Mohon tunggu...
Iqbal Albuhori
Iqbal Albuhori Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN RADEN FATAH PALEMBANG

Saya adalah seorang penulis yang bersemangat dalam mengeksplorasi berbagai topik, mulai dari sejarah Indonesia hingga teknologi modern. Dengan latar belakang yang kuat dalam ilmu politik dan studi sosial, saya berusaha untuk memberikan wawasan yang mendalam dan analisis yang tajam dalam setiap artikel yang saya tulis. Selain itu, saya juga tertarik pada topik-topik keagamaan, seperti tafakkur dan aspek-aspek kehidupan. Melalui tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Arab Saudi Mengimpor Pasir dan Unta dari Australia?

30 Desember 2024   03:31 Diperbarui: 30 Desember 2024   03:52 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hubungan bilateral antara Australia dan Arab Saudi (Sumber: Desain pribadi)

Ketika kita memikirkan Arab Saudi, gambar padang pasir yang luas dan unta yang megah mungkin langsung terlintas di benak kita. Namun, ada fakta menarik bahwa Arab Saudi justru mengimpor pasir dan unta dari Australia. Mari kita jelajahi alasan di balik fenomena ini serta bagaimana unta bisa sampai di Australia. 

Mengapa Arab Saudi Mengimpor Pasir dari Australia?

Kegiatan Ekspor Pasir Laut (Sumber: https://www.kompasiana.com/Geraldo Horios)
Kegiatan Ekspor Pasir Laut (Sumber: https://www.kompasiana.com/Geraldo Horios)
Meskipun Arab Saudi memiliki gurun pasir yang luas, pasir di negara tersebut tidak ideal untuk keperluan konstruksi. Pasir di Arab Saudi, terutama pasir gurun, terdiri dari butiran-butiran halus yang telah terkikis oleh angin selama ribuan tahun. Pasir jenis ini kurang cocok untuk membuat beton yang kuat dan stabil.

Sebaliknya, pasir yang dihasilkan di Australia, terutama dari pantai-pantai dan sungai-sungai di negara tersebut, memiliki butiran yang lebih kasar dan lebih cocok untuk digunakan dalam konstruksi bangunan. Pasir kasar ini lebih efisien dalam menciptakan campuran beton yang kuat, sehingga banyak digunakan dalam proyek-proyek konstruksi besar, seperti gedung pencakar langit dan infrastruktur lainnya.

Mengapa Arab Saudi Mengimpor Unta dari Australia?

Unta Australia (Sumber: https//www.cakapcakap.com/Siti Nurhajaiti)
Unta Australia (Sumber: https//www.cakapcakap.com/Siti Nurhajaiti)
Arab Saudi dikenal dengan populasi unta yang besar dan pentingnya unta dalam budaya dan ekonomi negara tersebut. Unta digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari transportasi, balap, hingga sumber daging dan susu. Lalu mengapa Arab Saudi harus mengimpor unta dari Australia?

Kualitas Unta Australia: Australia memiliki populasi unta liar terbesar di dunia, dengan jumlah mencapai ratusan ribu ekor. Unta-unta ini dikenal memiliki kualitas yang baik, baik dalam hal kesehatan maupun ketahanan fisik. Banyak dari unta ini digunakan untuk balap unta dan program pemuliaan di Arab Saudi.

Kebutuhan Pasokan: Setiap tahun, khususnya menjelang perayaan Idul Adha, permintaan daging unta di Arab Saudi meningkat signifikan. Impor unta dari Australia membantu memenuhi permintaan ini, memastikan pasokan daging yang cukup untuk masyarakat.

Program Pemuliaan: Arab Saudi juga mengimpor unta dari Australia untuk meningkatkan kualitas genetik populasi unta lokal melalui program pemuliaan silang. Unta dari Australia sering kali memiliki genetik yang lebih unggul, membantu menghasilkan keturunan yang lebih kuat dan sehat.

Mengapa Ada Unta di Australia?
Keberadaan unta di Australia bermula pada abad ke-19 ketika unta pertama kali diimpor dari India, Afghanistan, dan Timur Tengah untuk membantu eksplorasi dan pembangunan di daerah pedalaman yang gersang. Unta-unta ini sangat berguna dalam membawa barang-barang berat melintasi gurun Australia yang keras dan tidak ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun