Mohon tunggu...
febrina dwi anggraini
febrina dwi anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/universitas airlangga/antropologi

Halo, perkenalkan nama saya Febrina Dwi Anggraini bisa dipanggil Febri, kelahiran tahun 2003, hobi saya menonton film dan fotografi. Saya merupakan mahasiswa aktif Universitas Airlangga program studi Antropologi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Jalan Pintas Pelaku UMKM dan Pedagang Kecil Harian untuk Mengatasi Krisis Ekonomi

1 Juli 2022   17:24 Diperbarui: 7 Juli 2022   09:14 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap masyarakat untuk mengatasi krisis ekonomi adalah dengan memanfaatkan teknologi yang dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Pelaku usaha juga bisa mengetahui strategi mengetahui strategi mengatasi perekonomian di era pandemi dengan mengikuti webinar online yang diselenggarakan oleh pengusaha atau mentor -- mentor usaha yang lebih berwawasan luas. 

Dengan kemajuan teknologi internet yang ada dapat dijadikan sebagai strategi para UMKM dan pedagang kecil harian dalam hal meningkatkan persaingan bisnis online maupun penjualan, yaitu dengan langkah awal menggunakan sistem e-commerce yang berarti memasarkan produk dan jasa dengan bentuk digital (Irmawati, 2011). (Rohmah, 2020) memberikan contoh jenis -- jenis usaha yang dapat dilakukan tanpa mengeluarkan modal yang besar dan tentu mendapatkan keuntungan yang menjanjikan di tengah masa pandemi, yaitu dimulainya dengan bisnis makanan dan minuman yang bekerja sama dengan beberapa mitra usaha digital, seperti go food, grab food, dan shopee food. 

Pelaku UMKM dan pedagang kecil harian yang bekerja sebagai usaha jenis makanan dan minuman dapat memanfaatkan langkah awal tersebut. Selain itu, para pelaku usaha yang memiliki usaha jenis jasa dan produk (pakaian, alat kecantikan, produk kecantikan, dan lain sebagainya) juga dapat memanfaatkan dengan mitra usaha, seperti shopee, bukalapak, lazada, gojek, dan lain sebagainya. 

Langkah kedua, pelaku usaha juga bisa melakukan atau mengikuti modal sosial. Yang merupakan suatu sumber daya oleh individu -- individu dengan adanya interaksi kelompok yang diadakan karena adanya kepercayaan, hubungan timbal balik, dan kerja sama (Komara et al., 2020).

Gambar 1. Persentase tingkat kesulitan dan kemudahan dalam penggunaan sistem e-commerce

Sumber : Screenshoot Gform oleh penulis
Sumber : Screenshoot Gform oleh penulis

Pada sumbu x adalah angka perkiraan tingkat kesulitan dan kemudahan penggunaan sistem e-commerce. Pada sumbu y adalah jumlah responden. Angka 1 sampai 2 diartikan sebagai tingkat kesulitan dalam menggunakan sistem e-commerce, sedangkan pada angka 3 sampai 4 diartikan sebagai tingkat kemudahan dalam menggunakan sistem e-commerce. Dari penyajian data di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan, sebagai berikut :

  • Pada angka 1 dengan tingkat kesulitan memiliki persentase sebesar 1,4% dengan jumlah yaitu satu responden.
  • Pada angka 2 dalam tingkat kesulitan memiliki persentase sebesar 11,9% dengan jumlah yaitu 5 responden.
  • Pada angka 3 dalam tingkat kemudahan memiliki persentase sebesar 42,9% dengan jumlah yaitu 18 responden.
  • Pada angka 4 dalam tingkat kemudahan memiliki persentase sebesar 42,9% dengan jumlah yaitu 18 responden.
  • Persentase pada angka 3 sampai 4 lebih dominan daripada angka 1 sampai 2. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem e-commerce mudah dilakukan.

2. Memanfaatkan kemajuan teknologi sistem e-commerce. Sebagai masyarakat Indonesia yang hidup di era saat ini tidak asing lagi mendengar istilah pasar online, e-commerce, marketplace, dan lain sebagainya. (Rayyani et al., 2020) menyebutkan pada tahun 2020 mengalami kenaikan 217.066.000 jiwa terdapat kenaikan 171.100.000 jiwa pengguna internet, hal ini mengartikan 63,12% masyarakat Indonesia menggunakan internet dan pengguna aktif internet. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa setengah dari keseluruhan masyarakat Indonesia sudah mengenal dan terbiasa menggunakan internet. 

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia pasti sudah terbiasa dengan kegiatan jual beli online dengan sistem e-commerce. Kenaikan pengguna aktif internet di Indonesia sendiri disebabkan oleh peraturan yang berlaku, yaitu pembatasan sosial yang menyebabkan aktivitas masyarakat di Indonesia terbatas, sedangkan mereka harus tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari -- harinya, seperti halnya bekerja, belanja, belajar dan lain lain dengan menggunakan media digital. 

Pada kesempatan tersebut para pelaku usaha dapat memanfaatkan fenomena yang ada dengan melakukan aktivitas perkenomiannya melalui media digital. Dengan melakukan aktivitas perekonomian melalui media digital yaitu dengan kegiatan pasar jual beli online, diantaranya yaitu melalui marketplace shopee, bukalapak, tokopedia, lazada, grab, gojek, dan lain sebagainya. 

Teknologi yang dimanfaatkan juga terbilang cukup mudah dan sederhana, penjual hanya perlu meng-upload foto produk dan video produk di salah satu marketplace dengan desain yang menarik, lalu membuat deskripsi produk yang mencakup detail produk (ukuran, jumlah, warna, dan lain sebagainya) guna menginformasikan terkait produk kepada calon konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun