Mohon tunggu...
Febrisa Dwisaptarida
Febrisa Dwisaptarida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kontribusi Mahasiswa Melalui Program Kampus Mengajar di Kabupaten Majalengka

2 Oktober 2021   09:16 Diperbarui: 5 Oktober 2021   21:12 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Kampus mengajar merupakan salah satu program unggulan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Melalui program ini mahasiswa diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan belajar di luar aktivitas perkuliahan. Dilihat dari hasil pendataan panitia, sebanyak 15.000 mahasiswa ikut berkontribusi dalam program ini.

Terhitung sejak 22 Maret 2021, mahasiswa terjun langsung ke lapangan. Sebelum berkunjung ke sekolah, para mahasiswa didampingi dosen pembimbing lapangan harus melakukan proses perizinan terlebih dahulu ke dinas pendidikan setempat. Kemudian, setelah mendapatkan proses perizinan dari dinas, para mahasiswa dapat berkunjung dan menyampaikan maksud serta tujuan pada sekolah tempat penugasan.

SDN Cicurug III merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Majalengka yang menjadi tempat penugasan mahasiswa. Terdapat tujuh mahasiswa dari tiga universitas (UPI, UNDIP, UNPAD) yang berkontribusi membantu sekolah melaksanakan pembelajaran daring. Program ini berlangsung selama tiga bulan, dari bulan Maret hingga Juni 2021.

Selama di sekolah, para mahasiswa harus membantu guru baik itu dari segi pembelajaran, administrasi, maupun dari segi adaptasi teknologi. Sebelum menjalankan program, para mahasiswa melakukan observasi dan wawancara terlebih dahulu kepada pihak sekolah. Hal ini dilakukan agar, mahasiswa membuat program yang selaras dengan permasalahan di sekolah.

Menurut penuturan para guru, semenjak pandemi para siswa kehilangan motivasi untuk belajar. Mereka cenderung menjadi pribadi yang malas dan tidak fokus untuk belajar. Selain itu, para guru juga mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan saat pandemi ini cenderung monoton, hanya mengandalkan buku dan membagikan video pembelajaran dari YouTube. Dilihat dari beberapa permasalahan yang ada, para mahasiswa pun menyesuaikan program yang selaras dengan situasi pandemi.

Dari segi pembelajaran, mahasiswa membantu guru dengan cara membuat media pembelajaran yang menarik, seperti salindia. Kemudian, sebelum guru menjelaskan materi, mahasiswa selalu mengajak para siswa untuk melaksanakan kegiatan literasi terlebih dahulu, yakni dengan cara meminta siswa untuk mengamati dan mendengarkan tayangan cerita. Dari kegiatan literasi ini, biasanya para siswa menjadi tahu terkait informasi baru. Adapun beberapa tayangan cerita yang selalu dibagikan yakni seputar profil pelajar pancasila, bahaya  bermain game, cara memanfaatkan waktu, bahaya menggunakan narkoba, dan lain-lain.

Selanjutnya, bantuan dari segi administrasi, para mahasiswa membantu guru merekap presensi, merekap nilai, dan membantu mempersiapkan rapot siswa. Tak hanya itu, para mahasiswa juga membantu guru dalam proses adaptasi teknologi. Mahasiswa dan guru berdiskusi terkait penggunaan zoom meeting, google meet, dan power point. Kontribusi lainnya adalah mahasiswa memberdayakan perpustakaan dan mading sekolah.

Selama menjalankan program, tidak setiap saat para mahasiswa datang ke sekolah. Dalam sepekan, para mahasiswa hanya bisa ke sekolah selama tiga, empat, atau lima hari. Hal ini dikarenakan para mahasiswa masih memiliki tanggung jawab utama dalam aktivitas perkuliahan di kampus. Dalam program kampus mengajar, mahasiswa memang tidak dibebankan harus ke sekolah setiap saat, melainkan disesuaikan dengan kondisi di perkuliahan. Meskipun demikian, aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa selama tidak ke sekolah adalah membuat perencanaan pembelajaran dan membuat salindia. Sebagai informasi tambahan, dalam menjalankan program ini para mahasiswa dan pihak sekolah selalu menerapkan protokol kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun