Seluruh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga melakukan demonstrasi besar-besaran di rektorat. Menyusul kebijakan dari kampus yang menaikkan UKT bagi mahasiswa baru. Apalagi ditengah kondisi saat ini yang baru saja memasuki era new normal. Belum sepenuhnya ekonomi masyarakat kembali pulih. UKT yang tinggi akan sangat membebankan bagi orangtua mahasiswa. Oleh karena itu seluruh mahasiswa mencoba bersatu untuk bernegosisasi dengan pihak rektorat. Agar mempertimbangkan kebijakan tersebut dengan memberikan keringan bagi mahasiswa baru. Dengan adanya peristiwa tersebut membuat para mahasiswa menjadi bersatu  demi kepentingan bersama. Teori Konflik dari Lewis Coser sangat berkaitan dengan contoh konflik diatas, karena ada sebuah kesatuan dari mahasiswa yang tidak membeda-bedakan asal daerah,suku, ras dan golongan. Mereka bersatu guna ingin menyelesaikan masalah yang ada.Â
      Saya mengetahui teori konfik dari buku karya I.B wirawan yang berjudul Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Dalam buku ini menjelaskan bahwa kehidupan sosial di masyarakat merupakan kenyataan atau fakta tersendiri yang mungkin dapat diketahui melalui ciri-ciri personal individu semata. Banyak hal-hal positif yang bisa diambil dari buku tersebut. Tidak hanya pengetahuan sosial saja akan tetapi masih banyak lagi pesan makna yang tersirat yang bagus untuk diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Lewis Coser, konflik yang terjadi di masyarakat tidak semata-mata menunjukkan fungsi negatif saja. Akan tetapi terdapat pula yang menimbulkan dampak yang positif. Oleh karena itu konflik bisa dapat menguntungkan bagi pihak yang bersangkutan. Konflik juga merupakan salah satu bentuk interaksi dan tak perlu diingkari keberadaannya. Lewis Coser menggambarkan konflik sebagai perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan berkenaan dengan status, kekuasaan, dan sumber-sumber kekayaan yang dari persediaannya tidak mencukupi. Lewis Coser juga mengatakan bahwa perselisihan atau konflik dapat berlangsung antar individu, kelompok atau individu dengan kelompok. Dalam membahas berbagai situasi konflik, Coser membedakan konflik yang realistis dari yang tidak realistis. Yang dimaksud dengan konflik realistis ini adalah berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan dan yang ditunjuk pada objek yang dianggap mengecewakan. Sementara itu konflik yang non-realistis, yakni konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dengan salah satu pihak. Dari sini saya mencoba untuk menelaah mengenai dampak positif yang ditimbulkan dari konflik tersebut. Karena dalam setiap konflik sosial tidak melulu menimbulkan dampak negatif saja, akan tetapi  bisa juga menimbulkan dampak positif. Misal diantaranya kekuatan solidaritas internal dan integrasi kelompok dalam (in group) akan bertambah tinggi, Integritas yang semakin tinggi dari kelompok  yang terlibat dalam konflik dapat membantu memperkuat batas antar kelompok itu dan kelompok-kelompok lainnya dalam lingkungan itu, khususnya kelompok yang bermusuhan. Konflik terkadang identik dengan nuansa kekerasan. Akan tetapi tidak semua konflik bisa diartikan seperti itu, konflik juga bisa mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih baik. Mengubah segala kebijakan yang dinilai memberatkan masyarakat secara luas. Dan tidak hanya itu, masih banyak lagi dampak positif yang timbulkan dengan adanya suatu konflik.Â
       Teori konflik diperkenalkan oleh Lewis Coser. Lewis Coser lahir pada 27 November 1913 di Berlin, Jerman. Lewis Coser mengajar di Universitas Chicago. Beliau mendapat gelar Ph.D dari Universitas Columbia pada tahun 1968. Selain itu gelar guru besar Coser didapat dari Universitas Bramdeis dan di universitas inilah beliau sangat aktif berkiprah di dunia sosiologi. Coser mengeluarkan banyak sekali karya dan karya yang paling fenomenal adalah The Functions of Soscial Conflict. Coser mengutip dan mengembangkan gagasan George Simmel untuk kemudian dikembangkan menjadi penjelasan-penjelasan tentang konflik yang menarik. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H