Judul: I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki
Penulis: Baek Se Hee (IG @sentido90)
Penerbit: Penerbit Haru
Penerjemah: Hyacinta Louisa
Jml Hal: 236 hal (cetakan keenam, Maret 2020)
ISBN: 978-623-7351-03-0
Hampir semua orang pasti pernah mengalami depresi dalam hidupnya. Banyak sekali hal yang bisa menyebabkan depresi bisa berasal dari lingkungan sekitar maupun berasal dari diri sendiri.
Buku ini, mengisahkan tentang pengalaman konsultasi sang penulis (Baek Se Hee) kepada seorang psikiater. Baek Se Hee telah mengalami depresi ringan yang berkepanjangan (disebut distimia) selama lebih dari 10 tahun.
Melalui konsultasinya kepasa psikiater, Baek Se Hee berusaha untuk menjadi lebih baik dan mengurangi dampak buruk yang diakibatkan oleh depresinya.
Buku ini berbentuk seperti kumpulan percakapan antara Baek Se Hee dengan psikiaternya. Banyak hal yang diungkapkan Baek Se Hee melalui konsultasinya. Tentang kehidupan sosialnya, cintanya dan pola pikir dirinya terhadap dunia. Pembaca mungkin akan merasakan beberapa bagian di dalam buku pernah dialami sendiri dan mengerti dengan perasaan Baek Se Hee.
Buku ini menjadi sangat populer di Korea Selatan dan Indonesia karena pengalaman sang penulis dan cara penulis menceritakannya dengan cara yang mudah dipahami. Apalagi mengingat bahwa Baek Se Hee masih terbilang muda, sehingga bahasa dan gaya penulisannya tidak terlalu berat untuk jenis buku psikologi.
Bagi para pecinta K-Pop, buku ini mungkin sudah tidak asing. Beberapa idol kedapatan maupun terang-terangan menjelaskan bahwa mereka sedang membaca buku ini. Sebut saja, SEVENTEEN S.Coups, STRAY KIDS Hyunjin, dan BTS RM (Namjoon).
Saya sangat menyarankan buku ini kepada Anda yang tertarik membaca buku bertema psikologi, dan biografi. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman pribadi Baek Se Hee. Kutipan dari buku halaman 78
"Hal yang paling penting adalah perasaan senang dan gembira dari dalam diri Anda, tidak peduli apa yang orang lain pikir atau katakan. Saya harap Anda bisa memenuhi keinginan diri Anda terlebih dahulu, tanpa memikirkan apa yang dilihat oleh orang lain."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H