KKN BTV 3 UNEJ KELOMPOK 46 : PENINGKATAN DAN PERLUASAN PASAR JAMU TRADISIONAL DENGAN CARA PEBARUAN KEMASAN DAN PEMBERIAN LOGO DENGAN STRATEGI PEMASARAN YANG TEPAT MELALUI DIGITAL MARKETING
Oleh : Febryan ciptarayendra
       Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan mahasiswa Universitas Jember pada bulan Agustus-November 2021 dilakukan secara mandiri akibat pandemi yang belum usai dan ditambah dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). KKN mandiri ini dilakukan mahasiswa Universitas Jember dengan memilih sasaran masing-masing dan salah satu topik yang dapat dipilih adalah pendampingan UMKM terdampak Covid-19. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pedagang jamu tradisional dipilih sebagai sasaran dalam KKN BTV 3 UNEJ untuk diberikan pendampingan.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pedagang jamu yang bertempat di Bundaran Bangka, selama pandemic covid-19 ini penjualan secara langsung berkurang tetapi penjualan online tetap berjalan tetapi hanya sebatas melalui whatsapp. Berbekal keterangan tersebut, maka dilakukan pendampingan untuk memperluas penjualan online melalui instagram dengan tujuan mengekspansi kalangan anak muda.Â
Langkah pertama yang dilakukan dalam pendampingan padagang jamu tradisonal ini adalah dengan memperbaharui kemasan dari jamu menjadi lebih menarik dan ditambah dengan pemberian label jamu untuk mempermudah mensosialisasikan produk jamu kepada masyarakat. Setelah langkah tersebut, pendampingan dilakukan dengan menjelaskan digital marketing dengan menggunakan instragram sebagai marketplace dan ditambah pengaturan feed di dalam instagram sehingga lebih rapi dan menarik.Â
Selanjutnya adalah pendampingan startegi pemasaran yang menjelaskan pentingnya promosi dan cara promosi yang menarik terutama menarik kalangan muda. Sementara itu, untuk pendampingan PIRT tidak dilakukan karena seiring pertemuan dengan sasaran yang terus dilakukan, kemungkinan produk jamu masuk ke dalam swalayan cukup berat karena prinsip dari penjual jamu adalah tidak menggunakan bahan pengawet sedikitpun.Â
Sehingga ketika produk ingin masuk swalayan, maka produk jamu harus menggunakan pengawet karena rata-rata jamu tanpa pengawet akan tahan selama 3 hari dalam suhu ruang. Apabila menggunakan bahan pengawet dalam pembuatan jamu tradisional untuk memasukkan produk ke swalayan, maka hal tersebut akan bertentanga dengan prinsip beliau.
Setelah melakukan serangkaian pendampingan, sosialisai produk mulai dilakukan dengan memperkenalkan produk melalui video promosi. Video promosi berisi tentang informasi pembukaan pre order di unggah melalui instagram yang telah dibuat.Â