Mohon tunggu...
Febrio RamaAttala
Febrio RamaAttala Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Irham Fikri: Dari Berjualan di Jalanan, Sampai Punya Toko Sendiri

8 Desember 2024   22:04 Diperbarui: 8 Desember 2024   22:06 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Irham Fikry, lahir di Bireuen, Aceh, pada 3 September 1968, tumbuh dalam keluarga yang berkecukupan, penuh cinta dan perhatian. Membuatnya memiliki akses pada pendidikan dan berbagai kesempatan, namun yang lebih penting, mereka memberikan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan yang akan membentuk karakter dan pandangan hidup Irham ke depan. Dari kecil, ia dikenal sebagai sosok yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Ini membawanya untuk memulai perjalanan hidupnya di luar Aceh, di sebuah kota yang sangat berbeda dari kampung halaman---Bandung.

Masa kecil 

Masa kecil Irham Fikri dipenuhi dengan kenangan manis yang tak terlupakan, semuanya berputar sekitar dunia musik yang mengisi setiap sudut kehidupannya. Sejak usia dini, ia sering kali duduk dengan nyaman di ruang tamu, mendengarkan kaset pita yang diputar oleh pamannya melalui radio tua yang sudah berumur. Suara lembut namun penuh semangat dari lagu-lagu yang mengalun dari kaset-kaset tersebut seolah membentuk latar belakang dari kehidupannya yang sederhana, memberikan warna pada hari-harinya yang penuh keceriaan. Setiap melodi yang mengisi udara di sekitarnya bukan hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga mulai meresap ke dalam jiwanya, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian yang ia jalani. Pada saat itu, Irham belum menyadari bahwa kecintaannya yang mendalam terhadap kaset pita dan musik secara keseluruhan akan berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar, yang suatu hari akan memengaruhi jalannya hidupnya dengan cara yang tak terduga.

Seiring berjalannya waktu, kecintaan Irham terhadap musik semakin mendalam dan tak terelakkan. Ketika memasuki usia SMP, ia mulai merasa terhubung lebih erat dengan dunia musik, merasakan bagaimana setiap lagu mampu berbicara langsung ke dalam hati dan pikirannya. Ketertarikannya tidak hanya sebatas mendengarkan lagu di radio, tetapi juga berlanjut dengan mengoleksi rilisan fisik yang sangat berharga baginya, terutama kaset-kaset yang langka dan sulit ditemukan di pasaran. Dengan penuh semangat, Irham mulai menyisihkan sebagian uang jajan yang ia miliki, memilih untuk membeli kaset-kaset baru meskipun kadang harus mengorbankan hal-hal lain yang lebih mendesak. Bagi Irham, mengoleksi kaset bukan sekadar sebuah hobi biasa; itu adalah cara baginya untuk lebih mendalami dan mengapresiasi dunia musik yang semakin ia cintai. Dari pengalaman mendengarkan kaset pita lewat radio bersama pamannya hingga mengumpulkan kaset-kaset langka yang membangun koleksi pribadinya, masa kecil Irham adalah perjalanan penuh gairah, semangat, dan kecintaan terhadap musik yang terus berkembang dan menjadi bagian yang sangat berarti dari identitas hidupnya.


Merantau ke Bandung, mencari pengalaman dan pengetahuan

Pada akhir tahun 1980-an, ketika sebagian besar remaja seusianya mulai memasuki dunia kerja atau mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan dewasa dengan segala tantangan dan tanggung jawabnya, Irham telah membuat keputusan besar yang tidak biasa untuk seorang pemuda seusianya. Ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar kota, suatu langkah yang memperlihatkan tekad dan kematangan berpikir yang lebih jauh dari usia muda. Pilihannya jatuh pada Bandung, sebuah kota yang tidak hanya dikenal dengan suasana akademisnya yang kondusif, tetapi juga dengan atmosfer yang kaya akan sejarah, budaya, dan berbagai kesempatan untuk berkembang. Bandung menjadi tempat yang ideal bagi Irham untuk mengejar impian dan ambisinya, sekaligus menemukan banyak hal baru yang mungkin tidak bisa ia temui di tempat asalnya.

Irham kemudian mendaftar di Universitas Padjadjaran (UNPAD), sebuah universitas ternama yang terkenal dengan kualitas pendidikan dan lingkungan kampus yang mendukung pengembangan intelektual mahasiswanya. Ia menempuh pendidikan tinggi di sana dengan penuh semangat dan tekad yang besar untuk meraih cita-citanya. Di Bandung, perjalanan akademiknya bukan hanya tentang apa yang dipelajari di ruang kelas, tetapi juga tentang pengalaman hidup yang didapatkan dari interaksi dengan berbagai macam orang, budaya, dan ide yang berbeda. Semua itu menjadi bekal berharga yang membentuk karakter dan cara berpikirnya.

Keputusan besar untuk merantau ke luar kota, meskipun penuh dengan tantangan dan kesulitan, ternyata memberikan Irham banyak pelajaran hidup yang tak ternilai. Ia belajar untuk mandiri, mengelola waktu dan sumber daya, serta bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang ia buat. Selain itu, ia juga mulai menyadari bahwa dunia ini jauh lebih luas daripada yang ia bayangkan sebelumnya. Keberagaman budaya yang ada di Bandung memperkaya wawasannya dan memberi perspektif baru dalam melihat kehidupan, menjadikannya lebih terbuka dan lebih bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi. Keputusan untuk merantau ini, meskipun terasa berat pada awalnya, akhirnya menjadi titik awal yang sangat berarti dalam perjalanan panjangnya untuk menemukan jati diri, mengeksplorasi berbagai minat, dan akhirnya menemuka passion sejatinya yang selama ini ia cari.

Perjalanan Menuju Dunia Musik

Walaupun banyak hal baru yang dipelajari selama berada di Bandung, Irham tetap mempertahankan kecintaan yang mendalam terhadap musik, yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya. Sejak masa kecilnya, ia sudah mengenal dunia musik dengan cara yang unik, yakni mengoleksi rilisan fisik seperti kaset dan vinyl, yang ia dapatkan dengan susah payah melalui berbagai cara, baik itu dari toko musik langganan, pasar loak, hingga dari teman-teman yang juga memiliki minat yang sama. Kecintaannya pada musik bukan hanya sekadar bentuk hiburan semata, tetapi telah menjadi bagian integral dari kehidupannya, sebuah ekspresi yang mampu mengungkapkan perasaan dan pikiran yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Musik bagi Irham adalah medium yang sangat kuat, yang memberikan makna dalam setiap perasaan yang ia alami, baik itu kegembiraan, kesedihan, maupun momen-momen refleksi yang lebih dalam terhadap hidup. Kecintaan terhadap musik ini, yang semakin mengakar seiring berjalannya waktu, menjadi titik balik yang mengarahkannya pada dunia perdagangan rilisan fisik, sebuah dunia yang sebelumnya hanya ia kenal sebagai bagian dari hobi, namun kini menjadi peluang yang mengubah hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun