi bahwa jika tidak jadi PNS atau bekerja di BUMN tidak memiliki masa depan. Sebagai contoh, jika ada orang tua yang memiliki anak yang ingin berkuliah di jurusan pertanian langsung diberi stigma negatif bahwa tidak memiliki masa depan, alhasil orang tua menolak dan menyuruh sang anak memilih di jurusan lain. Terkadang pula sudah memilih jurusan lain juga masih dicap tidak memiliki masa depan.
Bayangkan jika semuanya harus menjadi PNS, siapa yang akan menjadi pengusaha? siapa yang akan menjadi petani? Orang tua terlalu takut jika anaknya akan gagal tidak mendapat pekerjaan. Orang tua seharusnya mensupport sang anak karena setiap orang memiliki kemampuan berbeda-beda sesuai bidangnya. Untuk menjadi sukses/kaya tidak harus menjadi PNS atau bekerja di BUMN. Kita juga bisa menjadi pengusaha yang nantinya akan mendapatkan kesuksesan dengan giat dan pantang menyerah.
Tetapi semuanya kembali lagi pada orang tua. Ayah saya pernah menyuruh saya untuk menjadi tentara atau polisi sedangkan saya tidak mau dan saya orangnya sangat tidak disiplin. Sebenarnya kembali lagi pada niatan menjadi tentara atau polisi karena gaji atau karena cinta pada negara? jika karena gaji, bukankah ada banyak jalan untuk mendapatkan uang seperti membuka usaha dan lain-lain.
Jika karena cinta pada negara bukankah cinta pada negara tidak harus menjadi tentara atau polisi? kita bisa mencintai negara dengan menjadi warga negara yang baik dan toleransi, atau kita bisa mencintai negara dengan cara bekerja giat sesuai profesi dan bersikap jujur dalam bekerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H