Dalam rangka Hari Film Nasional, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggelar screening meet the director of film Aroma of Heaven, Rabu (30/03/2022) 18.30 WIB secara online melalui platform Zoom Meeting dan offline di ruang multimedia Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sutradara dari film Aroma Of Heaven, Budi Kurniawan datang langsung ke Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk berbagi kisahnya terkait dengan film yang di bikinnya itu di temani bersama moderator Budi Dwi Arifianto, Dosen Ilmu Komunikasi UMY.
"mengapa karya ini perlu hadir? di lokasi syuting bertemu kopi, di ruang meeting bertemu kopi, di ruang meeting bertemu kopi, sampai kemudian suatu hari ada franchise dari luar (luar negeri) yang happening, kok menarik ya kopi ini kita dekat tetapi luput dari perhatian kita, pernyataan mendasar tersebut menggugah saya (Budi Kurniawan) untuk mencari tahu melalui observasi riset secara teks, tetapi sedikit literasi, menarik kali ya di bikin film dokumenter yang diorientasikan menjadi arsip visual dikemas dalam film dokumenter" kata Budi Kurniawan mengawali diskusi yang di moderatori oleh Budi Dwi Arifianto.
Film berdurasi 65 menit ini diproduksi oleh Perum Produksi Film Negara (PFN), Budfilm, Traffic Production, GoodNews Film. Mulai di kompilasi sejak tahun 2011, dirilis pada 3 Juni 2014. telah diputar di berbagai negara, telah mendapatkan penghargaan Internasional, seperti Film dengan Best Editing pada ajang Ahvaz Science Film Festival di Iran tahun 2014 sebagai Best Documentary pada Festival Film Hainan 2015 di Tiongkok. pada tahun 2016, telah roadshow di 7 negara bagian di Amerika dan Korea.
Setelah menyaksikan film Aroma of Heaven dan berdiskusi bersama sutradara muda Budi Kurniawan, kita akan dibuat sadar bahwa ada begitu banyak hal tentang kopi yang belum tergali, tentang sejarahnya, tentang proses produksinya, tentang makna kulturalnya. pada titik ini, kopi tidak lagi sekadar menjadi komoditas, melainkan sebuah kepingan budaya yang sarat makna namun belum banyak tergali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H