Mohon tunggu...
Alota Warmheart
Alota Warmheart Mohon Tunggu... -

an incessant learner of public health service system

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lonely People

25 September 2010   05:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:59 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada Akhirnya, Kita Semua Akan Sendiri


Sebuah kalimat yang cukup menggetarkan hati, mengetahui bahwa pada akhirnya kita semua akan sendirian. Kenyataan pahit yang membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk memahami keberadaan kesendirian tersebut. Bagaimana rasanya menjadi sendiri?

Sendiri tidak hanya pada batas tidak memiliki pasangan atau sekedar pada keadaan ' sendirian'. Sendiri menjadi sebuah kata yang asing dan tidak lazim. Menjalani keseharian tanpa pelengkap dalam hidup. Itu sendiri.

Pembicaraan mengenai 'pada akhirnya, bakal sendiri juga' berasal dari argumen dengan seorang teman tentang masa depan. Dia berargumen, tidak ada bedanya sendirian sekarang..toh, pada akhirnya kita semua akan sendiri. Orangtua akan tiada, saudara sedarah akan pergi dengan urusan mereka masing - masing, pasangan akan meninggal/ meninggalkan kita, anak - anak pun akan menjalani kehidupan mereka. Maka, akhirnya kita akan sendirian, bukan?

Awalnya kami setuju dengan hal itu. Kenapa tidak? itu sangat masuk akal. Menjalani kehidupan sosial dengan orang lain, terkadang...menyulitkan. Interval dalam hubungan yang terjadi dengan mereka, sedikit membingungkan. Bagaimana menyelaraskan hidupmu dengan keadaan di sekitarmu. Tidak segampang itu. Kami sudah melalui bagaimana hidup sendiri dengan tidak menggantungkan hidup kami pada orang lain. Berusaha mendapatkan dan menjalani kebahagiaan di atas kaki kami sendiri.

Tidak hanya itu, berusaha mendapatkan pekerjaan dengan keberanian dan intuisi sendiri. Bukan karena sebuah bantuan dari orang dalam yang menyebabkan aku harus menjalin hubungan baik dengan sang teman. Terlalu banyak tuntutan untuk berbuat baik pada orang lain karena hutang budi cukup..menekan.

Beberapa tahun menjalani hal tersebut mungkin menyenangkan. Kita tidak terikat, segalanya menyenangkan dan sesuai dengan keinginan kita. lalu, hal itu terjadi. Kita merasa sendiri. Kami,tepatnya.

dan apa yang kami lakukan? Kami menyerah pada kesendirian. Being lonely isn't that fun.

Ternyata, menyenangkan memiliki seseorang untuk diajak ngobrol ketika hari sedang buruk. Menyenangkan memiliki seorang partner in crime, apalagi memiliki seseorang untuk menghabiskan sisa hidup.

Tidak harus seseorang juga....remember a saying, dogs are men's best-friends?It happened to my cousin who really loves fish and hamsters. She just can't stop loving them. It makes her complete.

Memang pada akhirnya kita semua akan sendirian, maka ketika menyadari hal itu, memiliki teman akan  sangat membantu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun