Berbicara melalui webcam di konferensi teknologi VivaTech 2024 di Paris, Elon Musk, CEO Tesla dan tokoh terkemuka di dunia teknologi, mengimbau orang tua untuk membatasi waktu layar anak-anak mereka di platform media sosial sebagai langkah untuk melindungi moral dan nilai-nilai generasi mendatang.
Sebagai ayah dari 11 anak, Musk berbagi kekhawatiran mendalamnya dengan audiens tentang sifat adiktif dari algoritma AI. Dia menekankan bahwa teknologi internet saat ini dirancang untuk mengeksploitasi kadar dopamin di otak, membuat pengguna, terutama anak-anak, terus terlibat dalam waktu yang lama.
"Saya khawatir anak-anak saat ini sedang dilatih oleh media sosial," kata Musk, mencatat bahwa algoritma AI secara khusus dirancang untuk memaksimalkan pelepasan dopamin. "Saya akan mendorong orang tua untuk membatasi jumlah media sosial," tambahnya.
Memang, dopamin adalah bahan kimia di otak yang menimbulkan perasaan senang dan dilepaskan saat orang mengalami sesuatu yang menyenangkan. Algoritma AI dalam aplikasi media sosial memanfaatkan ini dengan menyajikan konten yang pengguna anggap menarik atau mengasyikkan, memicu pelepasan dopamin. Mekanisme ini membuat pengguna terus menggulir dan menghabiskan lebih banyak waktu online.
Banyak orang, terutama orang tua, merasakan kekhawatiran Musk dan menyatakan dukungan mereka dalam komentar di konten repostnya dari VivaTech di X (sebelumnya Twitter), dengan salah satu komentator menyatakan, "Bagus. Anak-anak seharusnya bermain di luar lebih banyak, seperti generasi sebelumnya."
Lebih jauh, Musk mengklaim bahwa platformnya, yaitu X, menawarkan protokol keamanan anak online yang lebih baik dibandingkan dengan Instagram, sebuah pernyataan yang muncul setelah penyelidikan Uni Eropa terhadap Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram. Penyelidikan ini berfokus pada masalah seperti "efek lubang kelinci," verifikasi usia, dan langkah-langkah privasi dan keamanan. Jika Meta gagal mematuhi persyaratan ketat yang ditetapkan oleh Undang-Undang Layanan Digital (DSA) Uni Eropa, perusahaan tersebut bisa menghadapi konsekuensi serius.
Pernyataan tersebut benar adanya, platform media sosial berbasis AI menimbulkan tantangan signifikan tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga bagi kita orang dewasa. Platform-platform ini dapat memperburuk masalah seperti kecanduan, masalah kesehatan mental, dan kekhawatiran privasi di semua kelompok usia. Saat kita menghadapi tantangan-tantangan ini, kita harus mendorong penggunaan yang bertanggung jawab dan mempromosikan kesejahteraan digital untuk diri kita sendiri dan generasi mendatang.
Jadi, langkah apa yang dapat Anda ambil hari ini untuk memastikan kesejahteraan digital keluarga Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H