Mohon tunggu...
Febry Khairunisa
Febry Khairunisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

hobi saya menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penentuan Kadar Kalsium (Ca) Tulang

12 Juni 2024   13:15 Diperbarui: 12 Juni 2024   13:23 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 kalsium dalam tabel periodik (Sumber: https://www.merdeka.com/jateng/5-manfaat-kalsium-untuk-kesehatan-bantu-turunkan-berat-badan-kln.html)

Secara teori 

Metode analisis yang telah dilakukan untuk penetapan kadar kalsium diantaranya adalah metode kompleksometri dan spektrofotometri serapan atom. Instrumen spektrofotometri serapan atom cukup mahal dan hanya ada di beberapa laboratorium penelitian, sehingga analisis hanya dapat dilakukan wilayah tertentu. Pada penggunaan metode kompleksometri reagen yang diperlukan sulit ditemukansehingga penggunaannya pun tidak efektif. Kandungan mineral seperti kalsiumyang relatif kecil dalam sampel yang kompleks menyebabkan penentuan kadarmineral sulit dilakukan karena adanya kemungkinan senyawa lain. Metode lain yang juga digunakan untuk penetapan kadar kalsium adalah secara spektrofotometri UV-Vis didasarkan pada pembentukan kompleks kalsium mureksid dalam suasana basa Syarat suatu senyawa dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri salah satunya adalah mengandung gugus kromofor. Kromofor ada 3 jenis yaitu ikatan rangkap C=C, ikatan rangkap C=O, dan cincin benzena. Pada reaksi kimia mureksid dengan Ca2+ diketahui adanya ikatan rangkap C=C dan C=O. Maka, dengan adanya pembentukan kompleks mureksid dan Ca2+ kalsium akan dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri karena telah memenuhi syarat (Taufik,2018).

Secara praktikum 

Pada praktikum penentuan kadar kalsium menggunakan metode titrasi dengan kalium permanganat karena kalium permanganat adalah zat kimia yang dapat bereaksi dengan kalsium dalam larutan asam, membentuk endapan kalsium permanganat yang dapat diukur volumenya. Metode titrasi ini memungkinkan kita untuk menentukan kadar kalsium dalam sampel dengan akurat dan tepat. Selain itu, kalium permanganat juga relatif mudah diperoleh dan digunakan dalam laboratorium. Pertama sekali dimasukkan sampel tulang kedalam beaker glass lalu ditambahkan dengan 10mc HCl (1:1) Penggunaan larutan HCl 1:1 dalam praktikum penentuan kadar kalsium bertujuan untuk mengasamkan sampel sehingga kalsium yang terlarut dalam sampel akan bereaksi dengan kalium permanganat. Asam klorida (HCl) digunakan karena reaksinya dengan kalsium akan menghasilkan ion kalsium yang larut dalam larutan asam. Selain itu, penggunaan HCl 1:1 juga memastikan bahwa pH larutan tetap rendah sehingga kalsium akan bereaksi dengan kalium permanganat tanpa terpengaruh oleh kondisi pH yang tinggi. Lalu diencerkan larutan sampel dan ditambahkan dengan 4 tetes larutan metil merah Penambahan metil merah pada penentuan kadar kalsium Ca dalam tulang bertujuan untuk membantu memonitor perubahan pH selama proses ekstraksi kalsium dari tulang. Metil merah digunakan sebagai indikator pH yang dapat memberikan informasi tentang perubahan pH dalam larutan selama proses ekstraksi.Ketika sampel tulang direaksikan dengan asam, kalsium dalam tulang akan larut dan membentuk larutan asam. Penambahan metil merah ke dalam larutan ini akan mengubah warna larutan sesuai dengan perubahan pH yang terjadi. Metil merah akan berwarna merah pada kondisi asam dan berubah menjadi ungu atau biru. Lalu dipanaskan pada temperatur 80-90 derajat Celcius lalu ditambahkan dengan NH4OOH hingga larutan berwarna putih Penambahan NH4OH (amonia) pada penentuan kadar kalsium Ca dalam tulang bertujuan untuk membentuk presipitat kalsium oksalat, yang kemudian dapat diisolasi dan dihitung untuk menentukan kadar kalsium dalam sampel tulang. Proses ini melibatkan reaksi antara ion kalsium (Ca2+) yang terlarut dalam larutan dengan ion oksalat (C2O4^2-) yang dihasilkan dari asam oksalat. Ketika NH4OH ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung ion kalsium, ion kalsium akan bereaksi dengan ion oksalat untuk membentuk presipitat kalsium oksalat

Ca2+ + C2O4^2- CaC2O4 (presipitat kalsium oksalat)

Presipitat yang terbentuk kemudian dapat diendapkan, dicuci, dan dihitung untuk menentukan kadar kalsium dalam sampel tulang. Dengan demikian, penambahan NH4OH pada penentuan kadar kalsium Ca dalam tulang memungkinkan pembentukan presipitat kalsium oksalat yang dapat digunakan untuk analisis kuantitatif kadar kalsium dalam sampel tulang. Lalu larutan sampel yg berwarna putih tadi disaring menggunakan kertas saring dan ditambahkan dengan asam sulfat Penambahan asam sulfat pada uji penentuan kadar kalsium Ca dalam tulang bertujuan untuk mengubah kalsium karbonat (CaCO3) yang terdapat dalam sampel tulang menjadi kalsium sulfat (CaSO4). Proses ini diperlukan karena kalsium karbonat tidak larut dalam larutan asam, sehingga jika tidak diubah, akan sulit untuk menentukan kadar kalsium dalam sampel tulang.

Ketika asam sulfat ditambahkan ke dalam sampel tulang yang mengandung kalsium karbonat, reaksi kimia berikut terjadi:

CaCO3 + H2SO4 CaSO4 + CO2 + H2O

Dalam reaksi ini, kalsium karbonat bereaksi dengan asam sulfat membentuk kalsium sulfat, karbon dioksida, dan air. Kalsium sulfat yang dihasilkan lebih larut dalam larutan, sehingga memudahkan untuk menentukan kadar kalsium dalam sampel tulang. Dengan demikian, penambahan asam sulfat pada uji penentuan kadar kalsium Ca dalam tulang memungkinkan konversi kalsium karbonat menjadi kalsium sulfat, sehingga memudahkan analisis kuantitatif kadar kalsium dalam sampel tulang.kemudian dititrasi secara volumetri menggunakan Kalium permanganat dan diukur volume titrasinya untuk mengukur kadar kalsium pada sampel yang diujikan

Kesimpulan 

1) Kadar kalsium yang kami dapatkan yaitu sekitar 0.018%

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun