Mohon tunggu...
Febry Salsinha
Febry Salsinha Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Universitas Gadjah Mada Fakultas Biologi 2012

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Masuk Biologi? Mau jadi apa kamu nanti?

24 Agustus 2013   06:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:53 2988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Catatan Harianku tentang Pilihan melangkah di Biologi)



Gerutu dan kesal membakar hati tiap kali ada yang dengan soknya menanyakan hal itu. Yah... kuakui, sempat garang dan bingung juga aku pernah dibuat karena menanggapi tanggapan skeptis orang – orang di sekitarku tentang Biologi. Maksudku, tentang pilihanku fokus pada Biologi.

Yah... ini ceritaku. Gadis kecil yang baru saja lulus SMA yang dengan culun dan bingungnya sedang mencari – cari kemana langkah ini harus kulambungkan kemudian. Celigak-celinguk bisa dibilang, aku mencari beberapa jurusan yang prospektif kala itu.  Enam bulan sebelum aku melaksaakan Ujian Nasional 2012, aku dinyatakan diterima pada salah satu Universitas swasta di Yogyakarta dengan jurusan yang sama persis dengan jurusan yang diambil saudaraku, kakakku. Yeaahh, Matematika.... aku sempat melonjak kegirangan. Tidak terbesit lagi pikiran untuk melanjutkan pendidikanku nanti ke tempat lain, ke universitas lain. Hatiku sudah terpaku, bahkan jauh sebelum aku memulai bertarung dalam Ujian Akhirku kala itu. Satu bulan, dua bulan, dan enam bulan berlalu. Demikian pula Ujian Nasinal itu. Dan Fiuhh... leganya. Lulus. Sekarang, tinggal menata pandanganku ke depan. Pikirku. Dari mana aku harus mulai? Ehem... slow dulu. Aku mengatur satu per satu jadwalku, kebutuhanku, dan semua dokumen – dokumenku (yah, ijazah aja sih. Soalnya baru lulus SMA :P).

Suatu malam yang dingin. Aku dan keluargaku masih mengikuti doa bergilir di rumah tetanggaku. Selesai doa, ada canda tawa dan senda gurau menghiasi malam itu. Namun aku segera berpamitan pulang dan dengan buru – burunya. Ada apa  sebenarnya? Hhh... beberapa menit lalu aku menerima pesan singkat (SMS) dari temanku  bahwa pengumuman penerimaan mahasiswa SNMPTN Undangan dimajukan 2 hari. Dan itu adalah malam ini.

Segera kuhampiri laptop yang tergeletak di atas meja belajarku. Semuanya terjadi cepat. Login, cek dan. Selamat, Anda lulus seleksi SNMPTN Jalur Undangan 2012. Program Studi: BIOLOGI. PTN: UNIVERSITAS GADJAH MADA Penting: Anda harus melakukan pendaftaran ulang di PTN tempat Anda diterima. Jreng.. Jreeng.... Galauku dimulai saat itu.  Sempat bingung sendiri aku dibuatnya. Terlebih ketika kedua orang tuaku menyerahkan seluruh keputusan di tanganku, di pundakku. “ini terserah kamu. Sekarang kamu tinggal memilih mana yang paling kamu sukai. Bapa dan mama setuju dengan apapun pilihan kamu.” Deegg... Kirain bisa bantu mutusin. Sehari, dua hari, tiga hari dan... Ok, aku mantap sekarang. Semua kebutuhan yang harus kusiapkan berubah. Mengapa? Aku memutuskan memilih jalan hidupku selanjutnya di... Biologi.

Lalu, mengapa aku lebih memilih untuk fokus ke Biologi dibandingkan ilmu lain? Iya sih, Sebenarnya kuiakui semua ilmu punya kelebihan masing-masing yang dapat saling melengkapi. Oh iya alasan aku memilih Biologi untuk meletakkan langkah selanjutnya ialah: 1) Jujur aku sempat khawatir jika menolak hasil SNMPTN (Sekarang SBMPTN) itu, sekolahku akan di Blacklist yang akhirnya dapat berdampak langsung bagi angkatan berikutnya di SMAku saat itu. 2)Aku juga harus jujur aku tidak bisa menolak universitas ini. Alasannya karena Ibuku pernah begitu memimpikan universitas ini. 3)Sebagian besar kegiatan-kegiatan yang menambah memori dan pengalamanku sewaktu duduk di bangku sekolah  selalu berorientasi pada Biologi. 4) Saat itu aku sempat berpikir, aku butuh jalan yang berbeda dari kebanyakan orang. I just Wanna Break the rules. Biologi bukan sekedar teori kok, pikirku saat itu. Dan yang trpenting dari semuanya, aku sendiri pernah merasa sangat menginginkan hal ini sampai berdoa siang malam agar aku diterima hanya karena aku pernah berujar : Aku mencintai Biologi. Dan tak hayal, ujaranku jadi tongkat mimpiku. Dan dengan itu semua aku mencoba menyusun mimpi mimpi besar selanjutnya based on Biology. Trust I can make a change althought its just a little.

“Lalu, mau jadi apa kamu nanti?”

Menanggapi  hal itu, aku lebih cenderung diam dan mencoba mendengarkan lebih lanjut argumen mereka. Biologi tidak prestise katanya. Biologi banyak teorinya. Udah gitu, Indonesia itu nggak butuh orang Biologi banyak-banyak. Kita butuh kemajuan ekonomi, bukan teori soal algae dan bakteri. How pressed is your mind.

So, benarkah demikian?

Setelah setahun kulewati, jalanku terasa semakin jelas. Sedikit-demi sedikit aku mulai bisa menyingkirkan kabut skeptis dari tanggapan orang-orang sekelilingku, termasuk beberapa anggota keluargaku. Biologi punya peluang kok. Contoh kecilnya saja, Lihat saja Indonesia. We have a megabiodiversitas in this world. Please, Open up your mind and let’s see around you. Terus mau diapakan kalau bukan dijaga, dieksplore, dan dilestarikan? Dan satu yang aku tahu, kita tidak mungkin diam saja. Dan inilah salah satu langkah kecil yang aku buat. Aku ingin fokus mengenal alam, and meddle in nature by Biology....

Entah akan jadi apa aku nanti, aku masih tidak peduli. Bukankah hal itu terjadi pada semua orang? Kita tidak dapat meramalkan masa depan hanya dari kejadian hari ini, sebab kita tidak benar- benar mengetahuinya, We’re not perfect. Biarlah sampai saat itu terjadi, saat aku menyedari aku telah menjadi apa nanti, ada harapan dan mimpi besar dalam hatiku sekarang, aku tidak akan mengecewakan siapapun terutama, I won’t go regardles the Nature...

Hope...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun