Mohon tunggu...
Febri Rahayu Eftiah Sari
Febri Rahayu Eftiah Sari Mohon Tunggu... -

I love reading a book,crocheting, and growing succulents

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pasar Kebanggaan Orang Berau

9 Desember 2014   09:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:43 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_381516" align="aligncenter" width="560" caption="Taman Tengah"]

14180671391657109571
14180671391657109571
[/caption]

Fasilitas Lainnya

Keberadaan masjid sangat memudahkan pengunjung terutama yang beragama islam untuk melaksanakan sholat, didukung dengan tempat berwudhu yang bersih dan terpisah antara pria dan wanita menyebabkan muslimah tidak perlu khawatir terlihat auratnya ketika berwudhu. Area parkir yang disediakan cukup luas, dan di sekitar pasar dikelilingi oleh toko-toko yang menjual bermacam-macam kebutuhan sandang maupun perabot rumah tangga.

Salah satu keunikan yang menjadi ciri khas pasar ini yaitu hiasan yang menyerupai daun dengan warna hijau muda. Hiasan ini kerap ditemukan pada setiap tiang penyangga bangunan.

[caption id="attachment_381518" align="aligncenter" width="700" caption="Hiasan Unik pada Tiang Bangunan Pasar"]

1418067249651335424
1418067249651335424
[/caption]

Keanekaragaman Bahasa Daerah

Selain mendapatkan barang yang kita inginkan, di Pasar Adjie Dilayas ini kita dapat belajar bahasa daerah secara autodidak. Umumnya pedagang yang menjajakan dagangannya di sini berasal dari suku Jawa, Sulawesi, Banjarmasin, dan Berau. Bahkan masing-masing suku tersebut memiliki kecenderungan menjual komoditas tertentu. Misalnya, penjual ikan biasanya didominasi oleh pedagang yang bersuku Bugis (Sulawesi), penjual daging ayam biasanya ditekuni oleh pedagang yang bersuku Banjar, untuk daging sapi atau payau biasa dijual oleh penduduk asli Berau, sedangkan sayur-sayuran dan hasil pertanian lainnya banyak didominasi oleh suku Jawa.

Walaupun penjual memiliki latar belakang suku yang berbeda, umumnya sikap mereka sangat ramah terhadap pembeli, bahkan ada penjual yang sangat senang berjualan di Pasar Sanggam karena dari pembeli-lah mereka memperoleh penghasilan dan pengetahuan baru. Seperti salah seorang penjual nasi pecel yang saya temui bahwa dia baru mengetahui makna ‘vegetarian’ setelah berjualan di pasar subuh.

Demikianlah sekilas tentang keunikan yang saya rasakan pada Pasar Sanggam Adji Dilayas ini. Pasar yang menjual berbagai macam keperluan masyarakat Berau ini diharapkan dapat menjadi pasar percontohan di provinsi Kalimantan Timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun