Mendapatkan wanita sholeha? Tentu kebahagiaan yang luar biasa dan inilah keinginan setiap laki-laki, karena wanita yang sholeha mencetak generasi anak yang luar biasa. Laki-laki pun berburu ilmu untuk menaklukan sang pujaan hati. Islammu adalah Maharku bercerita perjalanan berislaman seorang profesor muda di Taiwan Profesor Chen, motif pria ini ingin menikahi seorang muslimah dan dimulailah perjalanan profesor muda ini dalam mendalami islam.Â
Profesor Chen yang tidak beragama tapi mempercayai tuhan, pernah patah hati karena perempuan yang tinggal bersamanya tidak menghendaki membangun keluarga dan tidak ada keinginan memiliki anak, pertemuannya dengan mahasiswi bimbingannya menghapus rasa patah hati itu dan menumbuhkan harapan baru. Karena cerita ini yang diusung tentang tokoh utama yang sedang belajar memeluk agama islam, juga tentang pengalaman ber-Islam beberapa mualaf.
Tulisan seorang yang banyak ilmu tentang agama islam dan imajinasinya tinggi serta mempunyai kemampuan menulis juga tak kalah baik, bisa menghasilkan sebuah cerita fiksi yang bukan hanya omong kosong belaka namun banyak mengandung dakwah yang tersirat. Bukan hanya sebuah novel yang hanya berisi khayalan semata, tulisan bahasanya yang mudah dimengerti karena juga memberikan banyak nilai ke-Islaman. Yang saya sayangkan adalah pertemuan profesor Chen dengan tiga mualaf lainnya untuk berdiskusi, seharusnya dikemas denga lebih detail. Perjalanan mualaf tersebut sebaiknya dibuat menjadi bab masing- masing. Sebab cerita mualaf ini yang akan menambah wawasan pembaca kenapa islam bisa sangat indah. Apa yang dinarasikan lewat dialog singkat antara profesor Chen dengan para mualaf itu. Andai hal ini dibenahi, akan banyak pembaca yang menitikan air mata dengan keislamannya para mualaf.
Ada hal paling mengena dari novel ini yaitu ketika Syakila bertanya tentang bagaimana profesor Chen bisa lulus master dan PhD dalam kurun waktu singkat. "Jika kamu disiplin bekerja sesuai targetmu, segala prestasi yang kamu harapkan akan kamu bisa raih. Orang pintar di dunia ini sangat banyak. Tapi yang benar-benar gigih dan tekun sangatlah sedikit. "Jika kamu berislam dan melamarku lagi, islammu adalah maharku. Islammu adalah jalan untuk menyatukan kita," ujar Syakila ketika menolak lamaranProf Chen.
Terbukti saat Syakila mendapat ujian duniawi, dengandi pertemukan dengan Prof Chen yang begitu sempurna yang kemudian melamarnya, namun ditolaknya karena perbedaan keimanan. Sebuah perjalanan seorang Profesor muda yang menjadi dosen di sebuah universitas di Taiwan, National Taiwan University of Science and Technology untuk mencari jati diri setelah lamaran pernikahannya di tolak oleh mahasiswanya dari Indonesia, Syakila. Tanpa sepengetahuan Syakila, Profesor Chen menjelajah beberapa masjid di Taiwan termasuk ke kota kelahirannya di Khaosiang. Semua butuh proses yang sangat panjang ketika seseorang berpindah agama untuk memeluk Islam.
Novel Islammu adalah Maharku merupakan novel yang saya pilih karena penulisnya laki-laki. Ekspektasi saya tinggi sekali sebab pernah ada pengalaman membaca novel yang penulisnya laki-laki, dan kesannya sangat baik. Saya menyebutkan novel itu sebagai bacaan paling menyenangkan. Terlepas dari genre novel ini yang berbeda dengan novel menyenangkan itu. Sebab novel Islammu adalah Maharku masuk golongan novel islami. Berbeda dengan novel yang saya bandingkan yang bergenre novel metropop. Sebenarnya apapun genre novel, selama pengerjaannya dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun novel agar menjadi menarik, hasilnya novel tersebut akan diingat pembacanya. Membaca novel Islammu adalah Maharku mengingatkan saya pada saat membaca novel religi Teatrikal Hati. Sama-sama enak dinikmati lantaran diksi yang digunakan indah, sederhana dan kena sasaran. Sehingga pembaca tidak merasa jemu mengikuti cerita di dalamnya.
Islammu adalah Maharku bercerita perjalanan keislaman seorang profesor muda di Taiwan: profesor Chen. Motif pria ini berislam sebenarnya sudah sangat sering diangkat di novel-novel religi lain, ingin menikahi seorang muslimah. Dan dimulailah perjalanan professor muda ini dalam mendalami islam. Ada dua karakter utama di novel ini.Â
Syakila, gadis dari Indonesia yang ditakdirkan meneruskan S2 di Taiwan. Dia menjadi titik awal bagi si profesor muda mengenal islam. Profesor Chen, profesor muda yang tidak beragama tapi mempercayai tuhan. Pernah patah hati karena perempuan yang tinggal bersamanya tidak menghendaki membangun keluarga dan tidak ada keinginan memiliki anak.Â
Pertemuannya dengan mahasiswi bimbingannya menghapus rasa patah hati itu dan menumbuhkan harapan baru. Saya sangat terkesan dengan proses keislaman profesor Chen. Pergolakan batin  saat ingin berislam sangat menyentuh emosi saya. Dan novel ini sangat layak dibaca oleh siapa pun sebab tidak menggurui.
Yang saya sayangkan adalah pertemuan profesor Chen dengan tiga mualaf lainnya untuk berdiskusi, seharusnya dikemas denga lebih detail. Perjalanan mualaf tersebut sebaiknya dibuat menjadi bab masing- masing. Sebab cerita mualaf ini yang akan menambah wawasan pembaca kenapa islam bisa sangat indah. Apa yang dinarasikan lewat dialog singkat antara profesor Chen dengan para mualaf itu, bagi saya sangat tanggung dan emosi yang disampaikan penulis ke pembaca sangat tanggung. Andai hal ini dibenahi, akan banyak pembaca yang menitikan air mata dengan keislamannya para mualaf. Ada hal paling mengena dari novel ini yaitu ketika Syakila bertanya tentang bagaimana profesor Chen bisa lulus master dan PhD dalam kurun waktu singkat. "Jika kamu disiplin bekerja sesuai targetmu, segala prestasi yang kamu harapkan akan kamu bisa raih. Orang pintar di dunia ini sangat banyak. Tapi yang benar-benar gigih dan tekun sangatlah sedikit..."Pokoknya, novel ini sangat membangun jiwa akan islam. Pembaca akan diingatkan sudah seberapa islamkah kita?
Novel ini memiliki cover atau kisah yang sangat indah, banyak pesan yang mengandung dalam isi bacaan, sehingga membuat pembaca menjadi terinspirasi, jalan cerita yang mampu menyentuh hati pembaca.Â