Burlian. Novel karya Tere Liye yang berkisah tentang anak-anak emak yang hidup dalam kesederhanaan dan keceriaan di sebuah desa terpencil di Sumatra. Hari-hari yang dilakukan layaknya seorang anak kecil, kenakalan-kenakalan hal wajar anak kecil yang meminta perhatian terhadap emaknya. Dalam novel ini Burlian, anak kedua yang mempunyai kakak Pukat, dan adik Amelia hidup dalam kesederhanaan dan tradisi-tradisi orang kampungnya. Burlian memiliki kepekaan yang mendalam pada sesama temannya yang seumuran, pada temannya yang suka diejek, diolok-olok dalam keadaan seperti itu Burlian dapat memahami perasaan yang ada pada temannya. Burlian yang memiliki cita-cita keliling dunia, walaupun hidup dalam kesederhanaan ini sangat penuh kerja keras. Suatu saat Burlian menginginkan sebuah sepeda, dengan usaha akhirnya emak dan ayahnya mengusahakan untuk membelikan Burlian sepeda. Namun ternyata cincin yang digadaikan emak untuk membelikan sepeda itu ternyata dihilangkan koko dari penjual emas itu. Hati emak sangat teriris karena cincin yang digadaikan itu adalah cincin perkawinan emak dengan ayah. Karena keinginan Burlian yang harus dituruti Burlian sangat merasa bersalah dengan kehilangan cincin emak itu. Tapi buat emak, kebahagiaan anaknya itu tidak terbandingkan dengan kesedihan yang emak rasakan. Saat itu ia menyadari “seberapa besar cinta mamak”.
Keluarga Burlian kecil ini pernah merasakannya mempunyai televisi yang saat itu tidak banyak orang punya. Ketika acara tv tinju yang dimainkan oleh Muhammad Ali, Burlian dan teman-temannya serta warga kampung lainnya semangat dalam mendukung Ali ketika beraksi dalam pertandingan tinju itu. Yang akhirnya tidak sia-sia semangat Burlian dan warga lainnya dalam mendukung Ali ketika kemenangan yang diperoleh Muhammad Ali.
Burlian anak yang sangat nakal, tapi nakal Burlian ini hanya karena keingintahuan Burlian terhadap sesuatu yang terjadi. Burlian, kerap sekali mendapat hukuman oleh mamak karena kenakalannya. Pernah Burlian membolos sekolah karena mencari belalang dengan kakaknya (Pukat), belum lagi karena kecanduan Burlian bermain togel dan judi. Dan ketawannya Burlian saat mencuri uang dan bermain judi, ketahuannya burlian mencuri paku rel untuk membuat pisau.
Selain nakal karena keingintahuan, Burlian orang yang sangat ramah. Dia berkenalan dengan Nakamura, seorang insinyur dari Jepang yang sedang membuat perbaikan jalan kampungnya. Nakamura selalu bercerita tentang anaknya, Keiko yang seumuran Burlian. Pemerintah yang tidak pernah mengurus perbaikan sekolah Burlian ini mengakibatkan SD Burlian roboh. Dan Burlian mengalami kejadian tertimpa atap sekolah, sehingga kepalanya bocor. Teman Burlian yang kembarpun salah satunya meninggal. Karena kejadian yang menggemparkan ini, akhirnya satu-satunya stasiun TV (TVRI) ini meliput kejadian yang menimpa sekolahan Burlian ini. Karena Burlian yang salah satu selamat, Burlian sebagai wakil yang untuk meminta pertanggung jawaban pemerintah untuk mendirikan sekolah yang baru dan yang pastinya layak. Tetapi tidak terpikirkan bahwa Burlian meminta permintaan yang sangat indah yaitu menjadikan Pak Bin (guru) sebagai PNS. Karena 10 kali pak Bin gagal dalam tes penerimaan PNS.
Karena keuletan, usaha, dan keingintahuan Burlian. Akhirnya Burlian berhasil lulus SD dengan hasil yang sangat memuaskan. Dan karena usaha Burlian dalam meraih cita-citanya dan kebaikan Nakamura. Burlian dapat melanjutkan pendidikan di Jakarta sehingga ia tidak dapat bertemu dengan sahabat-sahabatnya di Kampungnya. Karena segala usaha apapun untuk berkeliling dunia akhirnya Burlian dapat ke Jepang sebagai pertukaran pelajar. Dan Burlian dapat bertemu kembali oleh sahabat lamanya Nakamura setelah 10tahun tidak pernah bertemunya. Disini juga Burlian dapat berkenalan langsung oleh Keiko yang dalam beberapa tahun lalu hanya berkenalan lewat surat. Karena kekaguman Burlian terhadap Keiko yang ketika Nakamura bercerita tentang Keiko saat itu timbulah rasa kagum Burlian terhadap Keiko.
Cerita dalam novel ini sangat mengharukan dimana rasa cinta emak terhadap anak-anaknya begitu besar, bagaimana usaha selalu mendapatkan hasil yang terbaik jika bersungguh-sungguh, dan penggapaian cita-cita yang sebenarnya tidak mungkin menjadi mungkin jika mempunyai sebuah modal usaha dan keuletan terhadap sesuatu.
Yap, novel ini sangat menginspiratif kita untuk selalu usaha dalam penggapaian cita-cita. Tidak ada yang tidak pasti deh kalau kita semua ada usaha dan jangan lupa berdoa teman-teman^^. Salam kompasianam/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H