Long Distance Marriage (LDM) merupakan hubungan jarak jauh atau biasa disebut dengan long distance relationship yang dilakukan oleh pasangan yang telah terikat oleh janji pernikahan. Dalam hal ini, LDM berarti suatu kondisi dimana pasangan suami istri terpisah secara fisik dan tidak dapat tinggal bersama dalam satu atap melainkan harus terpisah tempat dalam waktu yang relatif lama. Hubungan pernikahan jarak jauh yang dilakukan oleh pasangan suami istri biasanya didasari kepentingan pendidikan dan karir satu sama lain yang tidak terelakkan. Hal ini tentu dilakukan demi terpenuhinya kebutuhan rumah tangga atau keluarga.
Seperti halnya pasangan suami istri yang memutuskan untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Keputusan tersebut diambil tentu tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi melainkan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sesuai dengan laporan pengolahan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bahwa pada periode bulan januari hingga februari tahun 2021 tenaga kerja Indonesia yang berkerja diluar negeri mencapai 4.234 pekerja. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pasangan suami istri yang berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya meskipun ia harus merelakan untuk melakukan long distance marriage (LDM) dengan pasangannya.
Terlebih pada era pandemi covid-19 seperti sekarang ini, yang memungkinkan untuk pasangan suami istri yang menjalin pernikahan jarak jauh harus rela tinggal terpisah kota bahkan negara dengan pasangannya dalam waktu yang cukup lama guna kebutuhan saling menjaga kesehatan antar satu anggota keluarga dengan lainnya. Padahal dalam keluarga LDM, pertemuan antar pasangan merupakan sesuatu yang sangat dinantikan guna melepas rindu setelah berpisah dengan waktu yang relatif lama. Akan tetapi, dengan adanya pandemi hal tersebut tentu cenderung sulit untuk diwujudkan, mengingat banyak kebijakan dari pemerintah daerah maupun pusat yang memberlakukan sistem lockdown guna menekan penyebaran virus covid-19. Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pasangan LDM.
Hubungan keluarga yang dimiliki oleh pasangan LDM tentu berbeda dengan pasangan suami istri yang tinggal satu atap. Pasangan suami istri yang tinggal bersama tentu memiliki intensitas waktu yang tak terbatas untuk keluarganya sehingga mereka dapat berkomunikasi kapanpun dan dimanapun, sedangkan pada pasangan yang menjalani LDM intensitas waktu untuk keluarganya terbatas sehingga waktu untuk berkomunikasi maupun bertemu akan berkurang.
Keputusan untuk menjalani hubungan pernikahan jarak jauh tersebut acapkali memunculkan situasi dan kondisi yang dapat menganggu keharmonisan keluarga LDM. Lantas apa yang perlu dimiliki oleh pasangan suami istri yang menjalin long distance marriage guna merawat keharmonisan keluarganya?
Berikut terkait beberapa komponen penting yang harus ada dalam menjalin hubungan long distance marriage agar keharmonisan keluarga tetap terawat. Disimak yuk !
1. Kepercayaan
Kepercayaan memiliki peran utama dalam menentukan keberlanjutan suatu hubungan pernikahan. Dalam hal ini kepercayaan dapat mempengaruhi kelanggengan dari suatu hubungan pernikahan jarak jauh yang sedang dijalani. Kepercayaan ini meliputi pemikiran-pemikiran yang kognitif oleh satu pasangan terhadap aktivitas pasangannya diluar sana.
2. Komunikasi
Komunikasi memiliki peran utama dalam menentukan kualitas hidup suatu keluarga. Dengan komunikasi hubungan pernikahan jarak jauh dapat terbina dengan baik, mengingat saat berkomunikasi setiap pasangan dapat bertukar pikiran dan membicarakan segala hal yang kemungkinan akan memicu adanya kesalahpahaman antar pasangan yang kemudian dapat dicari solusi bersama. Dalam keluarga LDM kuatnya komunikasi sangat dibutuhkan, namun tidak berarti setiap jam harus saling memberi kabar satu sama lain, melainkan sesibuk apa pun kita jangan lupa untuk selalu menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan pasangan.
3. Komitmen