Mohon tunggu...
febri pras
febri pras Mohon Tunggu... -

Seorang lelaki yang bekerja sebagai engineer di salah satu perusahaan telekomunikasi nasional di Indonesia. My Blog = http://mytelcoit.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

First Thing First, Me-Redifinisi Prioritas Hidup

7 April 2010   09:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:56 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hiruk-pikuk kehidupan kadang membuat kita lupa seperti apa urutan prioritas hidup kita. Prioritas merupakan hal yang penting bagi kehidupan karena menentukan apa yang penting dan apa yang tidak penting bagi kita. Tanpa prioritas kita akan menganggap penting sesuatu yang sebenarnya tidak memberikan manfaat apa-apa bagi kita dan menjadikan waktu yang sangat bernilai terbuang dengan percuma.

 


Kehidupan dapat dibagi dalam beberapa aspek, yaitu: religi, family, professional dan sosial. Setiap orang pasti memiliki prioritas aspek kehidupan yang berbeda-beda. Renungan yang dalam tentang visi dan misi kehidupan sangat menentukan prioritas kehidupan tersebut. Apa yang ingin dicapai, apa yang bisa membuat kita bahagia, dan ingin jadi apa kita, akan menentukan apakah kita memprioritaskan religi, family, professional atau sosial.

 


Penulis sendiri mengurtkan proritas sebagai berikut: religi, family, professional dan social. Aspek-aspek kehidupan tersebut kadang berbenturan satu sama lain, contoh sederhana, misalnya kita sedang bekerja(aspek professional) terdengar adzan (aspek Religi), mana yang kita prioritaskan? Bila kita telah menentukan aspek religi mendapat prioritas yang lebih tinggi artinya pasti kita akan melaksanakan sholat saat itu juga. Yang sering terjadi adalah sesuatu yang sebenarnya mempunyai prioritas yang rendah mengalahkan sesuatu yang memiliki prioritas yang tinggi. Contohnya seorang workaholic yang bekerja tanpa mempedulikan keluarganya, dia sukses di pekerjaannya namun hancur lebur di keluarganya.

 


Mari meredifinisi prioritas hidup kita karena ada batas hari dan batas umur kita di dunia yang singkat ini.


http://mytelcoit.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun