Mohon tunggu...
Febrian Riyadi
Febrian Riyadi Mohon Tunggu... -

Teknik Grafika & Penerbitan,Politeknik Negeri Jakarta.\r\n\r\n24 Februari 1995.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karnaval Perjumpaan

26 April 2014   23:59 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam tiap karnaval perjumpaan akan hadir beriringan parade perpisahan.

Dengan segenap kemeriahannya yang justru menyakitkan hati.

Ada satu hal yang ku sesali, mengapa kita berjumpa di saat ini ?

Bukankah semakin cepat bertemu maka semakin cepat pula dentang nada perpisahan di dengungkan ?

Bukankah semakin cepat pemuda pengrajin roti di Istanbul maupun Budhapest membuat pesanan bagi sang putri kerajaan, maka semakin cepat pula ia akan di tinggal paras cantik yang di dambakan ?

Perjumpaan bukan hujan, yang semakin cepat redakala senja justru menyajikan pelangi yang sedap di pandang mata.

Perjumpaan bukan pula ulat yang semakin cepat bermetamorfosa, justru menghadirkan mahakarya dengan sayap kupu-kupu jelita.

Kini ku titipkan salam pada dada bumi malam ini,

biarkan bumi mendekap salam ku hingga hujan membawanya menuju jiwa sang kaki langit.

Kemudian asy-syams menggiringnya bersama uap – uap menuju singgasana Arsy.

Lalu biarkan Tuhan yang menganugerahkan salamku dengan anggunnya pada jiwa yang ku damba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun