Social media menandai sebuah pergeseran dalam pola interaksi antar manusia. Siapapun sekarang bisa berkomunikasi satu sama lain dalam jejaring sosial, syaratnya mudah: terhubung dengan internet. Pola tatap muka tergantikan dengan relasi di dunia maya. Lagi-lagi twitter, salah satu social media terbesar, menjadi sebuah interkoneksi raksasa bagi jutaan warga dunia. Diskusi serius beragam topik, gosip picisan, hingga ajang kreatif bagi penulis-penulis pemula hingga sastrawan hebat, bisa berceloteh melalui twitter.
Twitter membatasi penggunaan karakter dalam sekali penulisan hanya 140 kata. Keunikan ini digunakan oleh beberapa penulis indonesia (Agus Noor, Clara Ng, Eka Kurniawan) utk menghimpun para penulis lain yang kreatif mengarang fiksi dalam 140 karakter, mereka menyebutnya fiksimini. Saya dulu termasuk yg gemar mengikuti fiksimini, sesekali ikut menulis juga, tapi motif saya hanyalah ingin berbalas "ejekan" dengan salah seorang sahabat baik saya, namanya Albert Sumilat. Berikut adalah dokumentasi fiksimini yang masih saya simpan tentang Abe-demikian ia biasa disapa.
Dewi amor merentangkan busur, albert menyongsongnya dgn suka cita. Keberanian berujung duka, panah beracun tertancap di dadanya. @fiksimini
Albert bangun kesiangan lagi krn baru beranjak tidur menjelang dini hari. Ia skrg punya hobi baru, begadang bersama burung hantu. @fiksimini Albert protes ttg Dewi Amor yg tak mau bersahabat dgn dirinya. Dewa Zeus mengasihaninya. kini ia dibiarkan pacaran dgn Medusa. @fiksimini Berulangkali kalah tender, Albert akhirnya sadar tak hoki di bisnis ini. Ia mundur dari semua tender pengadaan cinta utk wanita. @fiksimini Hastinapura gempar bkn kepalang. Albert menjatuhkan talak pd dewi drupadi nan rupawan. tnyata ia lbh memilih ke pangkuan Hanoman. @fiksimini Deru campur debu diciptakan Chairil Anwar dg puitisnya. Debu campur bau dirasakan Albert saat mencopot kaos kakinya. @fiksimini Puisi "si binatang jalang" dicipt.Chairil Anwar sbg sastrawan. Albert merevisi jd "akulah si jalang" utk menggmbarkan kelakuannya. @fiksimini Jepang suka romusha alias kerja paksa. Van den Bosch memperkenalkan tanam paksa. Albert terobsesi melakukan rudapaksa. @fiksimini [caption id="attachment_238945" align="alignnone" width="604" caption="Febry & Albert"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H