Ketika malam tiba aku bersiap-siap berjalan menuju belakang UM sebelum kesana aku singgah terlebih dahulu di kosan kawanku sahrul yang sering ku panggil bapak, sekaligus salah satu motivator dalam kehidupanku yang serba malas ini, setelah menjemputnya kami pun tiba dtempat tujuan yang mana tempat tersebut adalah markas besar buat kami yang selalu berkumpul 2 kali 1 minggu untuk mengobrol ringan seputar kehidupan ini, selang beberapa saat baju hitam dan celana pendek beserta temanya yang mengenakan jumper dan celana levis menghampiri kami yang lagi duduk setelah aku menoleh ternyata mereka berdua adalah gusti dan filman teman satu daerahku dan sekaligus teman ngbrolku, kami pun berjabat tangan dan duduk bersampingan sambil bercanda tawa, lalu aku pun menghentikan sejenak gurauan kawan-kawanku yang lagi asyik dan bertanya hei kawan ku tercinta kalian mau minum apa nih dengan logat khas daerah kami, si rambut gondrong kritingpun alias kawan gusti menjawab,, yah minuman seperti biasalah di... kopi hitam langganan kita bah.....aku pun memesankan minum untuk kami berempat, kembali duduk menyambung gurauan... aku berpikir didalam hati sebenarnya niatku malam ini ingin berbicara masalah pemekaran daerahku (Pembentukan prov kaltara) aku terjebak diantara pandangan haruskah aku mendukung penuh pembentukan kaltara atauhkah aku menolak mentah-mentah tentang masalah ini, berada didalam kebingungan yang mendalam, aku mencoba memberanikan diri membuka wacana tentang pembentukan prov kaltara ini, aku mengacungkan tangan ke atas dengan gagah berani seperti bung tomo, woi kawan-kawanku semua, aku mau hendak bertanya ni, masalah kaltara saat ini aku berada didalam kebingungan sendiri mendukung terbentuknya kaltara atau aku menolak mentah-mentah yang kan butuh alasan yang jelas dan rasional, menurut pedapat kalian kae apa...
Meraka satu persatu lalu memperhatikan aku dengan saksama seperti melihat burung elang menerkam ular, dengan ragu-ragu kawanku gusti pun mencoba menumpahkan pendapatnya ..... setelah menarik isapan rokok yang sangat dinikmatinya di mulai bersuara.. kalau aku sendiri tetap mendukung terbentuknya kaltara karena kan kaltara hadir untuk rakyat perbatasan memberikan pelayanan publik dengan intensif dan untuk mensehjaterakan rakyat yang ada di wilayah kita di... coba lah kau lihat bah...sampai sekarang nda pernah kita diperhatikan sama pemerintah prov kaltim, padahal satu provinsi yang seharusnya bisa memberikan pemerataan pembagunan secara adil.....ini kan nda sama sekali makanya dulu abang-abang kita bergerak mengusulkan adanya pembentukan kaltara biar rakyat utara ni bisa sejahtera...secara tiba-tiba filman yang asyik main hpnya berbicara kalo aku ditidak setuju karena apa berbicara masalah pembentukan kaltara ni yang aku takutkan setelah terbentuknya dan berdiri provinsi nih membuat konflik baru, ada kepentingan tersendiri dan ketakutanku pada nantinya yang duduk di kursi-kursi empuk tuh bukan kita yang asli putra daerah tapi orang luar pula yang duduk nyaman tuh baru untuk kepentingan pribadi bukan untuk rakyat, kita yang jadi celening service (CS) bawahan mereka yang disuruh-suruh...lantas lansung disambut sang motivatorku, sahrul yang memang menurtku secara pribadi pemikiran beliau bukan lagi seperti S1 karena sekaran sahrul berjuang menempuh sekolah S2 di Universitas brawijaya malang, saya mencoba berkaca dari akademsisi, kawan-kawan semuanya yang harus diketahui adalah pembentukan apakah sebuah tujuan atau alat, aku termenung tambah hanyut dalam suasana kebingungan. Seperti ada kontak batin di anatara kami dia pun mencoba menjelaskan tentang pendapatnya sebanarnya masalah yang kompleks tapi simple solusinya,okelah terbentuk kaltara namun kita lihat perjuangan mereka sekarang ini apakah tujuannya untuk pembentukan saja atauhkah pembentukan di anggap sebuah alatpelaksanaan pemerintahan yang mana tujuannya patennyauntuk kemajuan daerah kita sendiri dalam pelayanan publik secara efektif pemerataan pembangunan dan kemajuan ekonomi di wilayah utara kalimantan (mensehjaterakan rakyat utara), ketika di anggap itu pembetukan kaltara itu adalah sebuah tujuan maka yang kita tidak inginkan nantinya akan terjadi kekuatan menindas menyingkirkan yang lemah mengisi perut sendiri dengan uang rakyat, mengabaikan rakyat,akhirnya daerah dan rakyat kita semakin tidak maju bukan malah jadi solusi tetapi malah menambah kebobbrokan yang ada,semakin banyak raja-raja kecil bermunculan namun jika dilihat pembentukan itu adalah sebuahcara yang melahirkan alat maka alat tersebut akan lebih dekat dengan masyarakat itu sendiri menuju tujuan untuk kemjuan bersama berpikir bahwa pembentukan itu adalah sebuah cara dan alat untuk mencapai tujuan bersamabukan menganggap pembentukan itutujuan lahirlah istilah ikan kecil di makan ikan yang besar tambah besarlah ikan yang besar ni malah semakin berkuasa..... jadi butuh banyak kajian yang mendalam dan jangan melihat masalah ini secara parsial coba buka pikiran kita bergerak ke arah gineral........!!!!hanya sebuah gambaran..... pembentukan kaltara, sebenarnya maju atau tidak majux, baik atau tidak baiknya pelayanan publik sangat relatif terhadap pelaksananya / eksekutif,legislatif yudikatif, yang melaksanakannya, pertanyaannya sekarang apakah mereka sudah melakukannya kerja dengan baik???? Bagaimana perann kita sebagai civil society (Kaum intelektual,LSM,Mahasiswa rakyat biasa) bahu membahu mengontrol dan mengawasi kinerja dari pelaksana itu sendiri??? jika hubungan kita bersinergi baik insyaallah jalannya pemerintah daerah akan bisa menuju tujuannya yang sebenarnya yaitu pembagunan dan kesehjateraan rakyat.. setelah sahrul selesai berbicara, kopi kami berempat datang , dengan aroma yang sedap bergegas aku meminum kopinya yang masih panas, tenggorokan terasa legah kopinya terasa sampai naik kekepala mencoba untuk memberikan ketenangan untukku berpikir, dengan merogeh kantong celanaku aku mengambil sebungkus rokok malboro merah, aku keluarkan 1 batang perlahan-lahan aku masukkan ke mulutkku filter dan rokonya dan membakar ujungnya dengan korek yang menurutku mahal korek kayu sehabis pakai langsung di buang tidak seperti korek elektrik yang lama habisnya......setelah minum dan sambil mengisap rokok kami betiga aku, gustidan filman mengangguk-gangguk mengiyakan apa yang disampaiakan sahrul, akan tetapi sebenarnya aku masih saja berada didalam kebingungan,sejenak aku memejamkan mata dan mencoba meraba apa yang sebenarnya yang terbaik buat wilayah kami,lalu aku membuka kedua mataku, pak sahrul..!!!!! obrolan kali ini tetang daerah kita bagaimana baiknya di lanjutnya dalam diskusi formal di hadapan kawan-kawan kaltara lainnya yang berada di kota malang ini khususnya para mahasiswa/mahasiswi yang aktif di kampusnya dengan tujuan memberikan pemahaman kepada mereka mau dibawah kemana sih KALTARA............ aku mengusulkan bapak sahrul saja sebagai pengantar pematerinya nanti kita akan shering banyak dengan kawan-kawan yang lainnya... gimana gus,fil setuju ngga???? Mereka berdua pu menyahut jelas setujubeliau ni kan di atas kita bah... pandangannya bagus baik secara akdemisi maupun politik praktis... kami bertiga pun tertawa.Hahahahhaaha. Setuju kah pak sahrul??? Sahrul, saya setuju, tapi kalau masalah hendel kawan-kawan kalian bertiga aja yang kerjai sama masalah konsumsinya..... sahutgusti okelah pak beres bah tuh, biar kami bertiga yang kerjai tugas tu, bapak fokus aja siapkan Materinya.... kumelihat jam tangangku jam menunjukkan pukul 00-00 Wib,senang rasanya setelah berbicarapanjang lembar semoga kami bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari apa yang kami perbincangkan tadi.Dan selanjutnya kami menghabiskan kopi hitam dan rokok yang sungguh setia dari tadi menemani kami berempat...................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H