Dokter hewan adalah seorang profesional yang bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan hewan.
Selain itu juga dokter hewan ini seperti layaknya dokter anak-anak, seperti contoh ada seorang klien yang memiliki hewan peliharaan bila ada sesuatu yang terjadi pada hewan tersebut. Dengan kekhawatiran seorang klien pasti ingin segera mengetahui apa yang sedang terjadi pada hewan peliharaan nya, mereka segera membawa hewan kesayangan nya menuju dokter hewan supaya biasa segera di tangani/mendiagnosa apa yang terjadi pada hewan kesayangannya.
Dokter hewan berperan penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan dan mencegah penyebaran penyakit. Selain edukasi peran penting yang lainnya adalah komunikasi, dengan adanya komunikasi dapat terjalin edukasi yang baik terhadap owner dari peliharaan yang sedang di periksa
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara individu. Perannya sangat krusial, terutama dalam konteks kesehatan, di mana komunikasi yang buruk dapat menyebabkan kesalahpahaman dan informasi yang salah. Tenaga kesehatan, seperti dokter dan dokter hewan, harus menguasai keterampilan komunikasi untuk menjembatani perbedaan bahasa dan memahami kebutuhan pasien atau pemilik hewan. Komunikasi yang efektif tidak hanya mendukung pemecahan masalah tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri tenaga kesehatan dalam berinteraksi, yang berdampak positif pada kepuasan pasien dan hasil perawatan nah ini beberapa cara dan contohnya
1. Aktif Mendengarkan: Berikan perhatian penuh saat pasien berbicara. Tunjukkan empati dan pahami perasaan mereka.
2. Beri Informasi Lengkap: Jelaskan kondisi pasien, pilihan pengobatan, dan risiko serta manfaatnya secara detail.
3. Jujur dan Terbuka: Bangun kepercayaan dengan memberikan informasi yang akurat.
4. Libatkan Pasien: Ajak pasien untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pengobatan.
5. Buat Suasana Nyaman: Ciptakan suasana yang tenang dan ramah agar pasien merasa nyaman berbicara.
6. Berikan Waktu: Jangan terburu-buru. Berikan waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan pasien.
7. Follow Up: Lakukan tindak lanjut secara berkala untuk memantau perkembangan kondisi pasien.
Contoh kalimat yang bisa Anda gunakan:
"Saya mengerti Bapak/Ibu merasa tidak nyaman dengan kondisi ini. Mari kita bahas bersama bagaimana cara mengatasinya."
"Pilihan pengobatannya ada dua, yaitu... Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut..."
"Apakah ada pertanyaan lain yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?"
Tips Tambahan:
1. Non-verbal: Bahasa tubuh juga penting. Tatapan mata, senyum, dan gestur tangan yang terbuka dapat menenangkan pasien.
2. Empati: Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan kondisi pasien.
3. Sabar: Terkadang pasien membutuhkan waktu untuk memahami informasi yang diberikan.
4. Positif: Tunjukkan optimisme bahwa kondisi pasien akan membaik.
selain komunikasi yang baik perlu diperhatikan juga tentang kode etik yang terdapat pada kongres 19 PDHI pada tahun 2022 kedokteran hewan, kode etik merupakan aturan / pedoman yang memberikan sikap profesional atas jasa yang diberikan.Â
Berikut contoh-contoh kode etik yang berada di kedokteran hewan.Â
1. Kewajiban terhadap pasien: Melaksanakan layanan kesehatan hewan secara kompeten dan menghormati kesejahteraan hewan (Pasal 22-25).
2. Kewajiban terhadap klien: Menghargai pilihan klien dan memberikan informasi yang jelas mengenai prosedur medis (Pasal 23-27).
3. Kewajiban terhadap sejawat: Menjaga nama baik profesi dan berkolaborasi secara etis (Pasal 28-33)Â
Kode etik ini diterapkan yang bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan manusia, hewan, dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H