Miftah menghimbau kepada peserta untuk menggunakan laptop dalam berlangsungnya pelatihan guna mempermudah peserta dalam proses belajar. "Silahkan Letakkan laptop di atas meja, kali ini saya mewajibkan semua untuk menggunakan laptop dalam pembelajaran" Ujarnya.
"Modul Ajar sebagai administrasi berbentuk perencanaan yang mau dilaksanakan untuk mengajar semuanya harus direncanakan, itu kan penggantinya RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), kalau sekarang penggantinya adalah modul ajar, tujuannya adalah untuk mengarahkan guru supaya fokus terhadap apa yang diajarkan dan menyiapkan semua perangkat-perangkat yang dibutuhkan selama proses pembelajaran", jelas Miftah.
"Manfaat pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas guru supaya tidak ketinggalan informasi terkait regulasi di kurikulummerdeka terutama bagi madrasah", lanjutnya.
"Harapan saya untuk madrasah ke depannya adalah jangan sampai ketinggalan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka dan harus tahu cara semuanya mulai dari teknis maupun perangkatnya", jelas Miftah yang seangkatan dengan Arief ketika masuk di BDK Surabaya, yaitu tahun 2003.
Di hari berikutnya tepatnya Pada hari kamis, 16 Maret 2023 materi diisi oleh Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama(Kankemenag) Kota Pasuruan yaitu Bapak H. Mohammad Muhlisin Mufa, S.Ag, M. Pd.I dengan materi Pembangunan Bidang Agama dan di sebelah beliau ada Ibu Fenny Rahmawati M.Pd.I sebagai moderator. Beliau menjelaskan materi dengan penuh khidmat dan dijelaskan secara jelas sehingga peserta mampu memahami isi dari materi yang telah diberikan. Dengan pembawaan beliau yang seru membuat peserta semakin antusias dan bersemangat dalam belajar, terutama peserta yang ada di depan sebelah kanan dari arah pintu masuk aula itu sangat bersemangat sekali.Â
"Setiap tanggal 17 harus ikut upacara dalam rangka penghormatan kepada bendera sang merah putih dan doa, itu tidak ada alasan untuk tidak hadir, kenapa ? karena panjenengan semua adalah ASN kami". jelas Mufa.
"Bapak ibu sekalian, kita ini belajar di suatu negeri yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur (QS: Saba' : 15 ) dimana sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya". tutur beliau. Hal ini menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat yang ingin memiliki negara yang termasuk baldatun thoyyibatun warabbun ghofur, sebuah negara impian.Â
Menurut Mufa, pelatihan bisa dikatakan berhasil bila dalam pelaksanaannya tercapai apa yang menjadi tujuan dalam pelatihan itu. Jika dalam pelatihan ada indikator skill artinya peserta memiliki kompetensi keterampilan, maka dalam pelatihan itu harus ada praktek dalam pembelajaran. Ketika peserta memahami materi dan kemudian bisa mempraktekkan, maka tujuan pelatihan bisa dikatakan berhasil.
Pada kesempatan wawancara dengan Mufa. Penulis menanyakan bahwa tidak semua masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya pelatihan, diklat, atau semacamnya. Nah, bagaimana sih cara menyadarkan masyarakat sekitar terutama di Kota Pasuruan ini. Beliau menjelaskan "Kita berikan sosialisasi ,kita berikan pemahaman terhadap mereka bahwasannya sekarang ini perubahan regulasi itu sangat cepat dan mereka harus mengikuti, maka agar mereka bisa kompeten terkait dengan bidang sesuai kemampuan masing-masing maka pelatihan ini tidak bisa ditawar lagi, maka  kita berusaha memahamkan mereka bahwa pelatihan ini penting dalam rangka mencapai kompetensi sesuai dengan tujuan masing-masing".
