Dewasa ini sudah zamannya zaman digital, dimana-mana serba cepat, instan, dan canggih. Begitu pun di dunia pendidikan Indonesia saat ini. Bayangkan era orang tua kita, berangkat sekolah hanya dengan berjalan kaki berkilometer jauhnya atau menggunakan sepeda, itu pun sudah paling mewah pada zamannya. Lalu, kita lihat anak sekolah berangkat sekolah kebanyakan sudah menggunakan kendaraan seperti, sepeda, motor, bahkan mobil.
Pada era masa kini yang harus dituntut serba canggih dan mengikuti pergerakan zaman, teknologi pun sudah merambah ke dunia pendidikan kita. Kita lihat cara mengajar  konvensional, dimana Guru menerangkan ke murid, menulis di papan tulis, kemudian para Murid disuruh mencatatnya penuh kedalam buku mereka masing-masing. Apakah ini efektif ? menurut saya pribadi tidak, karena terlalu menghabiskan banyak waktu hanya untuk menulis atau menyalinnya ke buku catatan. Tetapi masih ada saja yang menggunakan cara mengajar yang jadul ini di era yang sudah serba cepat dan canggih saat ini.
Kita lihat beberapa sekolah atau guru yang menggunakan sistem mengajar yang tidak biasa, mereka menggunakan yang namanya proyektor, proyektor yang dulu hanya dipakai dikalangan orang kantoran saja kini bisa diterapkan di sekolah. Itu merupakan kemajuan sistem belajar mengajar yang harusnya sudah diterapkan dan dikembangkan di sekolah-sekolah. Apa saja manfaatnya bagi kemajuan sistem pendidikan kita, tentu banyak manfaatnya. Dari efektifnya kegiatan belajar mengajar, suasana kelas yang tidak jenuh, serta membuat para siswa menjadi lebih sadar bahwa pentingnya teknologi bagi kegiatan di sekolah.
Nah, pemerintah pun mengeluarkan kurikulum baru untuk pendidikan di Indonesia, yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah,  sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Menurut saya pribadi kurikulum 2013 ini mementingkan dalam aspek soft skill, dimana siswa lebih dilihat dari sikap atau attitude nya di sekolah. Mudah-mudahan dengan adanya kurikulum 2013 ini sikap dan akhlak para siswa bisa semakin baik kedepannya, bisa membuat siswa tak hanya mementingkan nilai akademik namun juga nilai sikap yang nantinya bisa membentuk karakter para siswa menjadi pribadi yang mempunyai sifat leadership, taqwa, beriman, dan sopan & santun.
Tapi kenapa yang saya perhatikan di lain pihak para siswa malah merasa dirugikan dengan kurikulum yang baru ini. Mereka merasa keberatan belajar dengan kurikulum 2013 ini. Apakah yang menyebabkannya. Ternyata yang menyebabkannya karena siswa dituntut berperan aktif dalam kegiatan KBM. Nah, ini lah masalahnya, karena pada kurikulum sebelumnya siswa hanya berperan pasif, yaitu dimana guru menerangakan dan siswa hanya menerima pelajaran dari Guru tersebut. Selain itu juga di kurikulum 2013 ini jam belajar juga ditambah, yang biasanya pulang sekolah pukul 12:00 - 13:00, kini bisa sampai pukul 15:00 - 17:00. Mungkin para siswa belum terbiasa dan masih dalam proses adaptasi dengan kurikulum 2013 ini. Mudah-mudahan kedepannya pendidikan di Indonesia bisa jadi lebih baik lagi dan menciptakan para siswa yang cerdas intelektual, emosioanal, dan spiritual.
Semangat terus dalam menuntut ilmu, karena tak ada batas akhir dalam menuntut ilmu. Ilmu tidak hanya didapat dari sekolah, banyak ilmu yang bisa pelajari di luar sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H