Mohon tunggu...
Febrina DzuldahYudistira
Febrina DzuldahYudistira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

ig : Febrinayudistira

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lewat Program Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa UM Bantu Perbaiki Jalan Rusak Perkampungan

29 Mei 2021   17:33 Diperbarui: 29 Mei 2021   17:38 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SAWOJAJAR-Malang, Jawa Timur Para Warga  di Jl. Sawojajar III, Malang melakukan perbaikan jalan secara swadaya(Minggu 28/04/21). Kegiatan ini dilakukan karena ruas jalan pada kampung tersebut telah rusak sehingga masyarakat sekitar berinisiatif untuk melakukan perbaikan jalan secara gotong royong. Kegiatan gotong royong merupakan budaya turun temurun masyarakat Indonesia. 

Kegiatan gotong royong biasanya banyak dilakukan pada pedesaan untuk mencapai tujuan tertentu agar hasilnya dapat dimanfaatkan bersama. Seperti kegiatan memperbaiki jalan umum yang dilakukan oleh warga Jl. Sawojajar III .Pada perbaikan jalan ini 11 mahasiswa/i dari Universitas Negeri Malang juga ikut berkontribusi membantu menyelesaikan perbaikan jalan tersebut sebagai sarana pengabdian masyarakat.

Kota malang terkenal dengan curah hujan yang tinggi bahkan pada tahun 2021 diperkirakan curah hujan diatas 1.500 mm. Wilayah sawojajar adalah salah satu wilayah langganan banjir di kota Malang. Banjir tidak hanya pada bagian jalan raya namun juga masuk pada akses jalan bagi para warga. Oleh karena itu , Jalan-jalan pemukiman warga sering rusak yang mengakibatkan jalan menjadi tidak rata/ berlubang. Kadang kala kondisi jalan seperti ini mengakibatkan anak-anak sering jatuh saat sedang bermain/melewati jalan yang rusak tersebut. Kegiatan para warga juga akan terhambat oleh buruknya akses jalan tersebut. Oleh karena itu,  para warga setuju untuk melakukan perbaikan jalan dengan memasang paving agar terdapat banyak resapan air.

Kegiatan dilakukan pada pagi hari tepatnya jam 08.00, Kegiatan ini  dilakukan bersama-sama baik para ibu, para bapak serta para mahasiswa bekerja sama agar dapat menyelesaikan perbaikan jalan tersebut. 

Para ibu sangat bersemangat untuk menyiapkan hidangan bagi para Bapak dan mahasiswa yang bekerja. Para ibu berkumpul disalah satu rumah warga yang dekat dengan tempat proyek perbaikan jalan kemudian ada juga yang langsung membawa hidangan dari rumahnya masing-masing. Tidak kalah dengan para ibu para mahasiswa perempuan juga ikut membawa beberapa gorengan serta masker yang dibagikan kepada warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19  dan sebagian ikut membantu mempersiapkan makan siang.

Saat Sembari menunggu material datang para bapak dan mahasiswa menikmati sarapan yang telah dipersiapkan. Kemudian setelah materialnya lengkap para bapak memulai pengerjaan perbaikan jalan. Semua dibagi pada beberapa tim dengan jobdesk masing-masing. Para mahasiswa juga melebur dalam pengerjaan jalan ini sesuai dengan kemampuannya masing-masing. ada yang menghancurkan sisa cor semen jalan terdahulu, mengambil paving,mengambil pasir, serta mengangkat dan menyusun paving.  Saya mendapat bagian untuk menyusun paving yang telah diambil dari gang sebelah.  Tidak lupa saya dan teman-teman juga menerapkan prinsip ergonomi dalam mengambil dan memindahkan barang yang telah kami pelajari.

Dokpri
Dokpri

Kemudian saat memasuki jam makan siang para mahasiswa menyusun makanan yang telah dibuat pada tempat yang telah dipersiapkan sebagai tempat makan. Lalu saat semuanya sudah siap Para ibu mempersilahkan para bapak untuk istirahat serta makan siang dulu sebelum pulang ke rumah untuk istirahat dan sholat dzuhur. Wajah sumringah para bapak dan ibu serta mahasiswa tenggelam pada saat itu. Terjadi perbincangan kecil serta canda tawa yang menghangatkan kegiatan pada hari itu.

Setelah selesai ishoma para bapak dan mahasiswa kembali pada tempat perbaikan jalan. Kali ini jobdesk yang tersisa adalah menyiapkan pasir sebagai alas bagi paving yang akan disusun. 

Tidak hanya mahasiswa laki-laki yang berperanan, beberapa mahasiswa perempuan juga ikut mengeruk pasir dan dimasukan pada gerobak pasir tetapi hal itu tidak berjalan lama karena dilarang oleh bapak yang melihat. 

Setelah pasir selesai dipersiapkan kini tiba untuk menyusun paving, Para mahasiswa dan bapak estafet untuk mengambil paving, setiap orang berbaris untuk menunggu gilirannya menjalankan perpindahan paving agar bisa dengan mudah dijangkau penyusun paving. Sesekali para ibu & bapak memberikan semangat kepada para mahasiswa serta memberikan candaan yang membuat kegiatan ini menjadi tidak kerasa. Sesekali juga ada pertanyaan untuk mahasiswa tentang kehidupannya di kampus dan asal daerahnya yang membuat kami para mahasiswa dan para warga menjadi  dekat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun