Jurnalisme sebagai Peningkat Kualitas Guru Indonesia

System Pendidikan Indonesia berada di posisi ke 54 dari 78 negara peringkat Pendidikan dunia pada tahun 2021 menurut World Population Review

Salah satu amanat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang kemudian diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang memiliki visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Guru sebagai ujung tombak dalam keberhasilan Pendidikan di sekolah. Karena guru diakui sebagai elemen penentu dari keberhasilan atau kegagalan suatu proses pembelajaran dan bagaimana masa depan peserta didik Selain itu, kualitas guru adalah salah satu tantangan utama yang mempengaruhi kesempatan bagi siswa di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.  Untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia tentunya harus melalui pelatihan untuk meningkatkan skiil. Yaitu pelatihan jurnalis sebagai sumber inspirasi literasi bagi siswa sehingga meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dan lembaga pendidikan.  Guru memiliki tanggung jawab sebagai pengajar, pendidik, tetapi juga melatih agar siswa memiliki nilai-nilai kejujuran, dan menjadi orang yang berkualitas baik secara intelektuan dan akhlaknya, tetapi guru juga bisa berperan sebagai jurnalis. Seperti yang kita tahu, sekarang Indonesia sudah memasuki revolusi industry 5,0 dimana konten digital menjadi semakin penting dalam pendidikan modern. Untuk menghadapi era society ini guru harus adaptasi dan kompotensi dan Munculnya program pembuatan konten memungkinkan guru membuat dan berbagi konten pendidikan yang membantu proses pembelajaran siswa. Selain itu juga bisa membantu guru dalam memperluas strategi pengajaran.