4.Kritik sastra Kritik berasal dari bahasa Yunani krinien atau krites, yang berarti menghakimi. Dalam perkembangannya, kritik sastra ditujukan untuk mengomentari atau menanggapi karya sastra. Tanggapan tersebut dapat dilengkapi dengan kelemahan dan kelebihan. Langkah-langkah menyusun kritik sastra antara lain: Memilih karya sastra Sebelum menulis kritik sastra, terlebih dulu kita menentukan karya mana yang akan dibahas. Menentukan pengarang, jenis karya sastra (puisi, prosa, atau drama), menentukan tema, dan memilih judul. Sebisa mungkin, pilih karya yang memiliki kedekatan dengan kehidupan pribadi kita. Hal ini berguna agar tanggapan kita dalam kritik sastra semakin valid. Baca juga: Kritik Sastra dan Sebutan Kritikus Melakukan interpretasi Pada langkah ini, penulis kritik sastra menafsirkan makna yang ia dapat setelah membaca sebuah karya sastra. Menurut Dina Gasong dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Kritik Sastra (2018), interpretasi adalah usaha untuk memperjelas karya sastra melalui analisis, parafrasa, dan komentar. Menafsirkan makna dapat dilihat berdasarkan unsur-unsur yang membangun karya sastra tersebut. Mulai dari unsur intrinsik sampai ekstrinsik. Analisis Tahap analisis adalah penguraian bagian-bagian atau norma-norma karya sastra. Analisis karya dilakukan dengan menelaah mana yang menjadi kelemahan dan kelebihannya. Analisis harus dilakukan berdasarkan data yang terdapat dalam karya sastra yang kita baca. Baca juga: Struktur Kritik dan Esai 2. Esai Membuat esai membantu kita melatih kemampuan menulis. Esai adalah karangan yang memuat pemikiran dan pendapat seseorang dengan tertata. Jos Daniel Parera dalam Menulis Tertib dan Sistematik Edisi Kedua (1993) menerangkan, esai adalah sebuah karangan atau tulisan dalam bentuk prosa tentang apa saja. Meski demikian terdapat langkah-langkah menyusun esai: Baca juga: Istri Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur Nangis Lihat ATM "Saldo Anda Nol" Menentukan topik Dalam menentukan topik, kita bisa melihat isu-isu di sekitar. Seperti isu yang sedang terjadi, paling sering dibicarakan, terbaru, atau yang paling dekat dengan kehidupan pribadi kita. Pilih topik yang dekat atau bersinggungan agar kita mudah menuliskannya. Riset Riset adalah tindakan meneliti, menggali, menyelidiki, atau menafsirkan suatu topik pembahasan. Dalam esai, biasanya dilakukan riset pustaka. Tahap ini penting untuk memperkaya informasi dalam esai. Informasi tersebut dapat menjadi sumber referensi dari tulisan esai kita. Riset juga berguna untuk menghindari plagiarisme. Baca juga: Jenis-jenis Kritik dan Esai Membuat kerangka Membuat kerangka tulisan berguna agar pembahasan tidak melebar. Penulis esai harus fokus pada satu topik tertentu. Kerangka esai sederhana dapat berupa: Pendahuluan: berisi latar belakang, informasi, atau identifikasi dari subyek atau obyek yang akan dibahas. Tubuh esai: narasikan gagasan yang hendak disampaikan. Narasi dapat disampaikan melalui sub topik atau penjelasan. Kesimpulan: sebutkan ulang topik yang ingin disampaikan dengan ringkas dilengkapi dengan hasil observasi, penilaian, atau sudut pandang penulis. Menulis dan menyunting Tahap akhir adalah menuliskan esai. SebelumPengertian antropologi sastra endraswara antropologi adalah penelitian terhadap pengaruh timbal balik antara sastra dan kebudayaan sejalan dengan pendapat tersebut antropologi sastra sastra adalah analisis dan pemahaman terhadap karya sastra dalam kaitanya dengan kebudayaan kedekatan sastra dan antropologi tidak dapat dilakukan antropologi sastra muncul dari banyaknya karya sastra syarat-syarat nilai budaya yang terkandung di dalamnya dengan melihat pembagian antropologi menjadi dua macam yaitu antropologi fisik dan antropologi kultural maka antropologi sastra dibicarakan dalam kaitanya dengan antropologi kultural dengan karya-karya yang dihasilkan manusia seperti bahasa religi mitos sejarah hukum adat istiadat dan karya seni khususnya karya sastra. Berkaitan dengan tiga macam bentuk kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia yaitu kompleksitas ide kompleksitas aktivitas kompleksitas benda-benda maka antropologi sastra memusatkan perhatian pada kompleksitas ide kebudayaan sejalan dengan pendapat di atas endraswara menyatakan bahwa penelitian antropologi sastra dapat menitiberatkan pada dua hal pertama meneliti tulisan-tulisan entrografi yang berbau sastra untuk melihat estetikanya kedua menitik karya sastra dari sisi pandang etnografi yaitu untuk melihat aspek-aspek budaya masyarakaPengertian antropologi sastra endraswara antropologi adalah penelitian terhadap pengaruh timbal balik antara sastra dan kebudayaan sejalan dengan pendapat tersebut antropologi sastra sastra adalah analisis dan pemahaman terhadap karya sastra dalam kaitanya dengan kebudayaan kedekatan sastra dan antropologi tidak dapat dilakukan antropologi sastra muncul dari banyaknya karya sastra syarat-syarat nilai budaya yang terkandung di dalamnya dengan melihat pembagian antropologi menjadi dua macam yaitu antropologi fisik dan antropologi kultural maka antropologi sastra dibicarakan dalam kaitanya dengan antropologi kultural dengan karya-karya yang dihasilkan manusia seperti bahasa religi mitos sejarah hukum adat istiadat dan karya seni khususnya karya sastra. Berkaitan dengan tiga macam bentuk kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia yaitu kompleksitas ide kompleksitas aktivitas kompleksitas benda-benda maka antropologi sastra memusatkan perhatian pada kompleksitas ide kebudayaan sejalan dengan pendapat di atas endraswara menyatakan bahwa penelitian antropologi sastra dapat menitiberatkan pada dua hal pertama meneliti tulisan-tulisan entrografi yang berbau sastra untuk melihat estetikanya kedua menitik karya sastra dari sisi pandang etnografi yaitu untuk melihat aspek-aspek budaya masyarakat
5. Buya Hamka dilahirkan dalam keluarga yang sangat kental dengan nilai-nilai budaya Minangkabau dan ajaran Islam. Minangkabau, dengan sistem matrilinealnya, adalah salah satu daerah yang memiliki kekayaan budaya yang unik di Indonesia. Sistem ini berarti bahwa garis keturunan dan harta warisan diturunkan melalui pihak perempuan. Hal ini sangat memengaruhi cara hidup dan cara pandang masyarakat Minangkabau. Di sisi lain, Islam juga sangat dominan dalam membentuk identitas sosial dan spiritual masyarakatn
   Latar belakang ini sangat berpengaruh pada karya-karya Buya Hamka. Misalnya, dalam "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck," kita melihat bagaimana Hamka menggambarkan pergesekan antara tradisi adat dan aspirasi pribadi. Zainuddin, tokoh utama dalam novel ini, mengalami konflik batin yang sangat dalam karena terjebak antara adat yang kaku dan keinginan pribadinya untuk memilih jalan hidup yang ia rasa benar. Ini adalah contoh nyata bagaimana Hamka tidak hanya menulis cerita cinta yang tragis, tetapi juga menyelipkan kritik sosial yang tajam terhadap adat istiadat yang menurutnya tidak lagi relevan dengan perubahan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
1.Ratna,Nyoman kutha.2011 Antrapologi sastra: Peranan unsur unsur kebudayaan dalam proses kreatip.yogyakarta:pustka belajar
3.Endraswara,Suwardi.2013.Pendidikan karakter dalam faklor.konsep,bentuk dan model.yogyakarta.pustaka rumah suluh
4.Artikel "Langkah-langkah Menyusun Kritik Sastra dan Esai", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/18/231500969/langkah-langkah-menyusun-kritik-sastra-dan-esai?page=all.
5.Handrian G.J.15 agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H