Membahas tentang perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan kesehatan dunia hingga perlu adanya satu disiplin ilmu tentang kesehatan masyarakat, yang menurut Winslow (1920), kesehatan masyarakat (Public Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit-penyakit menular, pendidikan untuk kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan, pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
      Sejarah mencatat bahwa perkembangan kesehatan masyarakat dunia telah dimulai sejak abad sebelum dirumuskannya ilmu pengetahuan, dimana telah ditemukan bukti dokumen adanya upaya dari masyarakat untuk membuat sumur resapan dan pembuangan limbah seiring dengan adanya wabah kolera dan pes di India dan Cina pada abad ke -7 dan abad ke -14. Tidak dipungkiri bahwa adanya wabah penyakit di masyarakat akan membuat masyarakat intelektual untuk membuat upaya-upaya penyembuhan dan penanggulangan wabah hingga bermunculanlah tokoh kesehatan yang berjasa untuk kesehatan masyarakat antara lain Hippocrates dikenal sebagai bapak kedokteran, Anthonie van Leeuwenhoek dikenal sebagai penemu mikroskop, John snow dikenal sebagai bapak epidemiologi yang menemukan penyakit kolera disebabkan oleh kuman kolera melalui air, Louis pasteur yang telah menemukan vaksin untuk mencegah cacar, Joseph Lister penemu asam karbol (carbolic acid) untuk sterilisasi ruangan operasi, William morton ether penemu anestesi, Robert koch sebagai penemu kuman TBC.
      Di Indonesia, kesehatan masyarakat sendiri tercatat telah dimulai sejak pemerintahan Hindia Belanda pada abad ke -16, dimana saat itu telah terjadi wabah cacar dan kolera hampir di seluruh dunia. Hadirnya wabah penyakit adalah salah satu pendorong timbulnya ilmu pengetahuan tentang kesehatan masyarakat sebagai upaya pemberantasan wabah. Bangkitnya ilmu pengetahuan pada abad ke-18 di Inggris, sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia, terlebih lagi setelah ditemukan vaksin.
      Salah satu tonggak penting perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yaitu diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) tahun 1951 oleh Dr. Y. Leimena & Dr. Patah selanjutnya dikenal dengan istilah Patah -- Leimena. Isinya bahwa pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan aspek preventif tidak boleh dipisahkan baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas. Pada tahun 1956 Dr. Y. Sulianti mendirikan proyek Bekasi sebagai proyek percontohan atau model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia dan sebagai pusat pelatihan tenaga kesehatan. Konsep ini merupakan model atau konsep keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis, juga menekankan pada pendekatan tim dalam pengelolaan program. Mengacu pada konsep Bandung- Bekasi tersebut, munculah berbagai rumusan program kesehatan masyarakat terpadu melalui berbagai seminar dan konsep pengembangan Puskesmas oleh Dr.Ahmad Dipodilogo pada tahun 1968. Konsep tersebut telah diakomodir Rakernas yang menetapkan Puskesmas sebagai sistem pelayanan terpadu yang dikembangkan oleh pemerintah menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Pada tahun 1984 Puskesmas ditingkatkan tanggung jawabnya melalui program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana (Posyandu).
  Â
     Adanya wabah covid 19, telah merubah gaya hidup masyarakat yang lebih peduli upaya preventif kesehatan untuk mencegah timbulnya suatu penyakit, antara lain dengan gaya hidup sehat memakai masker, mencuci tangan, dan pengaturan pola makan yang seimbang. Dengan ini masyarakat lebih was-was dan aware terhadap segala sesuatu yang masuk ke elemen lingkungan baik secara alamiah ataupun pembawa (carrier).
"KATA KUNCI : Indonesia, Kuat, Masyarakat, Sehat,"
DAFTAR PUSTAKA
Â
Â
Retnaningtyas , Erma, SST.,SKM.,M.Kes, Dr. Sanyoto, Sandu, SKM.,M.Kes,. Cetakan 1 September 2016. Buku Kesehatan Masyarakat. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES)
Kemenkes. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/document/pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-covid-19/view [online] (diakses tanggal 6 September 2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H